Priyatama, Armansyah Hagi (2025) Kajian Emisi CO2 dan Perencanaan Ruang Terbuka Hijau untuk Menyerap Emisi CO2 dari Proses Produksi Gula di PG Kebon Agung Malang. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5014201090-Undergraduate_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (2MB) | Request a copy |
Abstract
Pabrik Gula (PG) Kebon Agung Malang merupakan salah satu perusahaan yang bergerak dalam proses produksi pengolahan tebu menjadi gula pasir. Salah satu produk andalan PG Kebon Agung adalah gula SHS (Superium Hoofd Suiker). Selain produksi utama gula pasir, PG Kebon Agung juga menghasilkan produk samping lainnya seperti tetes tebu, ampas tebu, dan blotong. Pada industri gula sumber emisi berasal dari proses produksi gula dan konsumsi bahan bakar. Dari proses produksi gula yang menghasilkan CO2 yakni pada stasiun penggilingan, stasiun pemurnian, stasiun penguapan, dan stasiun kristalisasi/masakan. Bahan bakar ampas tebu merupakan limbah hasil dari stasiun gilingan yang digunakan sebagai bahan bakar utama di PG Kebon Agung pada alat kerja yang akan dioperasikan, selain itu terdapat bahan bakar lain yang digunakan seperti solar untuk operasional alat berat.
PG Kebon Agung merupakan salah satu perusahaan yang menghasilkan emisi CO2, dimana memiliki dampak buruk terhadap lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Oleh karena itu, upaya yang dapat dilakukan yaitu mengkaji emisi CO2 sehingga informasi mengenai beban emisi CO2 yang dihasilkan oleh PG Kebon Agung dari proses produksi gula dapat diketahui. Serta merencanakan ruang terbuka hijau sebagai mitigasi serapan emisi CO2 oleh tumbuhan yang ada di pabrik. Perhitungan emisi CO2 dilakukan melalui data aktivitas dan faktor emisi dari setiap kategori. Metode perhitungan emisi CO2 dilakukan berdasarkan IPCC guidelines 2006 dengan tingkat ketelitian (tier) 1 (default IPCC). Besar emisi CO2 yang diperoleh dapat dijadikan dasar dalam merencanakan ruang terbuka hijau. Untuk perhitungan daya serap emisi CO2 terhadap tumbuhan disesuaikan dengan studi literatur. Sedangkan untuk data jenis dan jumlah tumbuhan di ruang terbuka hijau pabrik didapatkan dengan melakukan obeservasi langsung di lapangan. Berdasarkan kajian emisi CO2 yang dilakukan, didapatkan hasil penelitian, yaitu total beban emisi CO2 yang dihasilkan dari proses produksi gula dan konsumsi bahan bakar alat berat pada musim giling tahun 2023 di PG Kebon Agung Malang yakni sebesar 4.962.822,165 kg CO2/tahun atau 566,53 kg CO2/jam. Sedangkan total daya serap CO2 oleh vegetasi pada RTH PG Kebon Agung adalah sebesar 3.953.728,6 kg/tahun atau 451,34 kg/jam. Sehingga total emisi CO2 yang dihasilkan dari proses produksi gula tidak dapat diserap dengan maksimal oleh vegetasi yang di RTH. Oleh karena itu, dilakukan perencanaan RTH dengan menambahkan jenis dan jumlah vegetasi yang memiliki kemampuan daya serap CO2 yang tinggi. Vegetasi yang dipilih dalam perencanaan RTH ini adalah pohon trembesi dan pohon sengon. Setelah dilakukan penambahaan vegetasi ini, didapatkan hasil daya serap CO2 total sebesar 6.068.605,27 kg/tahun atau 692,76 kg/jam. Dimana jumlah ini melebihi target penyerapan total beban emisi CO2 yang dihasilkan dan diperkirakan mampu menyerap seluruh beban emisi CO2 yang dihasilkan hingga masa mendatang seiring dengan meningkatnya jumlah produksi gula.
=================================================================================================================================
The Kebon Agung Malang Sugar Factory (PG) is one of the companies engaged in the production process of processing sugar cane into granulated sugar. One of PG Kebon Agung's flagship products is SHS (Superium Hoofd Suiker) sugar. Apart from the main production of granulated sugar, PG Kebon Agung also produces other side products such as molasses, bagasse and filter cake. In the sugar industry, the source of emissions comes from the sugar production process and fuel consumption. The sugar production process that produces CO2 is at the milling station, refining station, evaporation station and crystallization/cooking station. Sugarcane bagasse fuel is waste from the milling station which is used as the main fuel at PG Kebun Agung for the work equipment that will be operated, apart from that there are other fuels used such as diesel for heavy equipment operations.
PG Kebon Agung is one of the companies that produces CO2 emissions, which have a negative impact on the environment, health and economy. Therefore, efforts that can be made are to study CO2 emissions so that information regarding the burden of CO2 emissions produced by PG Kebon Agung from the sugar production process can be known. As well as planning green open spaces to mitigate the absorption of CO2 emissions by plants in the factory. CO2 emissions calculations are carried out using activity data and emission factors for each category. The method for calculating CO2 emissions is based on the 2006 IPCC guidelines with a level of accuracy (tier) 1 (default IPCC). The amount of CO2 emissions obtained can be used as a basis for planning green open spaces. To calculate the absorption capacity of CO2 emissions for plants, it is adjusted to literature studies. Meanwhile, data on the type and number of plants in the factory's green open space was obtained by direct observation in the field. Based on the CO2 emission study carried out, the results of the research were obtained, namely the total CO2 emission burden resulting from the sugar production process and heavy equipment fuel consumption in the 2023 milling season at PG Kebon Agung Malang, which was 4,962,822,165 kg CO2/year or 566.53 kg CO2/hour. Meanwhile, the total CO2 absorption capacity by vegetation in RTH PG Kebon Agung is 3,953,728.6 kg/year or 451.34 kg/hour. So that the total CO2 emissions produced from the sugar production process cannot be absorbed optimally by the vegetation in the RTH. Therefore, RTH planning is carried out by adding the type and number of vegetation that has a high CO2 absorption capacity. The vegetation selected in this RTH planning is trembesi trees and sengon trees. After this vegetation addition, the total CO2 absorption was obtained of 6,068,605.27 kg/year or 692.76 kg/hour. Where this amount exceeds the target of absorbing the total CO2 emission load produced and is estimated to be able to absorb all CO2 emission load produced until the future along with the increase in sugar production.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Emisi CO2, Proses Produksi Gula, Ruang Terbuka Hijau, IPCC guidelines 2006 |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD618 Open spaces |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Armansyah Hagi Priyatama |
Date Deposited: | 23 Jan 2025 06:13 |
Last Modified: | 23 Jan 2025 06:13 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/116717 |
Actions (login required)
View Item |