Analisis Penggunaan Kombinasi Timbunan Tanah dan Mortar Busa Sebagai Alternatif Pengganti Konstruksi Slab On Pile Studi Kasus: Pembangunan Jalan Tol Rengat-Pekanbaru Sta 191+600-193+400

Dewatama, Wahyu Maya (2025) Analisis Penggunaan Kombinasi Timbunan Tanah dan Mortar Busa Sebagai Alternatif Pengganti Konstruksi Slab On Pile Studi Kasus: Pembangunan Jalan Tol Rengat-Pekanbaru Sta 191+600-193+400. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6012231072-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (14MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu ruas Jalan Tol Trans Sumatera yang sedang dibangun adalah Jalan Tol Ruas Rengat - Pekanbaru, khususnya seksi Lingkar Pekanbaru - Junction Pekanbaru yang membentang sepanjang 30,925 km. Kondisi tanah di Sta 191+600 – Sta 193+400 yang melewati perkebunan sawit, area rawa, dan Sungai Siak, terdiri dari lapisan compressible 7,0–10,0 meter; air tanah berada sampai di muka tanah.
Perencanaan konstruksi jalan yang telah dilakukan adalah slab on pile sepanjang 1,8 km dengan waktu kontruksi 4-5 bulan. Hal ini mengakibatkan biaya proyek yang tinggi; untuk itu diperlukan perencanaan alternatif menggunakan timbunan biasa atau kombinasi dengan material ringan. Direncanakan juga perkuatan timbunan dengan turap pada sisi tegak yang terletak di ujung timbunan jalan, Sta 193+400. Rate of settlement yang terjadi pada timbunan di Sta192+300–Sta193+400 belum memenuhi persyaratan (<2cm/tahun) dan (<10cm/10tahun); diperlukan pemasangan PVD dengan jarak 1.0-meter dengan panjang 7.0 m - 10.0 m. Sebaliknya, timbunan di Sta 191+600 – Sta 192+300 sudah memenuhi persyaratan sehingga tidak diperlukan pemasangan PVD. Penggunaan mortar busa sebagai timbunan dapat meningkatkan stabilitas timbunan. Oleh sebab itu, semakin tebal penggunaan mortar busa pada timbunan maka jumlah lapis geotekstil yang digunakan sebagai perkuatan semakin berkurang. Begitu juga dengan pemakaian cerucuk sebagai perkuatan; semakin tebal mortar busa, semakin sedikit kebutuhan cerucuknya. Type turap yang digunakan pada timbunan sisi tegak adalah W450; tinggi turap 10,0 m dan kedalamannya 20-meter dari muka tanah asli. Perencanaan alternatif yang memberikan penghematan adalah pemakaian material tanah sebagai timbunan dan kombinasi timbunan tanah dengan mortar busa setebal 25%Hakhir dengan perkuatan geotekstil. Penggunaan timbunan biasa dapat menghemat Rp 93,3 miliar/km-jalan dan sebesar Rp 7,1 miliar/km-jalan untuk timbunan dengan 25% tebal mortar busa. Waktu pelaksanaan konstruksi dari kedua perencanaan alternatif tersebut adalah sama yaitu 6,5 bulan yang berarti masih lebih pendek dari master schedule yaitu 6-7 bulan.
===================================================================================================================================
One of the Trans Sumatra Toll Road sections under construction is the Rengat - Pekanbaru Toll Road, specifically the Pekanbaru Ring Road - Pekanbaru Junction section which stretches for 30.925 km. The soil condition at Sta 191+600 - Sta 193+400 which passes through oil palm plantations, swamp areas, and the Siak River, consists of a compressible layer of 7.0-10.0 meters; groundwater is up to the ground surface. The road construction planning that has been done is 1.8 km of slab on pile with a construction time of 4-5 months. This resulted in high project costs; therefore, alternative planning was required using ordinary embankment or a combination with lightweight materials. It was also planned to reinforce the embankment with sheet piles on the upright side located at the end of the road embankment, Sta 193+400. The rate of settlement occurring in the embankment at Sta192+300-Sta193+400 did not meet the requirements (<2cm/year) and (<10cm/10 years); PVDs with a distance of 1.0-meter and a length of 7.0 m - 10.0 m were required. On the other hand, the embankment at Sta 191+600 - Sta 192+300 met the requirements and therefore no PVDs were required. The use of foam mortar as embankment can increase the stability of the embankment. Therefore, the thicker the foam mortar used in the embankment, the number of geotextile layers used as reinforcement decreases. The same is true for the use of pile as reinforcement; the thicker the foam mortar, the less the need for pile. The type of sheet pile used in the upright side embankment was W450; the sheet pile height was 10.0 m and the depth was 20 meters from the original ground level. The alternative planning that provides savings is the use of soil material as embankment and the combination of soil embankment with 25% thick foam mortar and geotextile reinforcement. The use of ordinary embankment can save Rp 93.3 billion/km-road and Rp 7.1 billion/km-road for embankment with 25% thick foam mortar. The construction implementation time of both alternative plans is the same at 6.5 months which is still shorter than the master schedule of 6-7 months.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	tanah lunak, tanah organik, timbunan ringan mortar busa, slab on pile, soft soil, organic soil, lightweight backfill, foam mortar
Subjects:	T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA455.S6 Soil (Materials of engineering and construction)
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	WAHYU MAYA DEWATAMA
Date Deposited:	24 Jan 2025 07:53
Last Modified:	24 Jan 2025 07:53
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/116820

Actions (login required)

View Item