Perencanaan Ulang Bendung Dan Jaringan Irigasi D.I Tamansari Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Jawa Timur

Alfariz, Fiko Dwiki (2025) Perencanaan Ulang Bendung Dan Jaringan Irigasi D.I Tamansari Kecamatan Pacet Kabupaten Mojokerto Jawa Timur. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

	Text 10111910020001-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (29MB) | Request a copy
	Text 10111910020001-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (29MB) | Request a copy

Abstract

Bendung merupakan bangunan utama dalam irigasi. Tujuan utama Pembangunan bendung untuk mengendalikan air, keperluan pengairan, mengurangi resiko banjir di daerah hilir Sungai. Bendung Tamansari merupakan bendung yang mebendung kali jubel terletak di desa sumberkembar kecamatan pacet kabupaten Mojokerto. Adanya bendung tersebut tak lepas dari potensi kerusakan. Bendung tamansari pernah mengalami kerusakan yang disebabkan oleh meluapnya sungai kembang. Meluapnya Sungai tersebut menyebabkan kerusakan pada struktur tubuh bendung karena tekanan air yang melebihi kapasitas bendung tersebut. Perencanaan bendung dengan melakukan beberapa analisis, antara lain analisis hidrologi, analisis hidrolika dan stabilitas. Analisis hidrologi untuk mendapatkan debit bulanan dan debit banjir sungai kembang, analisis hidrolika untuk menentukan dimensi mercu, intake, kapasitas, dan dimensi pintu serta perhitungan stabilitas bendung agar kokoh terhadap gaya luar. Berdasarkan hasil analisis Luas DAS Tamasari ▁(+) 9,47 km2 , dengan panjang panjang sungai ▁(+) 12 km. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode HSS Nakayasu diperoleh dengan periode ulang 100 Tahun Q100 = 30,74 m3/detik. Bendung direncanakan dengan pintu intake sebelah kiri yang mengairi areal persawahan total seluas 12 Ha dengan kebutuhan air irigasi 170 lt/det. Bendung yang direncanakan ada 2 tipe, yaitu bendung dengan tipe mercu Ogee IV dengan menggunakan kolam olak tipe USBR IV dan bendung dengan tipe mercu Bulat dengan menggunakan kolam olak tipe MDO. Kedua bendung tersebut direncanakan dengan tinggi 1,50 m dengan elevasi puncak mercu +290,70 dan lebar mercu 17 m. Bendung dengan mercu tipe Bulat dengan pasangan kolam olak tipe MDO memiliki nilai pembangunan lebih murah yaitu di estimasi sekitar Rp 3,404,933,000 ( Tiga Miliar Empat Ratus Empat Juta Sembilan Ratus Tiga Puluh Tiga Ribu ), dibandingkan dengan bendung yang menggunakan tipe mercu Ogee IV dengan pasangan kolam olak USBR IV. Maka dari itu bendung yang menggunakan mercu tipe Bulat dengan menggunakan kolam olak tipe MDO dipilih untuk pembangunan bendung ini. Pada jaringan irigasi saluran sekunder didapatkan lebar 60 cm dengan kemiringan 0,0033, pada saluran kantong lumpur didapatkan lebar 65 cm dengan kemiringan yaitu 0,0023, pada saluran penguras kantong lumpur didapatkan lebar 40 cm dengan kemiringan 0,093, pada saluran tersier didapatkan lebar 50 cm dengan kemiringan 0,00074.
===================================================================================================================================
Weirs are the main building in irrigation. The main purpose of the construction of weirs is to control water, irrigation purposes, reduce the risk of flooding in the jubel reaches of the river. Tamansari Dam is a weir that dams the flower river located in Sumberkembar village, pacet district, Mojokerto regency. The existence of the weir cannot be separated from the potential damage. Tamansari weir has suffered damage caused by overflowing flower rivers. The overflow of the river caused damage to the structure of the weir body due to water pressure that exceeded the capacity of the weir. Weir planning by conducting several analyses, including hydrological analysis, hydraulics analysis and stability. Hydrological analysis to obtain monthly discharge and flood discharge of the flower river, hydraulics analysis to determine the dimensions of the lighthouse, intake, capacity, and door dimensions and calculation of the stability of the weir to be firm against external forces. Based on the results of the analysis of the area of the Tamasari watershed is ▁(+) 9,47 km2, with a river length of ▁(+) 12 km. The calculation of planned flood discharge using the Nakayasu HSS method was obtained with a repeat period of 100 years Q100 = 30.74 m3/second. The dam is planned with a left intake door that irrigates a total rice field area of 12 hectares with an irrigation water requirement of 170 lt/sec. There are 2 types of planned dams, namely the Ogee IV landmark type weir using USBR IV type olak ponds and the Round landmark type weir using MDO type olak ponds. The two dams are planned with a height of 1.50 m with a landmark peak elevation of + 290.70 and a landmark width of 17 m. The dam with a circular type landmark with a pair of MDO type olak ponds has a cheaper construction value, which is estimated at around Rp 3,404,933,000 (Three Billion Four Hundred Four Million Nine Hundred Thirty Three Thousand), compared to the dam that uses the Ogee IV landmark type with a pair of USBR IV olak ponds. Therefore, a weir that uses a round type landmark using an MDO type olak pond was chosen for the construction of this dam. In the secondary irrigation network, the width is 60 cm with a slope of 0.0033, in the mud pocket channel, the width is 65 cm with a slope of 0.0023, in the mud pocket drainage channel, the width is 40 cm with a slope of 0.093, in the tertiary channel, the width is 50 cm with a slope of 0,00074.

Item Type:	Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords:	Daerah Irigasi, Bendung, Perencanaan, Irrigated Area, Weir, Planning
Subjects:	T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC167 Dams, reservoirs
Divisions:	Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User:	Fiko Dwiki Alfariz
Date Deposited:	25 Jan 2025 01:50
Last Modified:	25 Jan 2025 01:50
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/116839

Actions (login required)

View Item