Pengembangan Interior Wisata Edukasi Imersif untuk Revitalisasi Bangunan Staatsspoorwegen Melalui Elevated Platform Sebagai Penghubung Stasiun Gubeng Lama dan Baru Dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid

Nugroho, Givano Kynan Rishi (2025) Pengembangan Interior Wisata Edukasi Imersif untuk Revitalisasi Bangunan Staatsspoorwegen Melalui Elevated Platform Sebagai Penghubung Stasiun Gubeng Lama dan Baru Dengan Pendekatan Arsitektur Hybrid. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5029211056-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Kemudahan konektivitas antar pulau dan kota menghasilkan dampak yang signifikan pada arus mobilitas penduduk, dimana hal ini tercermin dari peningkatan jumlah penumpang kereta api di Indonesia yang mencapai 20 juta penumpang dalam kurun waktu satu tahun (Badan Pusat Statistik, 2023). Meningkatnya jumlah penumpang kereta api ini selaras dengan kualitas fasilitas stasiun kereta api yang harus selalu dioptimalisasi guna penuhi kebutuhan penggunanya. Sebagai salah satu gerbang masuk ke Kota Surabaya, Stasiun Surabaya Gubeng hadir sebagai salah satu titik penting mobilisasi masyarakat Surabaya yang kritis sekaligus sebagai bangunan konservasi dengan peran penting dalam aspek ekonomi dan historikal.
Metode desain yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan pendekatan design thinking untuk merancang revitalisasi Stasiun Surabaya Gubeng. Proses desain meliputi studi kasus, pengumpulan data (observasi, wawancara, kuisioner), dan analisis data kualitatif. Tahapan desain (empathize, define, ideate, prototype, testing) menghasilkan solusi desain responsif berupa customer journey map, tabel aktivitas, dan matriks hubungan ruang. Kombinasi dari metode design thinking dan stage design process menghasilkan kebutuhan aplikasi pendekatan Arsitektur Hybrid. Pendekatan ini menciptakan keselarasan desain antara stasiun lama dan baru dengan penggabungan dua gaya, yakni Indies dari stasiun lama dan Chalet dari stasiun baru. Oleh karena itu Elevated Platform menjadi solusi yang mengintegrasi Stasiun Gubeng Lama dan Stasiun Gubeng Baru, dimana konsep universal design dengan fitur hiburan dan wisata edukasi diterapkan. Aplikasi kebudayaan lokal demi perkuat karakteristik Kota Surabaya dilakukan dengan mengimplementasi desain yang terinspirasi dari kebudayaan khas Surabaya seperti Batik Kembang Bungur dan Tradisi Undukan Doro.
==================================================================================================================================
Improved inter-island and inter-city connectivity has significantly impacted population mobility, as evidenced by the surge in Indonesian railway passengers, reaching 20 million annually (Central Bureau of Statistics, 2023). This increase underscores the need for continuous optimization of railway station facilities to meet growing passenger demands. As a major gateway to Surabaya, Surabaya Gubeng Station serves as a critical hub for urban mobility while also functioning as a heritage building with significant economic and historical value.
Efforts to revitalize and integrate the Gubeng Lama and Gubeng Baru Stations have necessitated the addition of facilities and design optimization. A combined application of design thinking and stage design processes has highlighted the need for a hybrid architectural approach. This approach harmonizes the designs of the old and new stations by merging two styles: the Indies style of the Gubeng Lama Station and the Chalet style of the Gubeng Baru Station. Surabaya city government mandates that station renovations, coupled with the electrification of the Surabaya Regional Railway Line, minimize at-grade crossings. Consequently, elevated platforms have been adopted as a solution to integrate the old and new Gubeng Stations, incorporating universal design principles with entertainment and educational tourism features. To reinforce Surabaya's local character, the design is inspired by the city's unique cultural elements, such as Batik Kembang Bungur and the Undukan Doro tradition.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Railway Station, Surabaya Gubeng Railway Station, Elevated Platform, Educational Tourism, Hybrid Architecture.
Subjects:	N Fine Arts > NA Architecture > NA105 Historic preservation N Fine Arts > NA Architecture > NA2542.36 Sustainable architecture N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design. N Fine Arts > NA Architecture > NA6310 Railroad stations. N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament > NK2115 Interior decoration N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament > NK2589 Furniture design
Divisions:	Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Interior Design > 90221-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Givano Kynan Rishi Nugroho
Date Deposited:	28 Jan 2025 08:36
Last Modified:	28 Jan 2025 21:09
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/117007

Actions (login required)

View Item