Analisis Burst pressure Pada Pipa Yang Mengalami Korosi Sumuran Berbentuk Semi Eliptical Dengan Variasi Jarak dan Kedalaman

Tungkup, Gabrial Wahyu Lumban (2025) Analisis Burst pressure Pada Pipa Yang Mengalami Korosi Sumuran Berbentuk Semi Eliptical Dengan Variasi Jarak dan Kedalaman. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5020201068_TugasAkhir_Gabrial Wahyu.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Pipa merupakan salah satu alat yang digunakan untuk mengalirkan minyak dan gas bumi secara efisien dan dalam jumlah besar serta jarak jauh. Meskipun sangat menguntungkan, pengoperasian pipa sering kali menghadapi masalah seperti korosi, kelelahan, dan retak yang dapat menyebabkan kegagalan pipa. Kebanyakan penyebab dari terjadinya kegagalan pada pipa dikarenakan korosi dan retak yang terjadi pada pipa. Korosi sumuran atau pitting corrosion merupakan salah satu jenis korosi yang lebih berbahaya jika dibandingkan dengan jenis korosi lainnya. Pipa yang mengalami korosi akan berpengaruh terhadap nilai tekanan bursting pada pipa, karena pipa mengalami penurunan tekanan internal sehingga pipa tidak mampu menahan dan mengalami kegagalan struktural. Tingkat penurunan kekuatan pipa berbanding lurus dengan kedalaman korosi sumuran yang terbentuk pada permukaan pipa. Selain itu, Pipa yang mengalami korosi juga dapat mengakibatkan penurunan tekanan dan aliran fluida pada pipa, sehingga dapat menimbulkan terjadinya kegagalan sistem seperti, kebocoran dan ledakan. yang membuat suatu Perusahaan merugi karena biaya perbaikan yang mahal. Oleh karena itu, hal tersebut merupakan masalah penting yang harus segera diatasi. Hasil nilai internal pressure sampai nilai efektif tekanan von mises mencapai nilai tegangan Ultimate Tensile Strength (UTS) sehingga pipa dianggap mengalami kegagalan dengan simulasi FEA untuk kedalaman korosi 0.35 t ; 0.45t ; 0.55t sebesar 26.25 Mpa, 19.56 Mpa, dan 14.4 Mpa untuk jarak antar korosi terjauh yaitu 50 mm (2.5d). Sedangkan untuk nilai internal pressure dengan menggunakan standar codes DNV RP F-101 Sebesar 14.79 Mpa, 18.95 Mpa, 23.38 Mpa. Untuk pengaruh variasi kedalaman cacat terhadap nilai burst pressure pada pipa adalah Semakin dalam cacat korosi, nilai burst pressure semakin menurun, sedangkan semakin jauh jarak antar korosi, nilai burst pressure semakin meningkat. Nilai Failure Pressure yang paling akurat pada variasi cacat korosi kedalaman 0.45t yaitu sebesar 2.48% dan yang kurang akurat pada variasi cacat korosi kedalaman 0.55t yaitu sebesar 8.69%.
===================================================================================================================================
Pipelines are essential tools used to efficiently transport large quantities of oil and natural gas over long distances. Despite their benefits, pipeline operations often encounter issues such as corrosion, fatigue, and cracking, which can lead to pipeline failures. The primary causes of pipeline failures are typically corrosion and cracking. Pitting corrosion, a particularly dangerous type of corrosion, poses significant risks compared to other types. Corrosion in pipelines can impact the bursting pressure of the pipes, as it reduces internal pressure capacity, making them structurally vulnerable. Corrosion also weakens the pipe's strength, resulting in decreased performance compared to non-corroded pipes. The degree of strength reduction is directly proportional to the depth of pitting corrosion on the pipe's surface. Additionally, corroded pipes can cause pressure and fluid flow reductions, leading to system failures such as leaks and explosions, resulting in costly repairs for companies. Therefore, addressing these issues promptly is crucial. The internal pressure values up to the effective Von Mises stress reaching the Ultimate Tensile Strength (UTS) are considered as failure points in simulations using FEA for corrosion depths of 0.35t, 0.45t, and 0.55t, yielding results of 26.25 MPa, 19.56 MPa, and 14.4 MPa respectively for the farthest corrosion spacing of 50 mm (2.5d). Meanwhile, the internal pressure values based on the DNV RP F-101 standard codes are 14.79 MPa, 18.95 MPa, and 23.38 MPa.The effect of varying defect depths on the burst pressure of the pipe shows that as the depth of the corrosion defect increases, the burst pressure decreases. Conversely, the effect of the distance between two corrosion defects on the burst pressure indicates that the burst pressure increases as the distance between the defects becomes greater. The most accurate failure pressure value is observed for the corrosion depth variation of 0.45t, with an accuracy deviation of 2.48%, while the least accurate value is for the corrosion depth variation of 0.55t, with a deviation of 8.69%.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Burst pressure, Finite Element, Korosi Sumuran, Pipa, Semi-Eliptical, Pitting Corrosion, Pipe
Subjects:	T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC1665 Offshore structures--Materials.
Divisions:	Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Ocean Engineering > 38201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Gabrial Wahyu Lumban Tungkup
Date Deposited:	30 Jan 2025 07:49
Last Modified:	30 Jan 2025 07:49
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/117174

Actions (login required)

View Item