Trifena, Regina Oktavia (2025) Perancangan Perhiasan Berbahan Sea Glass Dengan Inspirasi Bentuk Bunga Kamboja Simbolik Khas Bali. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
5028201059_Regina Oktavia Trifena_02_Laporan Tugas Akhir.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) | Request a copy |
|
Text
5028201059_Regina Oktavia Trifena_02_Laporan Tugas Akhir.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (11MB) | Request a copy |
|
Text
5028201059_Regina Oktavia Trifena_02_Laporan Tugas Akhir.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
Limbah kaca menjadi salah satu penyumbang sampah tertinggi dalam pencemaran lingkungan. Laporan yang tertulis pada artikel tersebut menyatakan limbah botol (kaca) mencapai hingga 304,33 ribu unit. Sea glass adalah proses daur ulang pecahan kaca secara alami yang terbentuk oleh air laut selama bertahun tahun menjadi batuan yang indah. Proses pembentukannya dapat berlangsung sekitar 5 – 50 tahun dengan membentuk ujung dan sudut serpihan kaca menjadi halus. Sea glass memiliki dampak positif terhadap lingkungan, karena merupakan bahan daur ulang yang dapat digunakan sebagai pengganti bahan baku baru. Hal ini menjadi sebuah peluang untuk mengembangkan perhiasan menggunakan sea glass sebagai permata dan meningkatkan dalam sektor ekonomi. Didukung dengan adanya pernyataan oleh Direktur Jenderal IKMA Kemenperin, Reni Yanita menyampaikan bahwa saat ini produk perhiasan dalam negeri sudah mampu berdaya saing di kancah global. Penelitian diawali dengan analisis permasalahan dan peluang penggunaan sea glass sebagai bahan utama dalam pembuatan perhiasan. Proses desain melibatkan metode wawancara mendalam dengan target pengguna perempuan berusia 25–35 tahun, studi literatur tentang tren dan teknik desain perhiasan, serta eksperimen pengolahan material. Pada penelitian ini material sea glass dihasilkan melalui proses simulasi pelapukan menggunakan tumbler rock glass, yang memungkinkan pengolahan material secara efisien tanpa merusak ekosistem pesisir. Hasil penelitian berupa tiga seri perhiasan yang terdiri dari kalung, aksesoris telinga, dan gelang dengan tema Regal Balinese, yang dirancang khusus untuk acara formal. Hasil prototipe diuji berdasarkan estetika, kenyamanan, dan keberlanjutan, menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan tidak hanya memenuhi kebutuhan pengguna tetapi juga mendukung pelestarian lingkungan. Kemudian langkah proses pemasaran produk dirancang berdasarkan hasil analisis pasar, tren fesyen terkini, dan preferensi pengguna. Strategi pemasaran melibatkan pengembangan konsep branding yang kuat, mencakup desain logo, kemasan, dan elemen identitas visual lainnya. Selain itu, produk dipromosikan melalui media sosial, kolaborasi dengan pengrajin lokal, dan pendekatan storytelling yang mengedepankan nilai keberlanjutan. Sehingga penelitian ini memberikan kontribusi pada industri perhiasan Indonesia dengan memperkenalkan inovasi berbasis material daur ulang yang mampu bersaing di pasar global, sekaligus mempromosikan budaya lokal sebagai nilai tambah
===============================================================================================================================
Glass waste is one of the highest contributors to environmental pollution, with bottle (glass) waste reaching up to 304,330 units annually. Sea glass is a naturally recycled product formed by ocean water over decades, turning sharp glass fragments into smooth and aesthetically pleasing stones. The formation process can take approximately 5–50 years. Sea glass has a positive environmental impact as it represents a recycled material that can replace new raw materials. This presents an opportunity to develop jewelry using sea glass as a gemstone, enhancing both environmental sustainability and economic value. This research began with an analysis of the challenges and opportunities in utilizing sea glass as the primary material for jewelry making. The design process involved in-depth interviews with female users aged 25–35 years, a literature review on trends and jewelry design techniques, and material experimentation. The sea glass material used in this study was produced through a simulated weathering process using a tumbler rock glass, enabling efficient material processing without damaging coastal ecosystems. The final outcome includes three jewelry series consisting of necklaces, ear accessories, and bracelets, designed with a Regal Balinese theme suitable for formal occasions. Prototypes were evaluated based on aesthetics, comfort, and sustainability, demonstrating that the resulting products not only meet user needs but also support environmental preservation. The product marketing process was subsequently designed based on market analysis, current fashion trends, and user preferences. Marketing strategies included the development of a strong branding concept, encompassing logo design, packaging, and other visual identity elements. Additionally, the products were promoted via social media, collaborations with local artisans, and a storytelling approach emphasizing sustainability values. This research contributes to Indonesia’s jewelry industry by introducing an innovation based on recycled materials capable of competing in global markets while promoting local culture as an added value.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Limbah, Sea glass, Perhiasan, Budaya, Eksplorasi.Waste, Sea glass, Jewelry, Culture, Exploration. |
Subjects: | N Fine Arts > NC Drawing Design Illustration N Fine Arts > NK Decorative arts Applied arts Decoration and ornament > NK1535.B3 Design |
Divisions: | Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Product Design > 90231-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Regina Oktavia Trifena |
Date Deposited: | 31 Jan 2025 04:38 |
Last Modified: | 31 Jan 2025 04:56 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/117230 |
Actions (login required)
View Item |