Peningkatan Proses Pemurnian Mineral Bauksit Dengan Metodologi Six Sigma

Bisyauqil Haq, Famy (2025) Peningkatan Proses Pemurnian Mineral Bauksit Dengan Metodologi Six Sigma. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6032221011-Master_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Salah satu sektor industri yang menjadi atensi program percepatan Pembangunan Ekonomi Berkelanjutan adalah industri mineral dan batu bara yang memiliki kontribusi yang sangat signifikan bagi penerimaan negara. Salah satu mineral yang memiliki daya guna yang tinggi adalah Aluminium yang didapat dari proses pemurnian bijih bauksit. Industri pemurnian bauksit menjadi alumina ini merupakan jenis industri komoditas yang memerlukan manajemen yang efektif dan produk berkualitas agar mampu bersaing secara global. Dengan mengaplikasikan konsep continuous Improvement (CI) dengan Total Quality Management (TQM) diharapkan perusahaan pemurnian bauksit di Indonesia bisa mencapai standar kualitasnya sendiri dan bisa mencapai efisiensi dan proses bisnis yang stabil. Metode Six Sigma sebagai bagian dari TQM memberikan gambaran mengenai kualitas proses dari perusahaan, beberapa permasalahan yang memberikan dampak ketidakstabilan dan inefisiensi proses. Salah satu tools six sigma yaitu diagram kontrol Multivariatee yang memberikan kemampuan visualisasi parameter kualitas dari proses pemurnian bauksit dengan lebih efektif dan melihat hubungan antar parameter kualitas dalam sebuah diagram tunggal. Diagram kontrol Max-Half Mchart memberikan visualisasi yang komprehensif dengan menggabungkan statistik mean (X ̅) dan variabilitas (S). Diagram kontrol ini dapat digunakan untuk pengamatan individu yang sesuai untuk diaplikasikan di industri kimia. Dengan menggunakan alat dan metode tersebut, Hasil menunjukkan pada kondisi saat ini cukup banyak terdapat data out-of-control dari diagram kontrol Max-Half MChart dengan kapabilitas proses mencapai MPpk 0.28 yang setara level sigma 2.35 atau 231,227 DPMO. Hasil ini menghasilkan beberapa faktor kritis sebagai penyebab seperti fluktuasi kualitas material input (bauksit), manajemen perawatan peralatan yang kurang baik, serta kontrol proses yang masih manual sehingga menimbulkan variasi proses yang cukup tinggi. Beberapa rekomendasi proses dikembangkan seperti mapping area stockpile, sistem manajemen proaktif keandalan peralatan dan juga pembuatan skema monitoring proses produksi dengan menggunakan metode kaizen dalam proses perbaikannya.
================================================================================================================================
The mining and coal industries are among the industries that the Sustainable Economic Development Acceleration Program is concerned about since they significantly increase state revenue. Aluminum, one of the minerals that has high utility is. Alumina production from bauxite is a form of commodities sector that needs strong management and high-quality goods to be competitive on a global scale. The goal of implementing Total Quality Management (TQM) and Continuous Improvement (CI) is to help Indonesian bauxite refining firms meet their own quality requirements while also achieving efficiency and reliable business processes. The Six Sigma method as part of TQM provides an overview of the quality of the company's processes, some of the problems that impact process instability and inefficiency. One of the six sigma tools is the Multivariatee control diagram which provides the ability to visualize the quality parameters of the bauxite refining process more effectively and see the relationship between quality parameters in a single diagram. Max-Half Mchart control charts provide comprehensive visualization by combining mean (X) and variability (S) statistics. This control chart can be used for individual observations which are suitable for application in the chemical industry. Using these tools and methods, the results show that in the current condition there is quite a lot of out-of-control data from the Max-Half MChart control diagram with process capability reaching MPpk 0.28 which is equivalent to a sigma level of 2.35 or 231,227 DPMO. These results resulted in several critical factors as causes such as fluctuations in the quality of input material (bauxite), poor equipment maintenance management, and manual process control which resulted in high process variation. Several process recommendations were developed such as mapping the stockpile area, proactive management of equipment reliability and also the creation of a production process monitoring scheme using the kaizen method in the improvement process.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	six sigma, diagram kontrol, kapabilitas proses control chart, process capability, six sigma
Subjects:	T Technology > TS Manufactures > TS156 Quality Control. QFD. Taguchi methods (Quality control)
Divisions:	Interdisciplinary School of Management and Technology (SIMT) > 61101-Master of Technology Management (MMT)
Depositing User:	Famy Bisyauqil Haq
Date Deposited:	01 Feb 2025 10:52
Last Modified:	01 Feb 2025 10:52
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/117734

Actions (login required)

View Item