Riadi, Slamet (2025) Analisis Pemetaan Foto Udara Dan Lidar Untuk Optimalisasi Pajak Bumi Dan Bangunan Melalui Pemodelan 3d (Studi Kasus: Kelurahan Jawa, Kota Samarinda). Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Text
6016211001-Mater_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (13MB) |
Abstract
Pemetaan dan pemodelan ruang tiga dimensi (3D) dalam era digitalisasi dan perkembangan teknologi informasi telah menjadi elemen kunci dalam berbagai bidang termasuk tata kelola lahan dan bangunan. Di Indonesia, potensi pemanfaatan teknologi pemetaan 3D dapat digunakan untuk optimalisasi penyerapan Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) yang masih belum maksimal. Kurangnya pemetaan yang tepat menjadi hambatan utama dalam optimalisasi penyerapan pajak. Penelitian ini bertujuan untuk melakukan analisis komparatif antara pemetaan foto udara dan LiDAR permodelan 3D, khususnya terkait pengaruhnya terhadap peningkatan penyerapan PBB. Metode pemetaan yang digunakan yakni pemetaan foto udara tegak (vertical photogrammetry) menggunakan wahana drone Pegasus-230 VTOL, foto udara miring (oblique photogrammetry) menggunakan wahana drone DJI Matrice 300 RTK & Kamera Zenmuse P1, dan LiDAR (Light Detection and Ranging) menggunakan dan DJI M350. Ketiga metode pemetaan tersebut dilakukan untuk mendapatkan geometri dan pemodelan 3D bangunan pada Kelurahan Jawa, Kota Samarinda. Hasil pemodelan 3D bangunan LOD2 menunjukkan foto udara oblique memiliki visualisasi yang lebih detail dan realistis dibandingkan dengan foto udara tegak dan LiDAR. Dari segi akurasi, LiDAR unggul dalam pengukuran ketinggian, yang penting untuk analisis pajak bumi dan bangunan, sedangkan foto udara oblique memberikan keseimbangan antara akurasi dan detail visual, lebih unggul dalam menangkap detail arsitektural. Akurasi data ortofoto & DEM dari ketiga metode pemetaan di Kelurahan Jawa memenuhi kualitas ketelitian SNI 8202:2019 pada Skala 1:1000 (Kelas 1) serta memenuhi ketelitian vertikal untuk pembuatan kontur interval 1 meter pada kategori Kelas 1. Penggunaan foto udara oblique dan digitasi manual di Kelurahan Jawa meningkatkan serapan pajak sebesar 17,27%, setara dengan selisih Rp164.031.659 antara PBB hasil pemetaan dan data Bapenda. Akhirnya penelitian ini menawarkan metode foto udara oblique yang memberikan keseimbangan terbaik antara biaya, waktu, dan kualitas, menjadikannya pilihan efektif untuk optimalisasi PBB dan visualisasi 3D objek pajak di Kelurahan Jawa.
=================================================================================================================================
Three-dimensional (3D) mapping and modeling of space in the era of digitalization and the development of information technology has become a key element in various fields including land and building governance. In Indonesia, the potential for utilizing 3D mapping technology can be used to optimize the absorption of Land and Building Tax (PBB) which is still not optimal. The lack of proper mapping is a major obstacle in optimizing tax absorption. This study aims to conduct a comparative analysis between aerial photo mapping and 3D modeling LiDAR, especially regarding its effect on increasing PBB absorption. The mapping methods used are vertical aerial photo mapping (vertical photogrammetry) using the Pegasus-230 VTOL drone, oblique aerial photos (oblique photogrammetry) using the DJI Matrice 300 RTK drone & Zenmuse P1 Camera, and LiDAR (Light Detection and Ranging) using and DJI M350. The three mapping methods were carried out to obtain the geometry and 3D modeling of buildings in the Jawa Village, Samarinda City. The results of the 3D modeling of the LOD2 building show that oblique aerial photos have more detailed and realistic visualization compared to vertical aerial photos and LiDAR. In terms of accuracy, LiDAR excels in height measurement, which is important for land and building tax analysis, while oblique aerial photos provide a balance between accuracy and visual detail, superior in capturing architectural details. The accuracy of orthophoto & DEM data from the three mapping methods in Kelurahan Jawa meets the accuracy quality of SNI 8202:2019 at a scale of 1:1000 (Class 1) and meets the vertical accuracy for creating 1 meter interval contours in the Class 1 category. The use of oblique aerial photos and manual digitization in Kelurahan Jawa increased tax absorption by 17.27%, equivalent to a difference of IDR 164,031,659 between the PBB from the mapping results and Bapenda data. Finally, this study offers an oblique aerial photo method that provides the best balance between cost, time, and quality, making it an effective choice for optimizing PBB and 3D visualization of tax objects in Kelurahan Jawa
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Foto udara, LiDAR, Pemodelan 3D, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB) |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G109.5 Global Positioning System G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Slamet Riadi |
Date Deposited: | 04 Feb 2025 10:25 |
Last Modified: | 04 Feb 2025 10:25 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/118221 |
Actions (login required)
View Item |