Pemodelan Pengeluaran Per Kapita dengan Marked Log-Gaussian Cox Process (LGCP) untuk Memprediksi Kemiskinan di Kabupaten Badung

Wiriyanti, Desak Gede Prita Widia (2025) Pemodelan Pengeluaran Per Kapita dengan Marked Log-Gaussian Cox Process (LGCP) untuk Memprediksi Kemiskinan di Kabupaten Badung. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6003222012-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (28MB) | Request a copy

Abstract

Kabupaten Badung termasuk kabupaten dengan kemiskinan rendah. Namun demikian, selama lima tahun terakhir, tidak terjadi penurunan angka kemiskinan yang signifikan. Untuk mengatasi akar permasalahan kemiskinan, diperlukan data yang lebih rinci mengenai rumah tangga miskin. Namun demikian, saat ini Badan Pusat Statistik (BPS) hanya merilis data kemiskinan secara agregat di tingkat kabupaten/kota, dimana angka kemiskinan dihitung dari pengeluaran per kapita di bawah garis kemiskinan. Penelitian ini menggunakan metode marked LGCP untuk memprediksi pengeluaran per kapita di tingkat rumah tangga. Metode ini digunakan karena mampu mengakomodasi pola cluster pada titik lokasi rumah tangga sekaligus menghasilkan variasi spasial yang sangat detail pada seluruh wilayah penelitian. Model persebaran rumah tangga dilakukan dengan LGCP sementara pengeluaran perkapita dimodelkan menggunakan regresi log-normal. Model regresi log-normal menggunakan 4 (empat) variabel prediktor yaitu jumlah ART (X1), usia KRT (X2), jumlah ART bekerja (X3), dan pendidikan terakhir KRT (X4). Pemodelan dilakukan dengan membandingkan 2 (dua) pendekatan: Model 1 yaitu marked LGCP yang mencakup seluruh wilayah Kabupaten Badung, dan Model 2 yaitu modifikasi marked LGCP dengan mengecualikan wilayah tanpa penduduk. Berdasarkan AIC, envelope test, serta mempertimbangkan proses pengembangan model, maka model 2 dipilih sebagai model terbaik. Hasil pemodelan marked LGCP menunjukkan bahwa rumah tangga yang berada di Kecamatan Kuta memiliki rata-rata pengeluaran yang lebih tinggi dibandingkan kecamatan lain. Prediksi angka kemiskinan di Kabupaten Badung diprediksi sebesar 1,31%, dengan jumlah rumah tangga miskin terbanyak berada di Kecamatan Kuta Selatan. Dengan hasil yang lebih rinci, penelitian ini dapat digunakan oleh pemerintah daerah untuk memperkirakan lokasi rumah tangga miskin serta jumlah rumah tangga miskin di tingkat yang lebih rendah. Informasi ini dapat menjadi dasar bagi pemerintah dalam merancang kebijakan dan program pengentasan kemiskinan yang lebih efektif dan tepat sasaran.
==================================================================================================================================
Badung Regency is generally considered to be a low-poverty area. However, it is important to note that there has not been a significant reduction in the poverty rate over the past five years. In order to address the fundamental causes of poverty, it would be beneficial to have more detailed data on poor households. At present, the Statistics-Indonesia (BPS) only releases aggregate poverty data at the regency/city level. The poverty rate in this data is calculated from per capita expenditure below the poverty line. This study employs the marked LGCP method to predict per capita expenditure at the household level, a choice that stems from its ability to accommodate cluster patterns in household location points while producing very detailed spatial variations throughout the study area. Household distribution was modeled using LGCP while per capita expenditure was modeled using log-normal regression. The log-normal regression model utilizes four predictor variables: the number of households (X1), the age of the household head (X2), the number of households where someone is employed (X3), and the last education of the household head (X4). In order to conclude, two approaches were considered: Model 1, a marked LGCP that covers the entire Badung Regency area, and Model 2, a modified marked LGCP that excludes areas without residents. The modeling results marked with LGCP show that households in Kuta District have a higher average expenditure compared to other districts. The predicted poverty rate in Badung Regency is 1.31%, with the largest number of poor households in South Kuta District. This research offers a detailed analysis that could potentially assist local governments in assessing the location of poor households and their number at a lower level. This information could serve as a basis for the government in designing more effective and targeted poverty alleviation policies and programs.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Cox process, kemiskinan, pengeluaran per kapita, susenas, poverty, LGCP, per capita expenditure
Subjects:	H Social Sciences > HA Statistics > HA30.6 Spatial analysis
Divisions:	Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Statistics > 49101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Desak Gede Prita Widia Wiriyanti
Date Deposited:	05 Feb 2025 07:41
Last Modified:	05 Feb 2025 07:41
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/118349

Actions (login required)

View Item