Karakteristik Dan Kelimpahan Mikroplastik Beserta Estimation Daily Intake (EDI) Kerang Bulu (Anadara antiquata) Pada Wilayah Urban Dan Mangrove Surabaya, Jawa Timur

Hanifah, Nabila Farhah (2025) Karakteristik Dan Kelimpahan Mikroplastik Beserta Estimation Daily Intake (EDI) Kerang Bulu (Anadara antiquata) Pada Wilayah Urban Dan Mangrove Surabaya, Jawa Timur. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6005221010_Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Mikroplastik merupakan polimer sintetik berukuran ≤5 mm yang menjadi masalah polusi secara global. Ukuran mikroplastik yang kecil memudahkan partikel mikroplastik untuk tertelan oleh organisme. Melalui proses rantai makanan mikroplastik dapat berpindah dari konsumen primer ke konsumen sekunder dan trofik selanjutnya, sehingga memungkinkan terjadinya akumulasi pada organisme tingkat trofik tinggi. Salah satu biota laut yang merupakan konsumen sekunder adalah Kerang Bulu (Anadara antiquata) yang juga banyak dikonsumsi masyarakat sehingga memungkinkan terjadinya perpindahan mikroplastik dari kerang kepada manusia. Anadara antiquata dapat dijumpai di sepanjang perairan Pantai Timur Surabaya yang sebagian di antaranya ditumbuhi oleh mangrove. Sistem perakaran mangrove dapat berperan sebagai filter karena dapat menahan polutan seperti plastik agar tidak terbawa air menuju perairan laut lepas. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kelimpahan dan karakteristik mikroplastik pada A. antiquata yang dikoleksi dari wilayah mangrove Gunung Anyar (MGA) dan wilayah pesisir Kecamatan Bulak (BLK). Sampel kerang dan sedimen sebagai habitatnya akan melalui tahap digestasi menggunakan H2O2 30% dan floatation dengan NaCl 1,2 g/ml. Jumlah mikroplastik pada kerang di wilayah BLK lebih tinggi (5,1 partikel/gram) daripada wilayah MGA (2,3 partikel/gram). Tidak ada perbedaan komposisi bentuk dan ukuran dari kedua lokasi, namun warna mikroplastik yang mendominasi berbeda. Bentuk mikroplastik yang ditemukan hanya fiber (MGA = 51,96%; BLK = 62,72%) dan fragmen (MGA = 48,04%; BLK = 37,28%). Ukuran mikroplastik yang mendominasi ada pada kelas ukuran 101-500 µm (MGA = 39,22%; BLK = 45,41%). Warna mikroplastik yang ditemukan di wilayah MGA didominasi warna biru (39%), sementara wilayah BLK didominasi warna hitam (37%). Jumlah partikel mikroplastik yang tertelan oleh manusia akibat konsumsi A. antiquata lebih sedikit ditemukan di MGA (43 partikel/minggu) daripada wilayah BLK (159 partikel/minggu), sehingga disarankan untuk membatasi konsumsi A. antiquata.

========================================================================================================================

Microplastics are synthetic polymers ≤5 mm in size that have become a global pollution problem. The small size makes it easier for microplastic particles to be ingested by organisms. Through the food chain process, microplastics can transfer from primary consumers to secondary consumers and subsequent trophic levels, allowing for accumulation in high trophic level organisms. Antique Ark Scallop (Anadara antiquata) as one of secondary consumer, which is also widely consumed by the community, making it possible for the transfer of microplastics from the mussel to humans. Anadara antiquata can be found along the waters of the East Coast of Surabaya, some of which are covered by mangroves. The root system of mangroves can act as a filter because it can trap pollutants like plastic, preventing them from being carried away by water to the open sea. This study aims to determine the abundance and characteristics of microplastics in A. antiquata collected from the mangrove area of Gunung Anyar (MGA) and the coastal area of Bulak District (BLK). Cockles and sediment samples as their habitat will undergo a digestion stage using 30% H2O2 and flotation method with 1,2 g/ml NaCl. The amount of microplastics in cockle from BLK region is higher (5,1 particles/gram) than in the MGA region (2,3 particles/gram). There is no difference in the composition of shape and size between the two locations, but the dominant colors of the microplastics differ. The types of microplastics found were only fibers (MGA=51,96%; BLK=62,72%) and fragments (MGA=48,04%; BLK=37,28%). The dominant size of microplastics falls within the size class of 101-500 µm (MGA = 39,22%; BLK = 45,41%). The color of microplastics found in the MGA region was dominated by blue (39%), while the BLK region was dominated by black (37%). The number of microplastic particles ingested by humans due to the consumption of A. antiquata was found to be lower in MGA (43 particles/week) than in the BLK region (159 particles/week), thus it is recommended to limit the consumption of A. antiquata.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	EDI, Kerang Bulu, Mangrove, Mikroplastik, Urban Antique ark scallop, EDI, Mangrove, Microplastic, Urban
Subjects:	Q Science > QH Biology > QH541 Ecology
Divisions:	Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Biology > 46101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Nabila Farhah Hanifah
Date Deposited:	05 Feb 2025 07:52
Last Modified:	05 Feb 2025 07:52
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/118380

Actions (login required)

View Item