Peningkatan Kapasitas Prodkusi Menggunakan Theory of Constraint (TOC) PT Garam

Sunarti, Sunarti (2025) Peningkatan Kapasitas Prodkusi Menggunakan Theory of Constraint (TOC) PT Garam. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5010201033_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only until 1 April 2027. Download (1MB) | Request a copy

Abstract

Dalam suatu perusahaan, salah satu sasaran yang ingin dicapai dalam setiap proses produksi adalah throughput yang optimal. Namun, dalam praktiknya, untuk mencapai sasaran tersebut, perusahaan sering menghadapi berbagai kendala yang dapat menghambat kinerja sistem. Salah satu kendala yang umum terjadi di perusahaan adalah adanya bottleneck. PT. Garam merupakan industri yang memasok produksi garam. Masalah yang dihadapi oleh PT Garam adalah adanya keterlambatan yang disebabkan oleh bottleneck di beberapa stasiun kerja. Keterlambatan dalam pemrosesan pesanan ada yang masih dapat ditoleransi, namun ada juga yang tidak, sehingga menyebabkan pelanggan membatalkan pesanan. Kehilangan kesempatan untuk menjual produk ini berarti juga kehilangan potensi untuk menghasilkan throughput bagi perusahaan, karena throughput diperoleh melalui penjualan. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis aliran proses serta mengidentifikasi stasiun kerja yang mengalami bottleneck dan yang tidak, serta melakukan perbaikan pada stasiun kerja bottleneck dan throughput produksi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Theory Of Constraint (TOC), dengan menerapkan prinsip lima langkah dari proses TOC. Dalam penelitian ini, dilakukan pengukuran waktu baku untuk setiap proses menggunakan metode stopwatch time study (STS), serta perhitungan kapasitas yang tersedia (CA) dan kapasitas yang dibutuhkan (CR). Selanjutnya, dilakukan perhitungan varians dan persentase beban, diikuti dengan penerapan lima langkah dari proses TOC. Lima langkah tersebut mencakup identifikasi kendala sistem, eksploitasi kendala, subordinasi, elevasi atau pengangkatan kendala, dan kembali ke langkah pertama untuk perbaikan berkelanjutan. Hasil dari perhitungan menunjukkan bahwa stasiun kerja yang mengalami bottleneck ditandai dengan nilai varians positif dan persentase beban yang melebihi 100%. Berdasarkan perhitungan Rough Cut Capacity Planning (RCCP) dapat diketahui nilai kapasitas yang dibutuhkan (CR) pada masing-masing stasiun kerja untuk setiap bulan pada stasiun kerja 1 memiliki rentang nilai antara 15108.965 hingga 46090,270 detik. Selanjutnya untuk nilai kapasitas yang tersedia (CA) pada masing-masing stasiun kerja untuk setiap bulan pada stasiun kerja 1 memiliki rentang nilai antara 1763580.257 hingga 2256145.92 detik Peningkatan throughput terbesar terdapat pada bulan April yang ditunjukkan dengan selisih sebesar yaitu Rp. 135.867.295.10.
====================================================================================================================================
In a company, one of the targets to be achieved in every production process is optimal throughput. However, in practice, to achieve this target, companies often face various obstacles that can hinder system performance. One of the common obstacles in companies is the existence of bottlenecks. PT. Garam is an industry that supplies salt production. The problem faced by PT Garam is the delay caused by bottlenecks at several work stations. Delays in order processing are still tolerable, but some are not, causing customers to cancel orders. Losing the opportunity to sell this product also means losing the potential to generate throughput for the company, because throughput is obtained through sales. This study aims to analyze the process flow and identify work stations that experience bottlenecks and those that do not, and to make improvements to bottleneck work stations and production throughput. The method used in this study is the Theory Of Constraint (TOC), by applying the five-step principle of the TOC process. In this study, standard time measurements were carried out for each process using the stopwatch time study (STS) method, as well as calculations of available capacity (CA) and required capacity (CR). Next, variance and load percentage calculations are performed, followed by the implementation of the five steps of the TOC process. The five steps include identifying system constraints, exploiting constraints, subordinating, elevating or lifting constraints, and returning to the first step for continuous improvement.The results of the calculations show that the workstations experiencing bottlenecks are characterized by positive variance values and load percentages exceeding 100%. Based on the Rough Cut Capacity Planning (RCCP) calculation, it can be seen that the required capacity (CR) value at each workstation for each month at workstation 1 has a range of values between 15108.965 to 46090.270 seconds. Furthermore, the available capacity (CA) value at each workstation for each month at workstation 1 has a range of values between 1763580.257 to 2256145.92 seconds. The largest increase in throughput was in April, which was indicated by a difference of Rp. 135,867,295.10.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Bottleneck, TOC, Throughput, Capacity, kapasitas
Subjects:	T Technology > TS Manufactures > TS155 Production control. Production planning. Production management
Divisions:	Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Sunarti Sunarti
Date Deposited:	06 Feb 2025 07:22
Last Modified:	06 Feb 2025 07:22
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/118488

Actions (login required)

View Item