Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Kampung Bibit Di Dusun Wedani Desa Badang Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang

Romadlon, Mochamad Fatih (2025) Peran Pemerintah Dalam Pengembangan Kampung Bibit Di Dusun Wedani Desa Badang Kecamatan Ngoro Kabupaten Jombang. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of TA Mochamad Fatih Romadlon.pdf] Text
TA Mochamad Fatih Romadlon.pdf - Submitted Version
Restricted to Repository staff only

Download (26MB) | Request a copy
[thumbnail of 5033211016-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5033211016-Undergraduate_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (26MB) | Request a copy

Abstract

Sektor pertanian merupakan pilar strategis dalam pembangunan nasional, berkontribusi pada penciptaan lapangan kerja, peningkatan pendapatan, ketahanan pangan, dan kelestarian lingkungan. Pemerintah telah merumuskan berbagai kebijakan, seperti program Asta Cita dan Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012 tentang Pangan, guna memperkuat sektor ini. Salah satu implementasinya adalah pengembangan Kampung Bibit, kawasan pembibitan tanaman yang bertujuan meningkatkan produktivitas pertanian dan kesejahteraan masyarakat. Penelitian ini bertujuan menganalisis peran pemerintah dalam pengembangan Kampung Bibit di Dusun Wedani, Desa Badang, Kecamatan Ngoro, Kabupaten Jombang, melalui pendekatan peran sebagai regulator, fasilitator, katalisator, dan dinamisator. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif dengan pendekatan studi kasus, menggunakan teknik wawancara, observasi, dokumentasi, dan studi literatur. Analisis data dilakukan dengan model interaktif Miles dan Huberman, serta uji keabsahan melalui triangulasi sumber dan teknik. Hasil penelitian menunjukkan bahwa: (1) sebagai regulator, pemerintah memfasilitasi legalitas usaha melalui pembuatan NIB dan pengaturan distribusi pupuk bersubsidi, meskipun belum mampu menjangkau seluruh pelaku usaha dan belum tersedia mekanisme pengendalian harga pasar; (2) sebagai fasilitator, pemerintah menyalurkan bantuan teknis seperti alat produksi dan infrastruktur simbolik kawasan, namun distribusinya belum merata, belum berbasis kebutuhan aktual, dan pelatihan kewirausahaan masih terbatas; (3) sebagai katalisator, pemerintah mendorong berbagai program unggulan seperti pembentukan P4S dan promosi media, tetapi keberlanjutannya terhambat oleh pergantian kepemimpinan serta belum adanya dokumen kebijakan tertulis; dan (4) sebagai dinamisator, pemerintah membangun partisipasi masyarakat melalui kerja kolektif dan jejaring lintas kelompok, meskipun efektivitasnya masih bergantung pada figur kepala desa dan belum terstruktur dalam sistem kelembagaan yang konsisten. Secara keseluruhan, peran pemerintah memberikan kontribusi signifikan terhadap pengembangan Kampung Bibit sebagai kawasan ekonomi komunitas yang adaptif, inovatif, dan berdaya saing, meskipun masih terdapat tantangan dalam aspek pemerataan, keberlanjutan, dan penguatan kelembagaan.
=================================================================================================================================
The agricultural sector is one of the leading sectors in Indonesia that plays a role in creating jobs, increasing state income, and maintaining food security and environmental sustainability. The government has implemented various policies to strengthen this sector, such as the Asta Cita, which emphasizes food, energy and water independence, and Law No. 18/2012 on Food, which affirms the right of every citizen to food security. One form of implementation of these policies is the development of Kampung Bibit, an area that focuses on plant nurseries to improve agricultural productivity and community welfare. This study aims to analyze the role of the government in the development of Seedling Village in Wedani Hamlet, Badang Village, Ngoro Sub-district, Jombang Regency, by reviewing its role as Regulator, Facilitator, Catalyst, and Dynamist. This research uses a qualitative method with a case study approach, employing interviews, observations, documentation, and literature study as data collection techniques. Data were analyzed using the interactive model of Miles and Huberman, with source and technique triangulation for data validation. The findings indicate that: (1) as a regulator, the government facilitated business legality through the issuance of Business Identification Numbers (NIB) and managed the distribution of subsidized fertilizers, although not all businesses were reached and no price control mechanisms were established; (2) as a facilitator, the government distributed technical assistance such as production tools and symbolic infrastructure, though these supports were unevenly distributed, not fully based on actual group needs, and lacked sufficient entrepreneurship training; (3) as a catalyst, the government initiated flagship programs such as the formation of P4S and media promotion, but their continuity was hampered by leadership changes and the absence of written policy frameworks; and (4) as a dynamizer, the government encouraged community participation through collective work and intergroup networking, although its effectiveness still relied on the village head’s personal initiative and lacked consistent institutional structuring. Overall, the government’s active involvement has significantly contributed to developing Kampung Bibit as an adaptive, innovative, and competitive community-based economic area, despite ongoing challenges in sustainability, equity, and institutional strengthening.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Peran Pemerintah, Kampung Bibit, Kesejahteraan Masyarakat, Pertanian
Subjects: J Political Science > JF Political institutions (General)
S Agriculture > S Agriculture (General)
S Agriculture > SB Plant culture
Divisions: Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Developmental Studies > 60201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mochamad Fatih Romadlon
Date Deposited: 15 Jul 2025 08:53
Last Modified: 15 Jul 2025 08:53
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/119594

Actions (login required)

View Item View Item