Dewi, Tata Safira Kumala Dewi and Riyanta, Lukman Muhammad Riyanta (2025) Pra-Desain Pabrik Bioetanol dari Ampas Tebu (Baggase) dengan Teknologi Imobilisasi Saccharomyces cerevisiae Kapasitas 40.000 kL/Tahun. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of 5008211084_5008211103-Undegraduate_Thesis.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
5008211084_5008211103-Undegraduate_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (73MB) | Request a copy |
Abstract
Pra-desain pabrik bioetanol ini dirancang untuk memanfaatkan ampas tebu (bagasse) sebagai bahan baku utama, dengan kapasitas produksi 40.000 KL per tahun. Bagasse dipilih karena kandungan lignoselulosa yang tinggi dan ketersediaannya yang melimpah di Indonesia, diperkirakan mencapai 51 juta ton pada tahun 2024. Proses produksi terdiri dari tiga tahapan utama, yaitu pretreatment asam menggunakan H2SO4 untuk menghilangkan lignin, Simultaneous Saccharification and Co-Fermentation (SSCF) dengan hidrolisis untuk mengubah selulosa menjadi glukosa lalu proses fermentasi untuk fermentasi simultan glukosa dan xilosa menjadi etanol, serta purifikasi menggunakan distilasi dan adsorpsi molecular sieve untuk menghasilkan fuel grade ethanol (FGE) dengan kadar kemurnian 99,5%. Teknologi imobilisasi Saccharomyces cerevisiae diterapkan pada fermentasi untuk meningkatkan stabilitas proses, mengurangi biaya operasional, dan memungkinkan penggunaan ulang mikroorganisme. Dari perhitungan Capital Expenditure (CAPEX) didapatkan untuk Pembangunan pabrik dibutuhkan nilai CAPEX sebesar Rp196.128.143.713,32. Untuk perhitungan Operational Expenditure (OPEX) sendiri didapatkan sebesar Rp157.176.418.232.22. Analisis ekonomi menunjukkan pabrik ini memiliki kelayakan investasi yang baik, dengan nilai Net Present Value (NPV) sebesar Rp85.114.381.994,15 dengan Internal Rate of Return (IRR) sebesar 15,91%, dan Pay Out Time (POT) selama 6,8 tahun. Selain itu, pabrik ini dirancang dengan mempertimbangkan efisiensi energi, pengelolaan limbah, dan minimasi dampak lingkungan, menjadikannya solusi yang ramah lingkungan untuk memenuhi kebutuhan energi baru terbarukan. Pembangunan pabrik ini juga mendukung kebijakan pemerintah dalam Peraturan Presiden Nomor 40 Tahun 2023, yang menargetkan peningkatan bauran energi terbarukan hingga 23% pada tahun 2025, termasuk implementasi penggunaan bioetanol sebagai campuran bahan bakar (E5). Kesimpulannya, pabrik bioetanol ini tidak hanya memberikan manfaat ekonomi melalui pengelolaan limbah bagasse menjadi produk bernilai tinggi, tetapi juga berkontribusi dalam mengurangi emisi karbon dan ketergantungan pada bahan bakar fosil, sehingga mampu mendukung kemandirian energi nasional dan keberlanjutan lingkungan secara simultan. Data-data diatas juga menunjukkan bahwa pabrik layak didirikan secara teknis dan ekonomis.
=================================================================================================================================
The pre-design of this bioetbanol plant is intended to utilize sugarcane bagasse as the primary raw material, with a production capacity of 40,000 KL per year. Bagasse was chosen due to its high lignocellulosic content and abundant availability in Indonesia, estimated to reach 51 million tons by 2024. The production process consists of three main stages: acid pretreatment using H2S04 to remove lignin, Simultaneous Saccharification and Co-Fermentation (SSCF), which involves hydrolysis to convert cellulose into glucose followed by simultaneous f=entation of glucose and xylose into ethanol, and purification through distillation and molecular sieve adsorption to produce fuel grade ethanol (FGE) with a purity of 99.5%. Saccharomyces cerevisiae immobilization technology is applied in the fermentation process to enhance process stability, reduce operational costs, and enable microorganism rense. From the Capital Expenditure (CAPEX) calculation, the required investment for plant construction amounts to Rpl96,128,143,713.32. Meanwhile, the Operational Expenditure (OPEX) is estimated at Rp 157,176,418,232.22. Economic analysis demonstrates that the plant has good investment feasibility, with a Net Present Value (NPV) ofRp85,114,381,994.15, an Internal Rate of Return (IRR) of 15.91%, and a Pay Out Time (POT) of6.8 years. Additionally, the plant is designed with considerations for energy efficiency, waste management, and miuimal environmental impact, making it an environmentally friendly solution to meet renewable energy demands. The construction of this plant also supports government policy under Presidential Regulation No. 40 of 2023, which targets an increase in the renewable energy mix to 23% by 2025, including the implementation ofbioethanol as a fuel blend (E5). In conclusion, this bioethanol plant not only offers economic benefits by converting bagasse waste into high-value products but also contributes to reducing carbon emissions and dependence on fossil fuels, thereby supporting national energy independence and environmental sustainability simultaneously. The above data also indicate that the plant is technically and economically feasible to establish.
| Item Type: | Thesis (Other) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Bioetanol, ampas tebu, Saccharomyces cerevisiae, SSCF, molecular sieve, imobilisasi Bioethanol, sugarcane bagasse, Saccharomyces cerevisiae, SSCF, molecular sieve, immobilization |
| Subjects: | T Technology > TP Chemical technology > TP155.5 Chemical plants--Design and construction |
| Divisions: | Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Chemical Engineering > 24201-(S1) Undergraduate Thesis |
| Depositing User: | Tata Safira Kumala Dewi |
| Date Deposited: | 21 Jul 2025 03:13 |
| Last Modified: | 21 Jul 2025 03:13 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/120095 |
Available Versions of this Item
- Pra-Desain Pabrik Bioetanol dari Ampas Tebu (Baggase) dengan Teknologi Imobilisasi Saccharomyces cerevisiae Kapasitas 40.000 kL/Tahun. (deposited 21 Jul 2025 03:13) [Currently Displayed]
Actions (login required)
 |
View Item |