Rachman, Fandi Nufinda (2025) Strategi Adaptasi Dampak Perubahan Iklim Terhadap Pembangunan Infrastruktur Ketenagalistrikan di Wilayah Kalimantan Timur. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
6014231062-Master_Thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (11MB) | Request a copy |
Abstract
Pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan di Kalimantan Timur menghadapi tantangan signifikan akibat dampak perubahan iklim, khususnya meningkatnya kejadian tanah longsor yang dipicu oleh naiknya curah hujan. Kalimantan Timur merupakan wilayah yang memiliki kondisi topografi curam, jenis tanah yang peka terhadap erosi, dan pola tata guna lahan yang rawan, sehingga membuat wilayah tersebut memiliki risiko tanah longsor yang tinggi. Tujuan penelitian ini adalah melakukan penilaian risiko tanah longsor di Kalimantan Timur terhadap infrastruktur ketenagalistrikan, menganalisis dampak yang ditimbulkan dan merumuskan strategi adaptasi terhadap tanah longsor tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dan spasial dengan menggabungkan analisis data historis dan proyeksi iklim hingga tahun 2060 menggunakan dataset CMIP6 skenario SSP2-4.5 dan SSP5-8.5. Faktor penyebab longsor yang dianalisis mencakup kemiringan lereng, jenis tanah, tata guna lahan, dan curah hujan. Data diolah menggunakan Sistem Informasi Geografis (SIG) untuk menghasilkan peta risiko tanah longsor baik kondisi saat ini maupun proyeksinya. Analisa dampak dilakukan terhadap infrastruktur ketenagalistrikan dari aspek teknis, lingkungan, dan finansial. Penentuan strategi adaptasi dilakukan melalui kombinasi metode Analisa SWOT dan Analisa Analytical Hierarchy Process (AHP). Hasil penelitian menunjukkan bahwa proyeksi luasan kelas risiko tanah longsor paling besar pada sebagian besar wilayah Kalimantan Timur berada pada kelas risiko sedang dengan luasan 58,16 % dan kelas risiko tinggi dengan luasan 26,43%. Dampak longsor tidak hanya bersifat fisik tetapi juga menimbulkan gangguan yang mengakibatkan energi tidak tersalurkan (ENS) sebanyak 4.518.400 kWh, peningkatan emisi CO₂ dari proses black start pembangkit sebanyak 494,717 ton CO2, hingga kerugian finansial akibat ENS sebanyak Rp. 6.527.732.480 setiap terjadi kejadian tanah longsor yang mengakibatkan tower roboh dan black out. Prioritas strategi adaptasi tanah longsor terhadap pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan yang dipilih berdasarkan analisa 3 aspek yaitu optimalisasi pembangunan DPT maupun teknologi pendukung lainnya secara terencana dan terintegrasi, penyusunan roadmap prioritas pengurangan titik rawan operasional ekstrem sebagai bagian dari upaya adaptasi terhadap proyeksi peningkatan risiko tanah longsor dan pemanfaatan hasil evaluasi hasil laporan monitoring dan inspeksi lapangan berkala untuk mendukung perencanaan pembangunan infrastruktur ketenagalistrikan berbasis risiko.
================================================================================================================================
The development of electrical infrastructure in East Kalimantan faces significant challenges due to the impacts of climate change, particularly the increasing incidence of landslides triggered by rising rainfall. East Kalimantan is characterized by steep topography, erosion-prone soil types, and vulnerable land use patterns, making the region highly susceptible to landslides. This study aims to assess landslide risk to electrical infrastructure in East Kalimantan, analyze the resulting impacts, and formulate appropriate adaptation strategies. This research employs a quantitative and spatial approach by integrating historical data analysis and climate projections up to the year 2060 using the CMIP6 dataset under the SSP2-4.5 and SSP5-8.5 scenarios. The landslide-triggering factors analyzed include slope gradient, soil type, land use, and rainfall. The data were processed using Geographic Information Systems (GIS) to produce landslide risk maps for both current and projected conditions. The impact analysis on electrical infrastructure covers technical, environmental, and financial aspects. Adaptation strategies were formulated using a combination of SWOT analysis and the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. The results indicate that most of East Kalimantan is projected to fall within moderate (58.16%) and high-risk (26.43%) landslide categories. Landslide impacts are not only physical but also lead to operational disruptions, including 4,518,400 kWh of unserved energy (ENS), 494.717 tons of CO₂ emissions from black start generator operations, and financial losses amounting to IDR 6,527,732,480 per event involving tower collapse and blackout. The priority adaptation strategies identified through the analysis of three aspects include: optimizing the construction of retaining walls (DPT) and supporting technologies in a planned and integrated manner; developing a roadmap to reduce high-risk operational points as part of adaptation to projected landslide risks; and utilizing periodic monitoring and field inspection reports to support risk-based planning for electrical infrastructure development.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Perubahan Iklim, Tanah Longsor, Infrastruktur Ketenagalistrikan, Strategi Adaptasi, Kalimantan Timur, Climate Change, Landslide, Electricity Infrastructure, Adaptation Strategy, East Kalimantan |
Subjects: | T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK201 Electric Power Transmission Q Science > QE Geology > QE599 Landslides. Rockslides T Technology > T Technology (General) > T174 Technological forecasting T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA760+ Retaining walls |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Fandi Nufinda Rachman |
Date Deposited: | 22 Jul 2025 08:06 |
Last Modified: | 22 Jul 2025 08:06 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/120312 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |