Penilaian Potensi Pengembangan Floating Photovoltaic Plant pada Waduk-Waduk di Indonesia sebagai Upaya Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan

Nugroho, Dani (2025) Penilaian Potensi Pengembangan Floating Photovoltaic Plant pada Waduk-Waduk di Indonesia sebagai Upaya Percepatan Transisi Energi Baru Terbarukan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6022231081-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Transisi energi merupakan langkah krusial dalam menjaga keberlanjutan lingkungan hidup di tengah peningkatan emisi CO₂ akibat dominasi energi fosil dalam bauran energi global. Indonesia, yang saat ini masih bergantung pada energi fosil sebesar 80%, telah menetapkan target ambisius untuk mencapai Net Zero Emission pada tahun 2060. Salah satu solusi strategis yang dikembangkan adalah pemanfaatan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) terapung di atas danau dan waduk, sebagai alternatif ramah lingkungan yang pembangunannya tidak memerlukan pembebasan lahan sehingga dapat mengurangi potensi dampak sosial. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi potensi teknis, ekonomi, dan lingkungan dari pengembangan PLTS terapung dengan skenario pemanfaatan 20% luasan permukaan air, sesuai dengan batasan regulasi yang berlaku. Pendekatan ekstrapolasi digunakan berdasarkan hasil simulasi PVsyst pada skala 1, 10, dan 100 hektare di lima lokasi: Danau Toba, Danau Poso, Bendungan Jatiluhur, Waduk Jatigede, dan Waduk Wonogiri. Hasil menunjukkan bahwa pada luasan 20% total area danau atau waduk yaitu Danau Toba mampu mendukung instalasi sebesar 26,3 GWp dengan produksi energi tahunan 37,85 TWh dan penghindaran emisi 643,9 juta ton CO₂. Adapun Danau Poso dengan kapasitas 8,55 GWp menghasilkan energi 13,2 TWh/ tahun setara pencegahan 226,38 juta ton CO2. Waduk Jatiluhur kapasitas 1,82 GWp menghasilkan 2,78 GWh/tahun dan penghindaran emisi 47,69 juta ton CO2. Adapun waduk Jatigede dengan 965 MWp dengan produksi 1,55 TWh/tahun menghindarkan emisi 26,74 juta ton CO2 . Selain itu Waduk Wonogiri sebesar 1,72 GWp dengan energi tahunan 2,63 TWh dan penghindaran 45,121 juta ton CO2. Pada lokasi ini juga menunjukkan biaya keekonomian LCOE berkisar antara Rp461–495/kWh. Temuan ini menegaskan bahwa pengembangan PLTS terapung skala besar tidak hanya realistis secara teknis dan ekonomis, tetapi juga mendukung pencapaian target dekarbonisasi sektor energi di Indonesia secara berkelanjutan.
=====================================================================================================================================
The energy transition is a crucial step in maintaining environmental sustainability amid rising CO₂ emissions caused by the dominance of fossil fuels in the global energy mix. Indonesia which still relies on fossil fuels for 80% of its energy needs, has set an ambitious target to achieve Net Zero Emissions by 2060. One of the strategic solutions being developed is the utilization of Floating Photovoltaic (FPV) systems on lakes and reservoirs as an environmentally friendly alternative energy that avoids land acquisition on the development, thereby minimizing potential social impacts. This study aims to evaluate the technical, economic, and environmental potential of FPV development under a scenario utilizing 20% of the water surface area, in accordance with existing regulatory limits. An extrapolation approach was applied based on PVsyst simulation results at scales of 1, 10, and 100 hectares across five locations: Lake Toba, Lake Poso, Jatiluhur Dam, Jatigede Reservoir, and Wonogiri Reservoir. The results show that covering 20% of the total lake or reservoir area, Lake Toba can support an installation capacity of 26.3 GWp, with an annual energy production of 37.85 TWh and emissions avoidance of 643.9 million tons of CO₂. Meanwhile, Lake Poso, with a capacity of 8.55 GWp, generates 13.2 TWh/year of energy, equivalent to preventing 226.38 million tons of CO₂ emissions. Jatiluhur Reservoir, with a capacity of 1.82 GWp, produces 2.78 GWh/year and avoids 47.69 million tons of CO₂ emissions. Jatigede Reservoir, with 965 MWp, generates 1.55 TWh/year and prevents 26.74 million tons of CO₂ emissions. Additionally, Wonogiri Reservoir, with 1.72 GWp, produces 2.63 TWh of annual energy and avoids 45.121 million tons of CO₂ emissions. These locations also demonstrate an economic Levelized Cost of Electricity (LCOE) ranging from Rp461–495/kWh. These results confirm that large-scale FPV development is not only technically and economically viable but also supports Indonesia’s sustainable energy decarbonization goals.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	PLTS Apung, Transisi Energi, Simulasi PVsyst, Energi Baru Terbarukan, Emisi Nol Bersih, Floating Photovoltaic (FPV) Plant, Energy Transition, PVsyst Simulation, Renewable Energy, Net Zero Emissions (NZE)
Subjects:	T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK1087 Photovoltaic power generation
Divisions:	Faculty of Intelligent Electrical and Informatics Technology (ELECTICS) > Electrical Engineering > 20101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Dani Nugroho
Date Deposited:	24 Jul 2025 02:33
Last Modified:	24 Jul 2025 02:33
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/120387

Actions (login required)

View Item