Studi Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca di Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUD Haji Surabaya

Pramesti, Ayesha Ramadhany (2025) Studi Perhitungan Emisi Gas Rumah Kaca di Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUD Haji Surabaya. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5014211046-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (45MB) | Request a copy

Abstract

Menurut Badan Pusat Statistik (2024) total emisi Gas Rumah Kaca (GRK) yang dihasilkan oleh Indonesia dalam kurun waktu 2018-2022 mengalami peningkatan yang dari sektor lapangan usaha meningkat sebesar 17% dan dari sektor rumah tangga meningkat sebesar 8%. Dari emisi GRK yang dihasilkan, emisi gas CO2 dan CH4 menunjukkan pola peningkatan yang masing-masing mencapai 696.505 Gg CO2e dan 150.087 Gg CO2e. Emisi Gas Rumah Kaca (GRK) dapat dihasilkan secara alami maupun melalui aktivitas manusia. Secara ilmiah, sinar matahari yang memantul ke permukaan bumi akan menangkap gas-gas alami yang terdapat di atmosfer seperti karbon dioksida (CO2), metana (CH4), dan dinitrogen oksida (N2O) yang kemudian ditransfer ke panas inframerah yang dipancarkan oleh bumi sehingga menyebabkan suhu bumi menjadi hangat. Pengolahan air limbah domestik baik setempat maupun terpusat berpotensi menghasilkan emisi GRK yaitu metana (CH4), dinitrogen monoksida (N2O), dan karbon dioksida (CO2). Emisi CO2e yang dihasilkan dari pengolahan air limbah secara setempat 70% berasal dari tangki septik dan 19% berasal dari pengolahan lumpur tinja. Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Haji Surabaya merupakan rumah sakit tipe B yang berada di Surabaya yang memanfaatkan teknologi lumpur aktif untuk mengolah limbah cairnya. Emisi GRK yang dihitung dalam penelitian ini hanya merupakan emisi langsung (direct emission) yang berasal dari penguraian lumpur di IPAL dan penggunaan energi listrik di IPAL. Berdasarkan hasil analisis diketahui bahwa masing-masing unit proses menghasilkan emisi gas rumah kaca pada Instalasi Pengolahan Air Limbah RSUD Haji Surabaya. Bak aerasi menghasilkan emisi gas metana sebesar 85,40 kg CH4/ tahun, emisi gas dinitrogen monoksida sebesar 24,00 kg N2O/tahun, dan emisi gas karbon dioksida sebesar 364,30 ton CO2/tahun. Lalu, bak sedimentasi menghasilkan emisi gas metana sebesar 8,72 kg CH4/ tahun, emisi gas dinitrogen monoksida sebesar 3,79 kg N2O/tahun, dan emisi gas karbon dioksida sebesar 12,89 ton CO2/tahun. Bak filtrasi menghasilkan emisi gas metana sebesar 9,10 kg CH4/ tahun, emisi gas dinitrogen monoksida sebesar 3,23 kg N2O/tahun, dan emisi gas karbon dioksida sebesar 13,18 ton CO2/tahun.
===================================================================================================================================
According to the Central Statistics Agency (BPS, 2024), Indonesia's total Greenhouse Gases (GHG) emissions increased between 2018 and 2022, with emissions from the industrial sector rising by 17% and those from the residential sector by 8%. Among the emitted gases, carbon dioxide (CO₂) and methane (CH₄) exhibited an upward trend, reaching 696,505 Gg CO₂e and 150,087 Gg CO₂e, respectively. GHG emissions can occur naturally or as a result of human activities. Scientifically, sunlight reflected from the Earth's surface is trapped by natural gases in the atmosphere—such as carbon dioxide (CO₂), methane (CH₄), and nitrous oxide (N₂O)—which are then converted into infrared heat emitted by the Earth, causing global warming. Domestic wastewater treatment systems, whether centralized or decentralized, have the potential to generate GHG emissions, including methane (CH₄), nitrous oxide (N₂O), and carbon dioxide (CO₂). An estimated 70% of CO₂e emissions from decentralized treatment originate from septic tanks, and 19% from fecal sludge management. RSUD Haji Surabaya, a type B public hospital located in Surabaya is using an activated sludge system for its wastewater treatment. This study only considers direct GHG emissions, specifically those arising from sludge degradation and electricity use within the wastewater treatment plant (WWTP). The analysis reveals that each process unit within the WWTP at RSUD Haji Surabaya contributes to GHG emissions. The aeration tank emits 85.40 kg CH₄/year, 24.00 kg N₂O/year, and 364.30 tons CO₂/year. The sedimentation tank produces 8.72 kg CH₄/year, 3.79 kg N₂O/year, and 12.89 tons CO₂/year. The filtration tank emits 9.10 kg CH₄/year, 3.23 kg N₂O/year, and 13.18 tons CO₂/year.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Greenhouse Gas, Carbon Emission, Wastewater Treatment System Plant, Gas Rumah Kaca, Emisi Karbon, Instalasi Pengolahan Air Limbah
Subjects:	Q Science > QC Physics > QC912.3 Greenhouse gases
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Environmental Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Ayesha Ramadhany Pramesti
Date Deposited:	22 Jul 2025 05:54
Last Modified:	22 Jul 2025 05:54
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/120448

Actions (login required)

View Item