Putri, Devryan Adila (2025) Analisis Peran Gender Dan Faktor Yang Mempengaruhi Keputusan Perempuan Menjadi Pekeja Migran Perempuan (Studi Kasus: Kecamatan Susukan, Cirebon). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5033211018-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (7MB) | Request a copy |
Abstract
Kecamatan Susukan merupakan kecamatan penyumbang pekerja migran terbesar di Kabupaten Cirebon selaku kabupaten nomor 4 penyumpang PMI terbesar di Indonesia. Wilayah ini juga memiliki resiliensi kebudayaan Jawa yang kuat di tengah-tengah masyarakat Sunda lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peran konstruksi gender dan faktor sosial, ekonomi, dan budaya yang mempengaruhi keputusan perempuan dalam menjadi pekerja migran perempuan di luar negeri. Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif dengan metode studi kasus yang dilakukan di Kecamatan Susukan, Kabupaten Cirebon. Data diambil menggunakan metode observasi, dokumentasi, dan wawancara mendalam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konstruksi gender memiliki peran penting dalam pengambilan keputusan perempuan dalam menjadi pekerja migran. Konstruksi gender di Kecamatan Susukan membatasi ruang gerak perempuan melalui peran reproduktif, produktif, dan sosial yang berbeda berdasarkan status perkawinan. Perempuan menikah bekerja membantu suami meski dengan posisi tawar terbatas, perempuan belum menikah memiliki fleksibilitas untuk bermigrasi demi kemandirian finansial namun masih terikat izin orang tua, sedangkan perempuan cerai mandiri sebagai tulang punggung keluarga walaupun tetap perlu menegosiasikan keputusannya terlebih guna transmisi peran reproduktif tentang pengasuhan anak. Selain itu, dalam mengambil keputusan sebagai pekerja migran, faktor pendorong yang mempengaruhi perempuan untuk bermigrasi adalah kombinasi dari aspek sosial, ekonomi, dan budaya. Dari aspek sosial terdapat adanya ekspektasi sosial untuk meningkatkan ekonomi keluarga, strategi pertahanan diri dan status sosial, serta motivasi dari orang terdekat yang telah menjadi pekerja migran lebih dulu. Secara ekonomi, keterbatasan ekonomi keluarga, minimnya akses terhadap pekerjaan formal yang layak, dan kesenjangan pendapatan menjadi faktor pendorong. Sedangkan pada aspek budaya terdapat anggapan migrasi sebagai cara memperoleh pendapatan yang signifikan dan telah menjadi tradisi dari generasi ke generasi. Sementara, faktor penarik migrasi perempuan dalam menjadi pekerja migran adalah kombinasi dari faktor sosial, yaitu ajakan dari jejaring migran perempuan dan aspek ekonomi, yaitu gaji yang lebih tinggi dan peluang kerja yang terbuka di negara tujuan.
========================================================================================================================================
District is the district that contributes the most migrant workers in Cirebon Regency as the 4th largest district contributing migrant workers in Indonesia. This region also has a strong Javanese cultural resilience in the midst of other Sundanese communities. This study aims to analyze the role of gender construction and factors that influence women's decisions to become female migrant workers abroad. This research uses qualitative research with a case study method conducted in Susukan District, Cirebon Regency. Data were collected using observation, documentation, and in-depth interviews. The results showed that gender construction has an important role in women's decision making in becoming migrant workers. Gender construction in Susukan Sub-district limits women's movement through different reproductive, productive, and social roles based on marital status. Married women work to help their husbands although with a limited bargaining position, unmarried women have the flexibility to migrate for financial independence but are still bound by parental permission, while divorced women are independent as the backbone of the family although they still need to negotiate their decisions, especially to transmit reproductive roles regarding childcare. Additionally, in making decisions as migrant workers, the driving factors that influence women to migrate are a combination of social, economic, and cultural aspects. From the social aspect, there are social expectations to improve the family economy, self-defense strategies and social status, and motivation from relatives or acquaintances who have previously become migrant workers. Economically, family economic limitations, lack of access to decent formal work, and income gaps are driving factors. Meanwhile, in the cultural aspect, there is a perception of migration as a way to obtain significant income and has become a tradition from generation to generation. Furthermore, the pull factors of women's migration to become migrant workers are a combination of social factors, namely invitations from women's migrant networks and economic aspects, namely higher salaries and open job opportunities in destination countries.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Faktor Pendorong, Konstruksi Gender, Migrasi Tenaga Kerja, Pekerja Migran Perempuan, Perekonomian Keluarga====================================================Push Factors, Gender Construction, Labor Migration, Women Migrant Workers, Family Economy |
Subjects: | H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor H Social Sciences > HM Sociology H Social Sciences > HQ The family. Marriage. Woman |
Divisions: | Faculty of Business and Management Technology > Development Studies > 60201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Devryan Adila Putri |
Date Deposited: | 22 Jul 2025 07:01 |
Last Modified: | 22 Jul 2025 07:01 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/120549 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |