Identifikasi Potensi Hidrokarbon pada Cekungan Alor Melalui Pemanfaatan Data Hidrografi

Viasty, Alvina Viasty (2025) Identifikasi Potensi Hidrokarbon pada Cekungan Alor Melalui Pemanfaatan Data Hidrografi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5016211007-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5016211007-Undergraduate_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Identifikasi hidrokarbon merupakan tahap inisiasi yang sangat penting dari eksplorasi minyak dan gas bumi (migas). Pada penelitian ini dilakukan identifikasi potensi hidrokarbon melalui kombinasi data hidrografi dan bantuan data sekunder berupa data seismik pada Cekungan Alor. Penelitian dilakukan menggunakan data hidroakustik berupa Multibeam Echosounder dan Magnetometer. Data tersebut berasal dari ekspedisi Jala Citra III pada tahun 2023 di Laut Flores. Cekungan Alor yang berhasil teridentifikasi memiliki nilai kedalaman hingga -4777,68 meter yang didapatkan dari pengolahan data Multibeam Echosounder. Berdasarkan nilai kedalamannya, Cekungan Alor diklasifikasikan sebagai bagian dari perairan zona batial dan abisal. Pengolahan hambur balik dari data Multibeam Echosounder menghasilkan nilai intensitas hambur balik dengan rentang -69,09 dB hingga -32,97 dB. Hasil dari Angular Response Analysis (ARA) menunjukkan bahwa sebagian besar area seabed cekungan diisi oleh sedimen clay. Di lingkungan laut dalam ini, sedimen clay umum ditemukan sebagai fraksi ukuran butir terkecil yang dapat terbentuk dari pengendapan partikel halus sisa organisme laut dan abu vulkanik yang berubah menjadi mineral lempung. Pengolahan data magnetometer menghasilkan nilai anomali magnetik residual yang menunjukkan heterogenitas batuan dangkal dengan spektrum nilai yang luas mulai dari -1031,022 nT hingga 361,214 nT. Nilai yang cenderung kecil dan bertanda negatif mengindikasikan komposisi batuan yang bersifat diamagnetik. Nilai yang cenderung negatif juga menandakan adanya aktivitas tektonik yang cukup signifikan di area penelitian. Beberapa area menunjukkan diskrepansi anomali signifikan dan didukung data seismik Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) yang mengindikasikan keberadaan struktur patahan. Perbedaan litologi batuan di sepanjang zona patahan ini menjadi penyebab utama iskrepansi anomali magnetik yang terukur. Hasil analisis awal menunjukkan bahwa sesar tersebut dapat menjadi jalur migrasi atau bahkan perangkap struktural hidrokarbon. Ketidakteraturan dasar laut dan anomali magnetik yang telah berhasil diidentifikasi menguatkan indikasi aktivitas tektonik yang menyebabkan wilayah ini memiliki potensi akumulasi hidrokarbon di lapisan yang lebih dalam lagi.
=================================================================================================================================
Identification of hydrocarbons is a crucial initial stage in oil and gas (O&G) exploration. This study aimed to identify potential hydrocarbons by combining hydrographic data with secondary seismic data in the Alor Basin. The research utilized hydroacoustic data, specifically from a Multibeam Echosounder and a Magnetometer. These data were acquired during the Jala Citra III expedition in 2023 in the Flores Sea. The identified Alor Basin has a maximum depth of 4777,68 meters obtained from Multibeam Echosounder data processing. Based on its depth, the Alor Basin is classified as part of the bathyal and abyssal zones. Backscatter processing from the Multibeam Echosounder data yielded backscatter intensity values ranging from -69.09 dB to -32.97 dB. Angular Response Analysis (ARA) results indicate that most of the basin's seabed area is composed of clay sediment. In this deep-sea environment, clay sediment is commonly found as the smallest grain size fraction, which can form from the deposition of fine particles of marine organism remains and volcanic ash transforming into clay minerals. Magnetometer data processing generated residual magnetic anomaly values revealing shallow rock heterogeneity, with a broad spectrum ranging from -1031,022 nT to 361,214 nT. A small and negative value indicates a rock composition with diamagnetic properties. A predominantly negative values also suggest significant tectonic activity in some areas. Several areas exhibit significant anomaly discrepancies and supported by Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Kelautan (P3GL) seismic data that indicating the presence of fault structures. The lithological differences in rocks along these fault zones are the primary cause of the observed magnetic anomaly discrepancies. Initial analysis indicates that these faults could serve as hydrocarbon migration pathways or even structural traps. The identified seabed irregularities and magnetic anomalies reinforce the indications of tectonic activity, suggesting this region has potential for hydrocarbon accumulation in deeper layers.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Cekungan, Hidroakustik, Hidrokarbon, Migas. Basin, Hydroacoustics, Hydrocarbon, Oil and Gas.
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > GC Oceanography
Q Science > QE Geology > QE1.F557 Magnetic anomalies--Measurement.
Q Science > QE Geology > QE471 Sedimentary rocks. Sedimentology
Q Science > QE Geology > QE601 Geology, Structural
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Alvina Viasty
Date Deposited: 23 Jul 2025 04:19
Last Modified: 23 Jul 2025 04:19
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/120761

Actions (login required)

View Item View Item