Pinandito, Aryasena (2025) Analisis Model Kecepatan Gelombang Geser (Vs) Menggunakan Metode Spatial Autocorrelation (SPAC) Mikrotremor Dengan Konfigurasi Segitiga Di Institut Teknologi Sepuluh Nopember. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of 5001211015_Undergraduate_Thesis.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
5001211015_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Kawasan kampus Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) yang terletak di Surabaya Timur merupakan wilayah kawasan dengan perkembangan pembangunan yang signifikan. Pembangunan gedung-gedung bertingkat dan infrastruktur penunjang lainnya di lingkungan ITS akan ada kaitannya dengan potensi bahaya seismik yang dapat memengaruhi kestabilan struktur bangunan di atasnya. Penelitian ini berfokus pada analisis ketidakpastian model kecepatan gelombang geser (Vs) di Institut Teknologi Sepuluh Nopember Surabaya, menggunakan metode Spatial Autocorrelation (SPAC) mikrotremor dengan konfigurasi segitiga. Penelitian ini diharapkan dapat menyediakan informasi mengenai struktur permukaan bawah tanah di Institut Teknologi Sepuluh Nopember dan juga dapat digunakan dalam studi lanjutan terkait analisis tanah dan metode mikroseismik. Dari hasil penelitian ini didapatkan nilai best model dari tiap parameter untuk layer 1, layer 2, dan layer 3. Hasil analisis menunjukkan bahwa model kecepatan Vs bervariasi antar titik, dengan ketebalan lapisan pertama berkisar antara 1,5 hingga 4,61 meter dan nilai Vs antara 40,36 m/s hingga 74,67 m/s. Sementara itu, lapisan kedua menunjukkan ketebalan dari 4,04 hingga 9,43 meter dengan Vs berkisar antara 50,64 m/s hingga 119.28 m/s. Sedangkan untuk layer ke-3 nilai Vs berkisar antara 152,01 m/s hingga 395,89 m/s. Berdasarkan hasil analisa ini diperkirakan bahwa umumnya pada titik pengukuran pada layer 1 dan layer 2 merupakan jenis tanah lunak, sedangkan untuk layer 3 merupakan jenis tanah sedang dengan beberapa titik pengukuran memiliki tanah lunak. Ketidak akuratan untuk beberapa titik ini dapat diakibatkan oleh adanya gangguan seperti noise yang dapat disebabkan oleh aktivitas di daerah Institut Teknologi Sepuluh Nopember yang padat. Kemudian, keadaan cuaca yang berbeda ketika pengambilan data dapat menyebabkan data yang dihasilkan menjadi kurang baik. Selain itu, faktor teknis seperti kesalahan penempatan pemasangan geofon juga dapat menybebkan data memiliki error.
==================================================================================================================================
The campus area of Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), located in East Surabaya, is experiencing significant infrastructure development. The construction of high-rise buildings and supporting infrastructure within the ITS environment is closely related to potential seismic hazards that may affect the structural stability of buildings. This study focuses on analyzing the uncertainty of shear wave velocity (Vs) models at ITS using the Spatial Autocorrelation (SPAC) method based on microtremor data with a triangular configuration. The research aims to provide valuable information on the subsurface structure of the ITS area and serve as a reference for future studies related to soil analysis and microseismic methods. The results of this study yield best-fit model values for each parameter across three subsurface layers. The analysis shows that Vs varies between survey points, with the first layer having a thickness ranging from 1.5 to 4.61 meters and Vs values between 40.36 m/s and 74.67 m/s. The second layer has a thickness of 4.04 to 9.43 meters, with Vs values ranging from 50.64 m/s to 119.28 m/s. Meanwhile, the third layer shows Vs values ranging from 152.01 m/s to 395.89 m/s. Based on these results, it is estimated that the first and second layers generally consist of soft soil, while the third layer indicates medium soil types, with some locations still exhibiting soft soil characteristics. Inaccuracies at certain points may be caused by external disturbances such as environmental noise, which is common in the densely populated ITS campus area. In addition, varying weather conditions during data acquisition may lead to lower data quality. Technical factors such as errors in geophone placement can also contribute to increased measurement error.
Actions (login required)
 |
View Item |