Analisis Dinamika Spasial Dan Temporal Pertumbuhan Perkotaan Di Surabaya Metropolitan Area Tahun 1994–2024

Habibi, Andika Nur (2025) Analisis Dinamika Spasial Dan Temporal Pertumbuhan Perkotaan Di Surabaya Metropolitan Area Tahun 1994–2024. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5015211036-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5015211036-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (8MB) | Request a copy

Abstract

Urbanisasi yang terjadi menyebabkan meningkatnya kebutuhan akan ruang akibat bertambahnya jumlah penduduk di kawasan perkotaan. Kebutuhan ruang pada perkotaan menyebabkan terjadinya pertumbuhan perkotaan. Meningkatnya kebutuhan ruang dapat diakomodasi melalui dua jenis pertumbuhan; ekspansi atau densifikasi. Indonesia dalam beberapa dekade terakhir terus mengalami urbanisasi, tak terkecuali kawasan Surabaya Metropolitan Area. Berdasarkan penelitian terdahulu Kota Surabaya, Kabupaten Sidoarjo, dan Kabupaten Gresik mengalami urbanisasi berupa perubahan tutupan lahan yang masif selama beberapa dekade terakhir. Namun, penelitian terdahulu hanya memahami pertumbuhan perkotaan melalui segi ekspansi. Pengetahuan komprehensif mengenai pertumbuhan perkotaan secara ekspansi dan densifikasi diperlukan untuk merumuskan kebijakan penataan ruang yang berdampak pada penggunaan lahan dan penyediaan infrastruktur yang efektif. Untuk memahami dinamika pertumbuhan kota, analisis penginderaan jauh digunakan untuk mengamati perubahan tutupan lahan dari tahun 1994 hingga tahun 2024. Urban density index, Saturation index, Builtup Area index, dan Proximity Expansion Index digunakan untuk mengidentifikasi jenis pertumbuhan kota. Urban density index, Saturation index, dan Builtup Area index digunakan untuk memahami jenis pertumbuhan perkotaan berbasis kepadatan penduduk dan lahan terbangun. Proximity Expansion Index digunakan untuk mengidentifikasi pola ekspansi. Hasil analisis menunjukkan bahwa pertumbuhan perkotaan di Surabaya Metropolitan Area selama tahun 1994 – 2024 didominasi oleh ekspansi horizontal, khususnya di Kabupaten Gresik dan Sidoarjo, sementara proses densifikasi perkotaan secara konsisten hanya berlangsung di Kota Surabaya. Perluasan lahan terbangun konsisten meningkat selama tiga dekade, namun urban density dan built up area density index hanya mencatat kenaikan di Kota Surabaya. Proximity Expansion Index menegaskan bahwa pertumbuhan di Surabaya terjadi melalui infill development. sedangkan Gresik dan Sidoarjo mengalami pertumbuhan dengan pola ekspansi melalui edge expansion dan leapfrog development. Temuan ini menyajikan landasan ilmiah bagi pembuat kebijakan untuk merancang intervensi penataan ruang yang lebih efektif. Dengan membedakan karakteristik ekspansi dan densifikasi, pembuat kebijakan dapat mengoptimalkan penggunaan lahan, mengendalikan sprawl, dan meningkatkan efisiensi infrastruktur publik sesuai kebutuhan dalam kawasan metropolitan.
========================================================================================================================================
Urbanization intensifies the demand for urban land as populations grow, driving urban growth through two primary mechanisms: horizontal expansion and densification. Over recent decades, Indonesia has experienced rapid urbanization, particularly within the Surabaya Metropolitan Area (SMA). Previous studies in SMA encompassing Surabaya City, Sidoarjo Regency, and Gresik Regency have documented extensive land‐cover change but have largely focused on expansion alone. A more comprehensive understanding of both expansion and densification is essential to inform land‐use planning and infrastructure provision. This study employs multi‐temporal Landsat imagery (1994–2024) to quantify urban growth dynamics using four indices: Urban Density Index, Saturation Index, Built‐Up Area Density Index, and Proximity Expansion Index. The first three metrics assess population and built‐land density within the defined urban extent, while the Proximity Expansion Index distinguishes spatial growth patterns infilling, edge expansion, and leapfrog development. Results indicate that horizontal expansion predominated in Gresik and Sidoarjo throughout the thirty‐year period, whereas Surabaya City consistently exhibited planned densification. Although total built‐land area steadily increased across SMA, significant rises in Urban Density and Built‐Up Area Density were observed only in Surabaya. Proximity Expansion metrics confirm infill as the dominant growth mode in Surabaya, contrasting with edge expansion and leapfrog patterns in Gresik and Sidoarjo. These findings provide a scientific basis for policymakers to tailor land‐use interventions, mitigate sprawl, and optimize infrastructure efficiency across the metropolitan region.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Urbanisasi, Pertumbuhan Perkotaan, Densifikasi, Ekspansi Perkotaan, Urbanisation, Urban Growth, Densification, Urban Expansion
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data
G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.5.I4 Remote sensing
H Social Sciences > HA Statistics > HA30.3 Time-series analysis
H Social Sciences > HA Statistics > HA30.6 Spatial analysis
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT133 City and Towns. Land use,urban
H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT166 City Planning--Environmental aspects
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Andika Nur Habibi
Date Deposited: 25 Jul 2025 08:01
Last Modified: 25 Jul 2025 08:01
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/121583

Actions (login required)

View Item View Item