Windys, Ages Tamara De (2025) Penerapan Sistem Informasi Geografis Dan Analytical Hierarchy Process (AHP) Dalam Analisis Lokasi Rawan Bencana Kekeringan (Studi Kasus: Kabupaten Gresik). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5016211081-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy |
Abstract
Kabupaten Gresik merupakan wilayah yang rentan mengalami kekeringan akibat distribusi curah hujan yang tidak merata serta kondisi hidrologi yang tidak seimbang. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan memetakan wilayah rawan kekeringan di Kabupaten Gresik menggunakan pendekatan Sistem Informasi Geografis (SIG) dan metode Analytical Hierarchy Process (AHP). Parameter yang digunakan dalam analisis meliputi curah hujan, suhu permukaan (LST), tutupan lahan (NDVI), jenis tanah, dan kemiringan lereng. Data yang digunakan berupa citra satelit Landsat 8, data DEM, data suhu dan curah hujan dari BMKG, serta data jenis tanah dan tutupan lahan. Proses analisis dilakukan dengan mengolah data spasial pada ArcGIS dan pembobotan parameter. Hasil penelitian menunjukkan bahwa parameter yang paling mempengaruhi area rawan kekeringan adalah NDVI. Hubungan antar parameter yang mempengaruhi area rawan kekeringan adalah jenis tanah Alluvial dengan bobot 16,1%, nilai NDVI rendah (0,15–0,25) dengan bobot 49,4%, nilai kerapatan vegetasi sangat rendah dengan bobot 28,93%, dan suhu permukaan tinggi (30–33°C) dengan bobot 5,07. Peta sebaran rawan kekeringan menunjukkan klasifikasi sedang mendominasi sebagian besar wilayah, terutama di Kecamatan Balongpanggang, Benjeng, Wringinanom. Hasil ini dapat digunakan sebagai dasar dalam perencanaan mitigasi bencana oleh instansi terkait.
======================================================================================================================================
Gresik Regency is a region vulnerable to drought due to uneven rainfall distribution and imbalanced hydrological conditions. This study aims to identify and map drought-prone areas in Gresik Regency using a Geographic Information System (GIS) approach and the Analytical Hierarchy Process (AHP) method. Parameters used in the analysis include rainfall, land surface temperature (LST), land cover (NDVI), soil type, and slope. The data used consists of Landsat 8 satellite imagery, DEM data, temperature and rainfall data from BMKG, and soil type and land cover data. The analysis process involved spatial data processing in ArcGIS and parameter weighting. The results indicate that the most influential parameter on drought-prone areas is NDVI. The interaction among parameters shows that Alluvial soil type (16.1%), low NDVI values (0.15–0.25) with a weight of 49.4%, very low vegetation density (28.93%), and high surface temperature (30–33°C) with a weight of 5.07% significantly affect drought risk. The drought risk distribution map shows that moderate classification dominates most areas, especially in Balongpanggang, Benjeng, Wringinanom sub-districts. These findings can serve as a basis for disaster mitigation planning by relevant agencies.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Gresik, Kekeringan, SIG, AHP, NDVI, Gresik, Drought, GIS, AHP, NDVI |
Subjects: | G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems. G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.217 Geospatial data |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Geomatics Engineering > 29202-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Ages Tamara De Windys |
Date Deposited: | 25 Jul 2025 07:15 |
Last Modified: | 25 Jul 2025 07:15 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/121591 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |