Pengukuran dan Analisis Jaringan 5G dan 4G di Kawasan Perkotaan Padat Wisatawan: Studi Kasus Area Malioboro dan Stasiun Tugu, Yogyakarta

Pamungkas, Ilham Yoga (2025) Pengukuran dan Analisis Jaringan 5G dan 4G di Kawasan Perkotaan Padat Wisatawan: Studi Kasus Area Malioboro dan Stasiun Tugu, Yogyakarta. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5022201083-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5022201083-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (5MB) | Request a copy

Abstract

Meskipun kota Yogyakarta awalnya diproyeksikan termasuk dalam 6 Ibukota Provinsi di Pulau Jawa yang pertama akan mendapat layanan 5G pertama kali bersama Kota Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, dan Surabaya. Hanya saja, pada realitasnya Kota Yogyakarta tidak termasuk sembilan kota terpilih yang bisa menikmati layanan 5G pada saat pertama kali operator Telkomsel meluncurkan layanan 5G secara serentak pada tanggal 26 Mei 2021. Namun meskipun terlambat, Kota Yogyakarta kini telah menikmati layanan 5G khususnya di area Malioboro, kawasan Stasiun Tugu dan Sekitar kampus UGM. Penelitian Tugas Akhir ini bertujuan untuk mengevaluasi seberapa bagus (Quality of Services) keberadaan jaringan dan layanan 5G dibandingkan dengan layanan teknologi sebelumnya (4G+ dan 4G) dalam rangka menunjang arus wisatawan yang berkunjung ke Kota Yogyakarta khususnya di kawasan Malioboro dan daerah sekitarnya. Untuk mencapai tujuan tersebut perlu dilakukan pengukuran kualitas jaringan seluler dengan menggunakan aplikasi utama bernama Network Cell Info dan aplikasi Gnet Track sebagai pembandingnya. Adapun parameter yang diukur meliputi sinyal Radio Frequency (RF) dan sinyal Baseband. Pengukuran dilakukan menggunakan beberapa metode yaitu drive test, walk test dan speed test. Adapun lokasi pengukuran yang dipilih mengambil rute Sekitar Maliboro, area Luar Stasiun Tugu, area Dalam Stasiun Tugu dan kawasan Sekitar UGM. Berdasarkan hasil pengukuran yang telah dilakukan terhadap jenis layanan 5G (NR), 4G+ (LTE Advanced) dan 4G (LTE) di lokasi pengukuran yang telah ditentukan, dapat disimpulkan bahwa selama melakukan pengukuran telah terdeteksi sebanyak 44 BTS dan 66 buah antena (Cell ID). Adapun untuk cakupan layanan jaringan masih didominasi teknologi 4G+ (LTE+) sekitar 55,28%, disusul 5G (28,18%) dan 4G (16,53%). Sementara kualitas sinyal RF gabungan memiliki nilai rata-rata untuk parameter Reference Signal Received Power (RSRP) sebesar -73,82 dBm, Reference Signal Received Quality (RSRQ) sebesar -10,94 dB dan Signal-to-Interference to Noise Ratio (SINR) sebesar 5,66 dB. Kemudian untuk kualitas sinyal Baseband gabungan memiliki nilai rata-rata untuk parameter Ping 53,27 ms (Sangat Bagus), jitter 56,83 ms (Sangat Bagus), throughput uplink 30,85 Mbps (Bagus) dan throughput downlink sebesar 16,815 Mbps (Sedang).
=================================================================================================================================
Although Yogyakarta City was initially projected to be among the first six provincial capitals on the island of Java to receive 5G services—alongside Serang, Jakarta, Bandung, Semarang, and Surabaya—it was not included in the list of nine cities selected to enjoy 5G when Telkomsel officially launched the service simultaneously on May 26, 2021. However, despite the delay, Yogyakarta City has now started to benefit from 5G services, particularly in areas such as Malioboro, Tugu Train Station, and around the Universitas Gadjah Mada (UGM) campus. This undergraduate thesis aims to evaluate the Quality of Service (QoS) of the 5G network and service coverage in comparison to previous technologies (4G+ and 4G), particularly in supporting the flow of tourists visiting Yogyakarta City, especially in the Malioboro area and its surroundings. To achieve this objective, cellular network quality measurements were carried out using a primary application called Network Cell Info, with GNetTrack used as a comparison tool. The parameters measured include Radio Frequency (RF) signals and Baseband signals. The measurement methods applied were drive test, walk test, and speed test. The measurement locations included routes around Malioboro, the outer and inner areas of Tugu Station, and the area surrounding UGM. Based on the measurements conducted on 5G (NR), 4G+ (LTE Advanced), and 4G (LTE) services at the specified locations, it was found that a total of 44 BTS (base stations) and 66 antennas (Cell IDs) were detected. Network coverage was still dominated by 4G+ (LTE Advanced) at 55.28%, followed by 5G at 28.18%, and 4G at 16.53%. Meanwhile, the combined RF signal quality showed average values of RSRP at -73.82 dBm, RSRQ at -10.94 dB, and SINR at 5.66 dB. For Baseband signal quality, the combined average values were Ping: 53.27 ms (Very Good), Jitter: 56.83 ms (Very Good), Uplink Throughput: 30.85 Mbps (Good), and Downlink Throughput: 16.815 Mbps (Moderate).

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: 5G, Kawasan Wisata, Network Cell Info, QoS, Yogyakarta 5G, Tourism Zones, Network Cell Info, Quality of Service (QoS), Yogyakarta
Subjects: T Technology > TK Electrical engineering. Electronics Nuclear engineering > TK5101 Telecommunication
Divisions: Faculty of Intelligent Electrical and Informatics Technology (ELECTICS) > Electrical Engineering > 20201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Ilham Yoga Pamungkas
Date Deposited: 28 Jul 2025 01:34
Last Modified: 28 Jul 2025 01:34
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/121632

Actions (login required)

View Item View Item