“Pengembangan Standar Sistem Penilaian Aspek Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) untuk Gedung di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kasus : Institut teknologi Sepuluh Nopember)

Suryanto, Makarim (2025) “Pengembangan Standar Sistem Penilaian Aspek Keselamatan Dan Kesehatan Kerja (K3) untuk Gedung di Lingkungan Perguruan Tinggi (Studi Kasus : Institut teknologi Sepuluh Nopember). Other thesis, Institusi Teknologi Sepuluh Nopember.

Warning
There is a more recent version of this item available.
[thumbnail of 5010211110-Undergraduate_Theses.pdf] Text
5010211110-Undergraduate_Theses.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (3MB)

Abstract

Penerapan Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja (SMK3) di lingkungan perguruan tinggi merupakan komponen penting dalam menjamin keberlangsungan aktivitas akademik yang aman, sehat, dan produktif. Perguruan tinggi seperti Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS) dengan kompleksitas tinggi dalam aktivitas dan infrastruktur bertingkat, menghadapi beragam potensi risiko kerja yang memerlukan sistem pengelolaan keselamatan yang terstruktur dan adaptif. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi tingkat implementasi K3, mengidentifikasi dan memetakan potensi bahaya, serta menyusun rencana mitigasi menggunakan pendekatan HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control). Metodologi yang digunakan meliputi pengembangan checklist berbasis SNI ISO 45001:2018 sebagai instrumen penilaian risiko K3 untuk masing-masing ruang dan area, serta pembobotan indikator menggunakan metode Analytical Hierarchy Process (AHP) guna menentukan prioritas evaluatif secara objektif. Studi dilakukan pada lima area kampus yang mewakili variasi fungsi gedung, termasuk fasilitas administratif, akademik, dan laboratorium. Hasil penilaian K3 menunjukkan bahwa seluruh area berada pada tingkat implementasi “kuning” (menengah) yang mengindikasikan perlunya perbaikan berkelanjutan dan sistematis dalam pengelolaan K3. Pemetaan tingkat bahaya dengan dasar nilai implementasi K3 dan tingkat kecelakaan kerja menunjukkan dua area dalam kondisi waspada, dua area rawan, dan satu area berada pada tingkat bahaya, yang menunjukkan variasi signifikan paparan risiko. Sebagai hasil utama, penelitian ini menghasilkan model matriks penilaian implementasi K3 dalam skala 1 hingga 5 yang dilengkapi pembobotan indikator. Model ini tidak hanya berfungsi sebagai alat evaluasi internal, tetapi juga dapat diadaptasi oleh institusi pendidikan tinggi lain sebagai instrumen perencanaan strategis dalam meningkatkan budaya K3. Temuan ini memperkuat urgensi integrasi K3 ke dalam kebijakan kampus melalui pembentukan struktur manajemen keselamatan yang lebih formal, penyelenggaraan pelatihan keselamatan rutin, serta peningkatan kualitas dan keamanan infrastruktur kampus. Dengan demikian, penelitian ini memberikan kontribusi terhadap penguatan K3 berbasis data di lingkungan perguruan tinggi dan mendukung tercapainya lingkungan pendidikan yang selamat, sehat, dan berkelanjutan. ========================================================================================================================
The implementation of the Occupational Safety and Health Management System (OSHMS) in higher education institutions is a crucial component in ensuring the continuity of safe, healthy, and productive academic activities. Universities such as Institut Teknologi Sepuluh Nopember (ITS), with their high complexity of activities and multi-level infrastructure, face various potential occupational risks that require a structured and adaptive safety management system. This study aims to evaluate the level of OSH implementation, identify and map potential hazards, and develop mitigation plans using the HIRADC (Hazard Identification, Risk Assessment, and Determining Control) approach. The methodology involves the development of a checklist based on SNI ISO 45001:2018 as a risk assessment instrument for OSH in each room and area, as well as weighting indicators using the Analytical Hierarchy Process (AHP) to objectively determine evaluative priorities. The study was conducted in five campus areas representing various building functions, including administrative, academic, and laboratory facilities. The OSH assessment results indicate that all areas fall within the “yellow” (moderate) implementation level, signifying the need for continuous and systematic improvement in OSH management. Hazard level mapping based on OSH implementation scores and workplace accident rates shows two areas in an alert condition, two areas classified as vulnerable, and one area at a hazardous level, indicating significant variation in risk exposure. As a key outcome, this study produces a 1-to-5 scale OSH implementation assessment matrix model with weighted indicators. This model serves not only as an internal evaluation tool but can also be adapted by other higher education institutions as a strategic planning instrument for enhancing OSH culture. These findings underscore the urgency of integrating OSH into campus policies through the establishment of a more formal safety management structure, the organization of regular safety training, and the improvement of campus infrastructure quality and safety. Thus, this research contributes to strengthening data-driven OSH efforts in higher education environments and supports the creation of safe, healthy, and sustainable learning environments.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: SMK3, Perguruan Tinggi, HIRADC, AHP, Penilaian Risiko
Subjects: H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Makarim Suryanto
Date Deposited: 27 Jul 2025 06:40
Last Modified: 27 Jul 2025 06:44
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/121649

Available Versions of this Item

Actions (login required)

View Item View Item