Harahap, Mazaya Tsabita (2025) Optimasi Pola Tanam Daerah Irigasi Boreng Kabupaten Lumajang Dengan Metode WEAP. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5012211068-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (5MB) | Request a copy |
Abstract
Keberhasilan pertanian sangat dipengaruhi oleh ketersediaan air yang memadai, yang disalurkan melalui jaringan irigasi. Daerah Irigasi Boreng di Kabupaten Lumajang merupakan salah satu wilayah pertanian dengan luas 306 Ha yang memiliki potensi, namun menghadapi kendala dalam pengelolaan sumber daya air yang efisien. Hal ini diawali oleh kerusakan pada Bendung Boreng yang seharusnya mengalirkan air irigasi menuju Daerah Irigasi Boreng. Suplai air irigasi yang terhambat menyebabkan kegiatan pertanian menjadi terganggu. Dengan suplai air yang terbatas, maka jenis tanaman yang dapat ditanam pada lahan pun menjadi terbatas, menyebabkan kerugian bagi masyarakat yang mengandalkan penghasilan dari hasil pertanian. Kerusakan yang berlangsung selama bertahun-tahun menghambat kegiatan pertanian sehingga, banyak lahan pertanian yang beralih fungsi menjadi lahan permukiman. Dari skema jaringan irigasi terbaru yang diperoleh dari Dinas Pekerjaan Umum Dan Tata Ruang (DPU TR) Pemerintah Kabupaten Lumajang, luas baku sawah DI Boreng saat ini adalah 247 Ha. Pada tahun 2024 akhirnya dilakukan perbaikan pada Bendung Boreng, dengan harapan dapat memenuhi kebutuhan suplai air irigasi untuk area pertanian yang dilayaninya. Dengan permasalahan tersebut, penelitian ini dilakukan untuk mengoptimalkan pola tanam dengan analisis coverage menggunakan WEAP (Water Evaluation and Planning), yang merupakan pendekatan berbasis simulasi untuk mengevaluasi ketersediaan dan kebutuhan air secara menyeluruh. Dengan memanfaatkan data teknis seperti data hujan, klimatologi, kebutuhan air tanaman, dan rencana tata tanam, penelitian ini akan merancang pola tanam yang sesuai dengan kondisi sumber daya air yang tersedia. Tahapan penelitian mencakup analisis klimatologi, analisis curah hujan, perhitungan tersediaan air, analisis kebutuhan air, simulasi menggunakan metode WEAP, serta evaluasi hasil untuk menentukan pola tanam yang optimal. Tanaman yang direncanakan pada optimasi ini adalah padi, palawija dengan acuan jagung, dan tebu. Dalam optimasi ini direncanakan 24 alternatif pola tanam dan dipilih alternatif dengan hasil yang paling optimal, yaitu alternatif dengan coverage dan total pendapatan hasil pertanian tertinggi. Dari optimasi yang dilakukan diketahui alternatif terbaik adalah alternatif 24, yaitu pola tanam dengan mula tanam Oktober periode 3, dengan jenis tanaman yang ditanam berupa Padi,Jagung, Tebu – Padi, Jagung, Tebu – Padi, Jagung, Tebu. Nilai coverage pada alternatif 24 sama dengan pada kondisi eksisting, yaitu 100%, tetapi total pendapatan hasil pertanian yang diperoleh mengalami peningkatan sebesar Rp 601,365,000 atau sebanyak 3,81% dari pola tanam eksisting.
=========================================================================================================================================
Agricultural success is highly dependent on adequate water availability, delivered through irrigation networks. The Boreng Irrigation Area in Lumajang Regency, covering 306 hectares, holds significant agricultural potential but faces challenges in efficient water resource management. This issue stems from damage to the Boreng Weir, which is critical for diverting irrigation water to the area. Disrupted water supply has hindered farming activities, limiting crop choices and causing economic losses for communities reliant on agricultural income. Prolonged weir damage has led to the conversion of farmland into residential areas. According to the latest irrigation network scheme from the Lumajang Regency Public Works and Spatial Planning Office (DPU TR), the current farm field area in Boreng is 247 hectares. By the end of 2024, repairs to the Boreng Weir were implemented, aiming to restore irrigation water supply for the served agricultural land. To address these problems, this study optimizes cropping patterns through coverage analysis using WEAP (Water Evaluation and Planning), a simulation-based approach to comprehensively evaluate water availability and demand. Utilizing technical data—such as rainfall, climatology, crop water requirements, and planting schedules—the study designs cropping patterns aligned with available water resources. The research stages include climatological and rainfall analysis, water availability assessment, irrigation water demand calculations, WEAP-based simulations, and result evaluation to determine the optimal cropping pattern. The crops considered are rice, secondary crops (with corn as a reference), and sugarcane. The study evaluates 24 alternative cropping patterns and selects the most optimal based on coverage and total agricultural income. The best-performing alternative is Alternative 24, featuring a planting schedule starting in October (Period 3) with the types of crops planted being Rice, Corn, Sugarcane repeated across three planting season. This alternative achieves 100% coverage, matching the existing condition, while increasing total agricultural income by Rp601,365,000 (3.81%) compared to the existing cropping pattern.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Irigasi, Pola tanam, Optimasi, WEAP, Daerah Irigasi Boreng, Irrigation, Cropping pattern, Optimization, WEAP, Boreng Irrigation Area |
Subjects: | S Agriculture > S Agriculture (General) > S600.7.P53 Planting time S Agriculture > S Agriculture (General) > S600.7.R35 Rain and rainfall T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD233 Water consumption |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | Mazaya Tsabita Harahap |
Date Deposited: | 28 Jul 2025 03:33 |
Last Modified: | 28 Jul 2025 03:33 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/121856 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |