Anwar, Muhammad Naufal (2025) Modifikasi dan Analisis Perencanaan Struktur Gedung Apartemen Samesta Mahata Serpong Tower B2 Menggunakan Struktur Bangunan Baja Komposit dengan Sistem Buckling Restrained Braced Frames (BRBF). Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![[thumbnail of 5012211142-Undergraduate_Thesis.pdf]](http://repository.its.ac.id/style/images/fileicons/text.png) |
Text
5012211142-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (39MB) | Request a copy |
Abstract
Berdasarkan data BNBP tahun 2024, dalam kurun waktu 3 tahun terakhir terdapat 74 bencana gempa yang terjadi di Indonesia yang memakan korban. Gempa tersebut menyebabkan 2390 fasilitas mengalami kerusakan dari dampak gempa di Indonesia. Hal ini diakibatkan karena Indonesia merupakan negara maritime yang terletak pada 3 lempengan dunia atau biasa disebut dengan Ring of Fire (Cincin Api Pasifik) yang menyebabkan sering terjadi potensi gempa bumi. Salah satu cara untuk mengatasi permasalahan diatas yaitu dengan menggunakan struktur baja beton komposit dengan sistem rangka Buckling Restrained Braced Frames (BRBF). Pada tugas akhir ini, Gedung Apartemen Samesta Mahata Serpong Tower B2 yang berada di Kota Tangerang Selatan terdiri dari 33 lantai dan 1 lantai atap menggunakan struktur beton bertulang dengan sistem dinding geser akan dimodifikasi menjadi 33 lantai dan 1 lantai atap menggunakan struktur bangunan baja komposit dengan sistem Buckling Restrained Braced Frames (BRBF). Konfigurasi BRBF yang digunakan yaitu inverted V-braced atau chevron. Berdasarkan perhitungan dan analisis yang telah dilakukan didapatkan hasil perencanaan tebal pelat 11 cm, dimensi balok induk terbesar adalah WF 600 x 300 x 12 x 20, dimensi kolom CFT terbesar adalah 900 x 900 x 45, dan profil bresing terbesar menggunakan CoreBrace BRB dengan luas inti baja 10 in2. Pondasi direncanakan menggunakan spun pile D40 dan D80 WIKA dengan kedalaman 19 m. Dimensi pilecap terbesar adalah 4430 x 4430 x 1200 mm, dimensi kolom pedestal terbesar adalah 1300 x 1300 mm, dan dimensi sloof adalah 400 x 600 mm. Pada tugas akhir ini dilakukan komparasi antara struktur eksisting dengan struktur modifikasi. Beberapa hal yang dibandingkan antara lain berat struktur, periode getar alami struktur, gaya geser seismik, simpangan lantai, dan kebutuhan pondasi. Dari hasil perbandingan tersebut didapatkan bahwa berat struktur rencana adalah 25% lebih ringan dibandingkan struktur eksisting, kebutuhan jumlah tiang pancang dan kedalaman total tiang pancang secara berturut-turut adalah 20 % dan 40 % lebih sedikit dibandingkan struktur eksiting. Hasil perencanaan dan perhitungan struktur modifikasi dituangkan dalam bentuk gambar perencanaan.
==========================================================================================================================================
Based on BNBP data in 2024, in the last 3 years there have been 74 earthquake disasters that occurred in Indonesia that claimed victims. The earthquake caused 2390 facilities to be damaged by the impact of the earthquake in Indonesia. This is because Indonesia is a maritime country located on 3 world plates or commonly called the Ring of Fire (Pacific Ring of Fire) which causes frequent potential earthquakes. One way to overcome the above problems is by using a composite concrete steel structure with a Buckling Restrained Braced Frames (BRBF) frame system. In this final project, the Samesta Mahata Serpong Tower B2 Apartment Building located in South Tangerang City consists of 33 floors and 1 roof floor using a reinforced concrete structure with a shear wall system will be modified to 33 floors and 1 roof floor using a composite steel building structure with a Buckling Restrained Braced Frames (BRBF) system. The BRBF configuration used is an inverted V-braced or chevron. Based on the calculations and analysis that have been done, the results of the planning of the plate thickness are 11 cm, the largest main beam dimension is WF 600 x 300 x 12 x 20, the largest CFT column dimension is 900 x 900 x 45, and the largest bracing profile uses CoreBrace BRB with a steel core area of 10 in2. The foundation is planned to use spun pile D40 and D80 WIKA with a depth of 19 m. The largest pilecap dimension is 4430 x 4430 x 1200 mm, the largest pedestal column dimension is 1300 x 1300 mm, and the sloof dimension is 400 x 600 mm. In this final project, a comparison is made between the existing structure and the modified structure. Some of the things compared include the weight of the structure, the natural vibration period of the structure, seismic shear forces, floor deviations, and foundation requirements. From the comparison results, it was found that the weight of the planned structure is 25% lighter than the existing structure, the number of piles and the total depth of the piles are respectively 20% and 40% less than the existing structure. The results of the planning and calculations of the modified structure are presented in the form of planning drawings.
Actions (login required)
 |
View Item |