Optimasi Pola Operasi Waduk Wonorejo Kabupaten Tulungagung Guna Pemanfaatan Irigasi

Wijaya, Angellie Margaretha (2025) Optimasi Pola Operasi Waduk Wonorejo Kabupaten Tulungagung Guna Pemanfaatan Irigasi. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5012211026-Undergraduate_Thesis.pdf Restricted to Registered users only Download (20MB) | Request a copy

Abstract

Indonesia sebagai negara tropis memiliki dua musim utama, yaitu musim hujan dan musim kemarau. Namun, akibat pemanasan global, lama periode musim menjadi tidak menentu sehingga menimbulkan tantangan dalam pengelolaan sumber daya air. Oleh karena itu, waduk berperan penting sebagai alat alokasi air yang efektif agar kebutuhan air dapat terpenuhi secara optimal, baik pada musim hujan maupun kemarau. Di Jawa Timur, terdapat waduk multiguna, yaitu Waduk Wonorejo, yang berfungsi untuk memenuhi kebutuhan air berbagai sektor. Meski demikian, pada musim kemarau yang panjang, beberapa sawah di sekitar waduk tidak teraliri dengan baik sehingga hanya berfungsi sebagai sawah tadah hujan. Tugas akhir ini bertujuan untuk mengetahui besar debit inflow ke waduk serta kebutuhan air dari masing-masing sektor, yaitu Pembangkit Listrik Tenaga Air (PLTA), irigasi, dan air baku. Penelitian menggunakan metode linear dengan bantuan software PQM Windows V5 untuk merencanakan kebutuhan air selama lima tahun ke depan. Data yang digunakan meliputi debit sungai dan data klimatologi yang diolah untuk menghitung evapotranspirasi menggunakan metode Penman modifikasi, serta pembangkitan data dilakukan dengan metode Thomas Fiering. Hasil perhitungan menunjukkan debit andalan sebesar 3,02 m³/detik, dengan kebutuhan air rata-rata tahunan untuk PLTA sebesar 12,03 m³/detik, air baku 4,1 m³/detik, dan irigasi 1,6 m³/detik. Tingkat pemenuhan kebutuhan air setiap 10 hari mencapai 100% setelah dilakukan optimasi pola tanam. Pola tanam optimal yang direkomendasikan adalah alternatif 4A, yaitu pada MH adalah padi seluas 1.823 hektar, tebu 17 hektar, palawaija 147 ha, pada MK I adalah padi 1830 hektar, tebu 19 hektar, palawaija 138 hektar, dan pada MK II padi 1.830 hektar, tebu 6 hektar, palawaija 151 hektar. Simulasi pola operasi Waduk Wonorejo periode 2025–2029 menunjukkan tingkat pemenuhan kebutuhan air 10 harian mencapai 100%, mencerminkan keandalan waduk yang tinggi. Skenario optimasi seperti redistribusi pola tanam sesuai RTTG dan penambahan kebutuhan irigasi 1.200 liter/detik juga tetap menunjukkan keandalan 100%. Dengan demikian, waduk dinilai masih andal hingga tahun 2029 sehingga pengoperasian waduk dapat dinilai menjamin ketersediaan air yang berkelanjutan di tengah ketidakpastian iklim.
==========================================================================================================================================
Indonesia, as a tropical country, has two main seasons: the rainy season and the dry season. However, due to global warming, the length of the seasons has become uncertain, creating challenges in water resource management. Therefore, reservoirs play a crucial role as effective water allocation tools to ensure optimal water needs are met, both during the rainy and dry seasons. In East Java, there is a multipurpose reservoir, the Wonorejo Reservoir, which serves to meet the water needs of various sectors. However, during the long dry season, some rice fields around the reservoir are not irrigated properly, thus only functioning as rain-fed rice fields. This final project aims to determine the amount of inflow to the reservoir and the water needs of each sector: Hydroelectric Power Plant (PLTA), irrigation, and raw water. The study uses a linear method with the help of PQM Windows V5 software to plan water needs for the next five years. The data used include river discharge and climatological data processed to calculate evapotranspiration using the modified Penman method, and data generation is carried out using the Thomas Fiering method. The calculation results show a mainstay discharge of 3.02 m³/second, with an average annual water requirement for hydropower of 12.03 m³/second, raw water of 4.1 m³/second, and irrigation of 1.6 m³/second. The level of fulfillment of water needs every 10 day reaches 100% after optimization of the cropping pattern. The recommended optimal cropping pattern is alternative 4A, namely in MH is rice area of 1,823 hectares, sugar cane 17 hectares, secondary crops 147 ha, in MK I is rice 1830 hectares, sugar cane 19 hectares, secondary crops 138 hectares, and in MK II rice 1,830 hectares, sugar cane 6 hectares, secondary crops 151 hectares. Simulation of the Wonorejo Reservoir operating pattern for the period 2025–2029 shows the level of fulfillment of 10-day water needs reaches 100%, reflecting the high reliability of the reservoir. Optimization scenarios such as redistributing cropping patterns according to the RTTG and increasing irrigation requirements by 1,200 liters per second also demonstrated 100% reliability. Therefore, the reservoir is considered reliable until 2029, ensuring sustainable water availability amidst climate uncertainty.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Waduk, Optimasi, Pola Operasi Waduk, Program Linier, Reservoir, Optimization, Reservoir Operation Pattern, Linear Program
Subjects:	T Technology > T Technology (General) > T57.74 Linear programming T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD233 Water consumption T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD481 Water distribution systems
Divisions:	Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Angellie Margaretha Wijaya
Date Deposited:	28 Jul 2025 06:55
Last Modified:	28 Jul 2025 06:55
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/122110

Actions (login required)

View Item