Annida, Amanda Nur (2025) Perencanaan Jalan Tol Di Atas Kombinasi Timbunan Tanah Dan Mortar Busa (Sta 18+600 – 20+300) Serta Perbaikan Tanah Dasar Metode Replacement (Sta 16+900 – 18+600) Studi Kasus: Jalan Tol Kediri Kertosono Sta 16+900 – 20+300. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
5012211034-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (22MB) | Request a copy |
Abstract
Salah satu tantangan dalam pembangunan Jalan Tol Kediri - Kertosono adalah kondisi tanah dasar yang lunak pada STA 16+900 – 20+300, dengan nilai Standard Penetration Test (N-SPT) kurang dari 10 dan ketebalan tanah lunak bervariasi antara 5 - 9 meter. STA tersebut memiliki ketinggian timbunan bervariasi dari 4 – 10 m. Kondisi ini berpotensi menyebabkan pemampatan besar dan daya dukung yang rendah, sehingga memerlukan metode perbaikan tanah yang tepat agar memenuhi standar yang ditetapkan dalam Pedoman Kimpraswil No: PT T-8-2002-B. Selain itu, kondisi ini juga berpotensi menyebabkan kelongsoran, sehingga harus direncanakan perkuatan timbunan agar timbunan stabil dan tidak longsor. Pada tugas akhir ini telah direncanakan timbunan dengan berbagai variasi tinggi timbunan, variasi metode perbaikan tanah, dan variasi perkuatan timbunan. Untuk tanah lunak dengan ketebalan 5 meter (STA 16+900 – 18+600), diterapkan metode perbaikan replacement material sedalam 1–3 meter dengan perkuatan geotextile. Perencanan ini dilakukan untuk variasi ketinggian timbunan 4, 6, dan 8 m. Untuk perencanaan dengan 3 variasi ketinggian tersebut, diperoleh perencanaan yang memenuhi standar dan paling efisien berdasarkan biaya material yaitu perencanaan timbunan tanah dengan replacement 3 m dan perkuatan geotextile, dengan biaya maksimum yaitu Rp 159.601.320.000 untuk timbunan setinggi 8 m. Untuk tanah lunak dengan ketebalan 9 meter (STA 18+600 – 20+300), diterapkan perencanaan kombinasi tanah dengan mortar busa dan metode perbaikan preloading menggunakan Prefabricated Vertical Drain (PVD) dengan perkuatan micropile. Perencanan ini dilakukan untuk variasi ketinggian timbunan 4; 7,5; dan 10,5 m. Untuk perencanaan dengan H = 4 m, diperoleh perencanaan yang paling efisien yaitu perencanaan timbunan 100% tanah. Untuk perencanaan dengan H = 7,5 m, diperoleh perencanaan yang paling efisien yaitu perencanaan timbunan kombinasi tanah 50% dengan mortar busa 50%. Sedangkan untuk perencanaan dengan H = 10,5 m, diperoleh perencanaan yang paling efisien yaitu perencanaan timbunan kombinasi tanah 25% dengan mortar busa 75%.
=====================================================================================================================================
One of the challenges in the construction of the Kediri - Kertosono Toll Road is the soft subgrade condition at STA 16+900 – 20+300, with a Standard Penetration Test (N-SPT) value of less than 10 and a soft soil thickness varying between 5 - 9 meters. The STA has a varying embankment height of 4 - 10 m. This condition has the potential to cause large compression and low bearing capacity, thus requiring appropriate soil improvement methods to meet the standards set out in the Kimpraswil Guidelines No: PT T-8-2002-B. In addition, this condition also has the potential to cause landslides, so embankment reinforcement must be planned so that the embankment is stable and does not collapse. In this final project, embankments have been planned with various variations in embankment height, variations in soil improvement methods, and variations in embankment reinforcement. For soft soil with a thickness of 5 meters (STA 16+900 – 18+600), a 1–3 meter deep replacement material repair method with geotextile reinforcement was applied. This planning was carried out for embankment height variations of 4, 6, and 8 m. For the planning with these 3 height variations, the planning that meets the standards and is most efficient based on material costs is the soil embankment planning with 3 m replacement and geotextile reinforcement, with a maximum cost of Rp 159,601,320,000 for an 8 m high embankment. For soft soil with a thickness of 9 meters (STA 18+600 – 20+300), a combination of soil planning with foam mortar and a preloading repair method using Prefabricated Vertical Drain (PVD) with micropile reinforcement was applied. This planning was carried out for embankment height variations of 4; 7.5; and 10.5 m. For planning with H = 4 m, the most efficient planning was obtained, namely the planning of 100% soil embankment. For planning with H = 7.5 m, the most efficient planning was obtained, namely the planning of a combination of 50% soil embankment with 50% foam mortar. Meanwhile, for planning with H = 10.5 m, the most efficient planning was obtained, namely the planning of a combination of 25% soil embankment with 75% foam mortar.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Geotextile, Pemampatan, Prefabricated Vertical Drain (PVD), Replacement Material, Tanah Lunak, Compression, Geotextile, Prefabricated Vertical Drain (PVD), Replacement Material, Soft Soil |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | AMANDA NUR ANNIDA |
Date Deposited: | 28 Jul 2025 07:12 |
Last Modified: | 28 Jul 2025 07:12 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/122135 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |