Territory Berdasarkan Behavior Setting Pada Tata Ruang Di Rumah Pedesaan Berdasarkan Karakter Pengguna, Studi Kasus : Rumah Di Desa Pilangbango RT 8 / RW 2 Madiun

Dewi, Karisma Cantika (2025) Territory Berdasarkan Behavior Setting Pada Tata Ruang Di Rumah Pedesaan Berdasarkan Karakter Pengguna, Studi Kasus : Rumah Di Desa Pilangbango RT 8 / RW 2 Madiun. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 6029241014-Master_Thesis.pdf] Text
6029241014-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Rumah adalah bangunan yang berfungsi sebagai tempat tinggal atau hunian dan sarana pembinaan keluarga (Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 4 Tahun 1992 Tentang Perumahan Dan Permukiman, 1922). Rumah bukan hanya tempat untuk berteduh namun juga sebagai tempat tumbuh dan berkembang, sehingga kenyamanan sangat diperlukan baik di dalam rumah maupun lingkungan rumah. Budaya gotong royong masih melekat di desa pilangbango RT 8 RW 2 menciptakan kerukunan antar warga dimana apabila terdapat acara di satu rumah warga, tetangga akan saling membantu dan saat memerluka area tambahan untuk acara maka tetangga juga akan menyediakan. walaupun pada faktanya Secara administratif, Pilangbango merupakan sebuah kelurahan yang terletak di wilayah perkotaan, Namun karakter sosial, budaya, dan pola kehidupannya masih mencerminkan sifat-sifat perdesaan. Pada budaya gotong royong tersebut memberikan pergeseran teritori yang di izinkan oleh pemilik rumah sehingga menciptakan pola perilaku teritori yang berbeda ketika rumah digunakan sehari hari dan saat rumah di izinkan untuk digunakan sebagai kegiatan komunal. Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji Bagaimana perbedaan setiap karakter pengguna rumah di desa pilang bango RT 8 / RW 2 madiun dalam mengelompokkan ruang dalam rumah sebagai territory behavior pada masyarakat pedesaan, serta bagaimana setiap karakter pengguna rumah membentuk wilayah / territory mereka didalam rumah untuk menciptakan rumah yang aman dan nyaman. Tujuanya untuk memahami variasi preferensi ruang setiap penghuni rumah dan menggolongkan pada teori Irwin Altman, Menganalisis strategi dan tindakan setiap karakter pengguna dalam membentuk wilayah pribadi mereka di dalam rumah sehingga memberikan kenyaman an dan keamanan. Serta Memperdalam teori territory dalam hunian rumah Hunian di wilayah kota dengan karakteristik pedesaan. Metode yang digunakan adalah metode kualitatif. Temuan dari penelitian ini diharapkan dapat Memberikan kontribusi dalam mengembangkan studi prilaku lingkungan mengenai territory behavior pada rumah di desa. Dan sebagai bahan kajian dalam mengetahui bagaimana setiap individu mengelompokkan territory pada rumah sebagai territory behavior setiap karakter pengguna dalam membentuk wilayah / territory rumah supaya memberikan kenyamanan dan keamanan.
==========================================================================================================
A house is a building that functions as a place of residence and as a means for fostering family life (Law of the Republic of Indonesia No. 4 of 1992 on Housing and settlement). A house is not merely a shelter, but also a place where its inhabitants grow and develop. Therefore, comfort is essential both within the house and its surrounding environment. In Pilangbango RT 8 / RW 2, the tradition of gotong royong (mutual cooperation) remains deeply rooted, fostering harmony among residents. When one
household holds a communal event, neighbors readily offer help and even provide additional space if needed. Although administratively categorized as an urban kelurahan (sub-district), the social, cultural, and spatial characteristics of Pilangbango still reflect a rural lifestyle. This communal culture gives rise to a shift in territorial boundaries permitted by the homeowner, resulting in different patterns of territorial behavior between everyday use and times when the house is used for communal activities.
This study aims to examine how different user characteristics influence the way space is categorized as territorial behavior in the rural-like community of Pilangbango, as well as how each resident forms and defines their personal territory within the house to ensure safety and comfort. The objectives are: (1) to understand spatial preference variations among house occupants and classify them based on Irwin Altman’s territorial theory; (2) to analyze the strategies and actions of each user in forming their private space; and (3) to further explore the concept of territoriality in urban housing areas with rural characteristics. This research employs a qualitative method. The findings are expected to contribute to the development of environmental behavior studies, particularly regarding territorial behavior in rural homes. Additionally, the research serves as a reference for understanding how individuals classify territory within their home environment as an expression of comfort and security across different user characteristics.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Kata Kunci: Territorialitas, territory behavior Setting , Tata Ruang, Rumah Pedesaan,Budaya Keywords: Territoriality, territory behavior Setting, Spatial Planning, Rural Houses, Culture
Subjects: A General Works > AS Academies and learned societies (General)
A General Works > AS Academies and learned societies (General)
B Philosophy. Psychology. Religion > B Philosophy (General)
L Education > L Education (General)
N Fine Arts > NA Architecture > NA7115 Domestic architecture. Houses. Dwellings
Divisions: Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Interior Design > 90021-(S2) Master Thesis
Depositing User: Karisma Cantika Dewi
Date Deposited: 29 Jul 2025 03:48
Last Modified: 29 Jul 2025 03:48
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/122519

Actions (login required)

View Item View Item