Arahan Pengembangan Kawasan Stasiun Fatmawati Berdasarkan Konsep Transit Oriented Development (TOD)

Gandhi, Dimas Widianto (2025) Arahan Pengembangan Kawasan Stasiun Fatmawati Berdasarkan Konsep Transit Oriented Development (TOD). Other thesis, Institiut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5015211060-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5015211060-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (22MB) | Request a copy

Abstract

Stasiun MRT Fatmawati ini memfasilitasi para pengguna sarana transportasi publik dan menjadi titik transit utama bagi dari area-area di selatan Kota Jakarta. Karakteristik keberagaman penggunaan lahan dan kepadatan serta pertumbuhan penduduk yang tinggi, terdapat pada Kota Jakarta yang merupakan salah satu ciri konsep pengembangan Konsep Transit Oriented Development (TOD). Konsep ini dianggap sebagai solusi untuk mengatasi kemacetan dengan meningkatkan mobilitas masyarakat melalui pengembangan kawasan berbasis transportasi massal pada Stasiun Fatmawati. Perencanaan awal TOD Fatmawati diatur dalam Peraturan Gubernur Nomor 56 Tahun 2020, meskipun kini telah tidak berlaku dikarenakan adanya Peraturan Gubernur Nomor 31 Tahun 2022. Namun, penerapan konsep TOD, khususnya di Kawasan Stasiun Fatmawati, masih menghadapi tantangan dalam penerapannya. Maka muncul pertanyaan dalam melaksanakan penelitian ini untuk merumuskan arahan pengembangan Kawasan Stasiun Fatmawati berdasarkan konsep TOD. Untuk mencapai arahan pengembangan tersebut, dapat dilakukan dengan mencapai ketiga sasaran penelitian ini. Pada sasaran satu yaitu mengidentifikasi indikator yang relevan dengan karakteristik Kawasan Stasiun Fatmawati, digunakan analisis Delphi. Output dari analisis Delphi ini akan digunakan sebagai input dalam sasaran dua. Selanjutnya dalam menjawab sasaran dua yaitu menganalisis level TOD kawasan Stasiun Fatmawati berdasarkan indikator TOD yang dilakukan dengan Statistik Deskriptif dan spatial query untuk mengevaluasi kondisi eksisting dengan indikator dan variabel TOD yang telah ditentukan. Terakhir merumuskan arahan peningkatan level TOD pada kawasan Stasiun Fatmawati yang dilakukan dengan analisis triangulasi di mana output yang didapatkan adalah arahan pengembangan Kawasan Stasiun Fatmawati berdasarkan konsep TOD. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 10 variabel dalam 5 indikator yang relevan dalam mengukur Kawasan Stasiun Fatmawati dan berikut arahan pengembangannya. Kepadatan Penggunaan Lahan (Density),langkah yang dilakukan adalah meningkatkan Koefisien Lantai Bangunan (KLB) (Blok 1: 42,88%, Blok 2: 30,89%) untuk memaksimalkan pemanfaatan ruang vertikal, mempertahankan Koefisien Dasar Bangunan (KDB) (Blok 1: 105,5%, Blok 2: 106,5%) yang sudah optimal, serta meningkatkan kepadatan hunian (Blok 1: 42,88%, Blok 2: 30,89%) dan menyesuaikan kepadatan pekerjaan (Blok 1: 104,52%, Blok 2: 100%) melalui guna campuran seimbang. Untuk Penggunaan Lahan Bercampur (Diversity), arahan ditujukan untuk penyempurnaan proporsi guna lahan (Blok 1: 99,50%, Blok 2: 90,54%) agar mencapai keseimbangan ideal, memanfaatkan lahan kosong, dan mendorong densifikasi vertikal. Desain Kawasan (Design) mencakup pembangunan dan penyesuaian jaringan pejalan kaki (Blok 1: 16,67%, Blok 2: 10,82%) dan menyediakan jalur sepeda (Blok 1: 14,58%, Blok 2: 0%) yang komprehensif, serta peningkatan konektivitas penyeberangan (Blok 1: 9,09%, Blok 2: 8,33%). Untuk Aksesibilitas Tujuan (Destination Accessibility), diperlukan peningkatan akses ke sarana umum dan ruang terbuka hijau beserta jarinan pejalan kaki (Blok 1: 62,50%, Blok 2: 119,23%), didukung mekanisme zona insentif dan sinergi pemerintah-swasta. Terakhir, pada Jarak Menuju Titik Transit (Distance to Transit), arahan menuntut peningkatan aksesibilitas ke transportasi publik (Blok 1: 49,31%, Blok 2: 100%), serta mempertahankan dan meningkatkan kualitas serta integrasi titik transit secara keseluruhan, termasuk optimalisasi ruang di bawah jalan layang.

==================================================================================================================================================

Fatmawati MRT Station facilitates users of public transportation and becomes the main transit point for areas in the south of Jakarta City. The characteristics of land use diversity and high population density and growth, found in the City of Jakarta are one of the characteristics of the development concept of the Transit Oriented Development (TOD). This concept is considered as a solution to overcome congestion by increasing mobility through the development of mass transportation-based areas at Fatmawati Station. The initial planning of Fatmawati TOD is regulated in Governor Regulation No. 56 of 2020, although it is now invalid due to Governor Regulation No. 31 of 2022. However, the application of the TOD concept, especially in Fatmawati Station Area, still faces challenges in its implementation. Thus, the question arises in conducting this research to formulate development direction for Fatmawati Station Area based on the TOD concept. After obtaining the data, the data processing and analysis process can be carried out. This analysis is carried out to achieve the three objectives of this research. In target one, namely identifying indicators that are relevant to the characteristics of Fatmawati Station Area, Delphi analysis is used. Furthermore, in target two, namely analysing the TOD level of Fatmawati Station area based on TOD indicators carried out with Descriptive Statistics and spatial query. Finally, formulating directions for increasing the TOD level in the Fatmawati Station area is carried out by triangulation analysis. The results of this study indicate that there are 10 variables in 5 indicators that are relevant in measuring Fatmawati Station Area and the following development directions. For Land Use Density, the main priority is to increase the Building Floor Coefficient (KLB) (Block 1: 42,88%, Block 2: 30,89%) to maximise the utilisation of vertical space, maintain the Basic Building Coefficient (KDB) (Block 1: 105,5%, Block 2: 106,5%) which is already optimal, and increase the residential density (Block 1: 42,88%, Block 2: 30,89%) and adjust the employment density (Block 1: 104,52%, Block 2: 100%) through balanced mixed use. For Mixed Land Use (Diversity), directions are aimed at refining the proportion of land uses (Block 1: 99,50%, Block 2: 90,54%) to achieve an ideal balance, utilising vacant land, and encouraging vertical densification. For Area Design (Design), urges include building and adjusting the pedestrian network (Block 1: 16,67%, Block 2: 10,82%) and providing comprehensive bicycle lanes (Block 1: 14,58%, Block 2: 0%), as well as improving crossing connectivity (Block 1: 9.09%, Block 2: 8,33%). For Destination Accessibility, it is necessary to improve access to public facilities and green open spaces with it’s pedestrian network (Block 1: 62,50%, Block 2: 119,23%), supported by incentive zone mechanisms and public-private synergies. Lastly, on Distance to Transit, the directive calls for improving accessibility to public transport (Block 1: 49,31%, Block 2: 100%), as well as maintaining and improving the overall quality and integration of transit points, including optimisation of space under flyovers.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Kawasan Berorientasi Transit, 5D, MRT, Stasiun Fatmawati
Subjects: G Geography. Anthropology. Recreation > G Geography (General) > G70.212 ArcGIS. Geographic information systems.
H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE311.I4 Urban transportation
N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Dimas Widianto Gandhi
Date Deposited: 04 Aug 2025 01:25
Last Modified: 04 Aug 2025 01:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/123858

Actions (login required)

View Item View Item