Penentuan Luas Area Bongkar Muat Dengan Pendekatan Discrete-Event Simulation (DES) : Studi Kasus Pasar Baru Tuban

Mahadika, Adrian Dhani Tyan (2025) Penentuan Luas Area Bongkar Muat Dengan Pendekatan Discrete-Event Simulation (DES) : Studi Kasus Pasar Baru Tuban. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5010211096-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5010211096-Undergraduate_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Area bongkar muat memiliki peran penting dalam mendukung efektivitas rantai pasok, terutama dalam distribusi komoditas pangan yang memerlukan proses perpindahan barang yang cepat dan efisien. Pasar Bongkaran pada awalnya merupakan area khusus bongkar muat dari Pasar Baru Tuban yang bertransformasi fungsi menjadi sebuah pasar komoditas pangan sekaligus tetap mewadahi proses bongkar muat. Dengan adanya peristiwa ini, luas area bongkar muat semakin menyempit, sehingga proses bongkar muat menjadi kurang efektif, tidak teratur, dan mengakibatkan jalanan macet. Untuk itu, diperlukan perancangan kembali area khusus bongkar muat serta dibutuhkan perhitungan luas area bongkar muat yang dapat mengakomodasi kebutuhan aktivitas bongkar muat. Namun, proses bongkar muat yang terjadi sangat kompleks akibat banyaknya variabilitas dan keterkaitan. Variabilitas terjadi baik dari sisi supply, demand, serta yang paling utama adalah di dalam area bongkar muat. Adapun kendaraan inbound dan kendaraan outbound memiliki keterkaitan yang erat. Mengacu pada kompleksitas sistem tersebut, dilakukan pendekatan dengan metode discrete event simulation (DES) untuk mengidentifikasi kebutuhan luas area bongkar muat. Simulasi diawali dengan menjalankan model tanpa batasan resource guna memperoleh jumlah maksimum kendaraan yang berada secara bersamaan di area bongkar muat. Selanjutnya dilakukan skenario simulasi berupa pembatasan durasi maksimal kendaraan berada di area, serta penyediaan alat bantu bongkar muat untuk melihat dampaknya terhadap pengurangan kebutuhan slot parkir. Hasil skenario menunjukkan bahwa penggunaan alat bantu secara signifikan mampu menurunkan jumlah kendaraan yang harus ditampung dibandingkan skenario pembatasan waktu secara paksa. Berdasarkan hasil tersebut, dirancang tiga alternatif layout dan dilakukan eksperimen simulasi terhadap masing-masing alternatif. Dari ketiga alternatif tersebut, layout ketiga yang menggunakan loading-unloading area khusus untuk kendaraan mobil pick-up dan truk memberikan hasil paling optimal dengan utilitas tertinggi dan total handling time serta terendah tanpa antrean. Kebutuhan lahan akhir dari layout terpilih adalah 3.409 m², yang terdiri dari 64,5 m × 28,34 m untuk area loading-unloading dan 72,8 m × 18,34 m untuk area parkir motor. Analisis sensitivitas menunjukkan bahwa layout ini masih dapat mengakomodasi peningkatan volume kendaraan hingga 20% (dengan sedikit antrian, maksimum 8 kendaraan motor), sehingga dinilai cukup robust terhadap proyeksi pertumbuhan kebutuhan hingga 16 tahun ke depan.
===============================================================================================================================
The unloading area plays an important role in supporting the effectiveness of the supply chain, especially in the distribution of food commodities that require fast and efficient goods movement. Pasar Bongkaran was originally a dedicated unloading area for Pasar Baru Tuban, but over time, it has transformed into a food commodity market while still accommodating loading and unloading activities. As a result, the unloading area has become narrower, causing inefficiencies, disorganization, and traffic congestion. Therefore, it is necessary to redesign the unloading area and calculate the land area needed to support these activities. However, the unloading process is complex due to high variability and interdependencies. This variability occurs in supply, demand, and especially within the unloading area. Inbound and outbound vehicles are also closely related. Considering this complexity, a discrete event simulation (DES) approach is used to identify the required unloading area. The simulation begins with a model without resource limits to determine the maximum number of vehicles present simultaneously. Then, scenario simulations are carried out by limiting the maximum duration vehicles can stay in the area and providing unloading equipment to observe the impact on reducing parking slot needs. The results show that using unloading equipment significantly reduces the number of vehicles compared to simply enforcing a time limit. Based on the results, three layout alternatives are designed and tested through simulation. Among them, the third layout—which separates loading-unloading areas for pickup trucks and small trucks—provides the best performance, with the highest utility and the lowest total handling time without queuing. The final land requirement for this layout is 3,409 m², consisting of 64.5 m × 28.34 m for the loading-unloading area and 72.8 m × 18.34 m for motorcycle parking. Sensitivity analysis shows that this layout can still accommodate up to a 20% increase in vehicle volume (with a small queue of up to 8 motorcycles), making it robust enough to meet projected demand growth for the next 16 years.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Fasilitas bongkar muat, Komoditas Pangan, Luas Area Bongkar Muat, Simulasi Kejadian Diskrit, Discrete Event Simulation (DES), Food Commodities, Loading-unloading zone area
Subjects: T Technology > T Technology (General) > T57.62 Simulation
Divisions: Faculty of Industrial Technology and Systems Engineering (INDSYS) > Industrial Engineering > 26201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Adrian Dhani Tyan Mahadika
Date Deposited: 30 Jul 2025 08:58
Last Modified: 30 Jul 2025 08:58
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/124508

Actions (login required)

View Item View Item