Model Logistik Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Dan Obat Obatan: Studi Kasus Wilayah Indonesia Timur

Yaqin, Farah Roihana Imania (2025) Model Logistik Bahan Medis Habis Pakai (BMHP) Dan Obat Obatan: Studi Kasus Wilayah Indonesia Timur. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5021201007-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (6MB) | Request a copy

Abstract

Angka harapan hidup pada tahun 2022 menunjukkan bahwa sembilan provinsi terendah dari 34 provinsi merupakan provinsi provinsi yang berada di Wilayah Indonesia Timur. Kondisi ini menggambarkan bahwa indeks kesehatan di daerah tersebut masih kurang baik. Hal tersebut terbukti dengan masih adanya beberapa kasus permasalahan kesehatan seperti kurangnya stok Bahan Medis Habis Pakai(BMHP) dan obat obatan pada beberapa wilayah. Permasalahan dalam bidang kesehatan ini masih perlu terus dibenahi. Salah satu penyebab dari permasalahan ini ialah bentuk geografis Indonesia sebagai negara maritim. Beberapa upaya dalam memudahkan proses logistik ke wilayah wilayah kepulauan timur telah dilakukan oleh pemerintah, seperti program Tol Laut. Maka dari itu, dilakukannya penelitian Tugas Akhir ini ialah mengetahui jumlah permintaan, pola permintaan, jumlah dan lokasi produksi BMHP dan obat obatan di Indonesia, kondisi aktual proses distribusi, serta mengetahui model logistik BMHP dan Obat obatan yang optimum di Provinsi NTB, Maluku, dan Maluku Utara. Metode optimasi digunakan untuk mendapatkan jenis moda, pelabuhan tujuan, jenis kapal optimum yang dapat meminimalkan total biaya logistik BMHP dan Obat obatan di Wilayah Indonesia Timur. Pada opsi pilihan kapal yang digunakan semuanya merupakan kapal dengan layanan liner. Dengan demikian kapal Tol Laut turut masuk menjadi opsi pilihan kapal bersama kapal liner komersial lainnya yang sedang melayani trayek terkait. Adapun hasil dari penelitian yang dilakukan yakni sebagian besar Kabupaten/Kota di NTB, Maluku, dan Maluku Utara terpilih kapal Tol Laut yang dapat meminimumkan biaya logistik. Sehingga hampir semua Kabupaten/Kota dilakukan pengiriman dengan direct shipping. Namun sebanyak 3 dari total 31 Kabupaten/Kota dilakukan dengan indirect shipping. Sehingga untuk total biaya logistik yang dibutuhkan adalah sebesar Rp. 153.433.463.604, dengan komposisi biaya logistik masing masing provinsi yaitu Rp. 34.602.183.956 untuk NTB, Rp. 57.275.571.346 untuk Maluku, Rp. 183.496.367 untuk Maluku Utara, dan Rp. 61.372.339.607 untuk kebutuhan logistik dari pabrik supplier menuju pelabuhan Tanjung Perak.
=======================================================================================================================================
Life expectancy data in 2022 revealed that 9 out of 34 provinces with the lowest figures are located in Eastern Indonesia. This condition indicates a suboptimal health index in these regions. This is evidenced by ongoing health issues, such as the scarcity of medical consumables (BMHP) and medicines in several areas. These health sector problems require continuous improvement. One of contributing factor is Indonesia's geographical nature as a maritime nation. The government has implemented various efforts to facilitate logistics processes to the eastern archipelagic regions, such as the Sea Toll (Tol Laut) program. Therefore, this final project research aims to determine the demand quantity, demand patterns, production volume and locations of medical consumables (BMHP) and medicines in Indonesia, the actual distribution process conditions, and to identify the optimal logistics model for BMHP and medicines in West Nusa Tenggara (NTB), Maluku, and North Maluku Provinces. An optimization method was employed to determine the optimal mode of transportation, destination ports, and type of vessel that can minimize the total logistics cost of medical consumables (BMHP) and medicines in Eastern Indonesia. All selected vessel options consist of liner service vessels. Thus, Sea Toll vessels were included as an option alongside other commercial liner vessels serving relevant routes. The research results indicate that Sea Toll Road vessels were selected for most Regencies/Cities in NTB, Maluku, and North Maluku to minimize logistics costs. Consequently, almost all Regencies/Cities received shipments via direct shipping, while 3 out of 31 Regencies/Cities utilized indirect shipping. The total logistics cost required is Rp. 153.433.463.604, with the logistics cost composition for each province being Rp. 34.602.183.956 for NTB, Rp. 57.275.571.346 for Maluku, Rp. 183.496.367 for North Maluku, and Rp. 61.372.339.607 for logistics needs from the suppliers factories to Port of Tanjung Perak.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Bahan Medis Habis Pakai, Obat Obatan, Biaya Logistik, Indonesia Timur, Consumable Medical Materials, Medicines, Logistics Costs, Eastern Indonesia
Subjects:	H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE147.6 Transportation--Planning H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE336.C5 Choice of transportation H Social Sciences > HE Transportation and Communications > HE336.R68 Route choice
Divisions:	Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21207-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Farah Roihana Imania Yaqin
Date Deposited:	05 Aug 2025 01:57
Last Modified:	05 Aug 2025 01:57
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/125465

Actions (login required)

View Item