Pendekatan Zero-Inflated Ordered Probit dalam Mengidentifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak Putus Sekolah di Provinsi Jawa Timur

Yuniarismaputri, Ersa Adila (2025) Pendekatan Zero-Inflated Ordered Probit dalam Mengidentifikasi Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Anak Putus Sekolah di Provinsi Jawa Timur. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5003211030-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (17MB)

Abstract

Pendidikan merupakan pilar utama pembangunan nasional yang bertujuan menciptakan sumber daya manusia (SDM) unggul dan berdaya saing. Namun, fenomena anak putus sekolah masih menjadi tantangan signifikan, terutama di Provinsi Jawa Timur yang memiliki populasi besar dan tingkat penyelesaian pendidikan yang beragam. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi anak putus sekolah hingga jenjang SMA di Jawa Timur dengan menggunakan pendekatan Zero-Inflated Ordered Probit (ZIOP). Model ini dipilih karena mampu menangani kelebihan observasi nol dalam data dan membagi proses ke dalam model probit biner serta model ordinal. Data yang digunakan bersumber dari Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) tahun 2024, mencakup 17.995 anak usia 7–18 tahun. Variabel prediktor dalam penelitian ini meliputi usia, jenis kelamin anak, status bekerja anak, status penerimaan bantuan (PIP), tingkat pendidikan kepala rumah tangga (KRT), jumlah anggota rumah tangga (ART), proporsi ART yang bekerja, dan lokasi tempat tinggal. Vuong test digunakan untuk membandingkan ZIOP dengan metode probit ordinal yang menunjukan nilai sebesar 3,01, artinya bahwa model ZIOP lebih baik dalam menganalisis anak putus sekolah di Provinsi jawa Timur dibandingkan model probit ordinal. Model ZIOP menjelaskan bahwa variabel-variabel seperti status bekerja anak, status penerima bantuan PIP, dan tempat tinggal berpengaruh signifikan terhadap kemungkinan anak putus sekolah. Sementara itu, usia anak, status bekerja anak, dan tingkat pendidikan kepala rumah tangga berpengaruh terhadap keputusan anak untuk putus sekolah pada jenjang pendidikan yang berbeda-beda, baik pada jenjang SD/sederajat, SMP/sederajat, maupun SMA/sederajat. Temuan ini memberikan gambaran mengenai faktor sosial ekonomi yang memengaruhi putus sekolah dan dapat menjadi rujukan dalam pengambilan kebijakan, dimana pemerintah diharapkan memperkuat program perlindungan pendidikan dan menyalurkan bantuan secara lebih tepat sasaran guna mendukung tercapainya pendidikan yang inklusif dan berkualitas sesuai dengan tujuan Pembangunan Berkelanjutan (SDGs).
=================================================================================================================================
Education serves as a fundamental pillar of national development, aiming to create a superior and competitive human resource base. However, the issue of school dropout remains a significant challenge, particularly in East Java Province, which has a large population and varying levels of educational attainment. This study aims to identify and analyze the factors influencing school dropouts up to the senior high school level in East Java using the Zero-Inflated Ordered Probit (ZIOP) approach. This model is chosen due to its ability to handle excess zero observations in the data by separating the process into a binary probit model and an ordinal model. The data used were obtained from the 2024 National Socioeconomic Survey (Susenas), covering 17,995 children aged 7–18 years. The predictor variables include age, gender, child labor status, participation in the educational assistance program (PIP), the educational level of the household head, household size, the proportion of working household members, and residential location. The Vuong test was employed to compare the ZIOP model with the standard ordered probit model, yielding a value of 3.01, indicating that the ZIOP model is more suitable for analyzing school dropout in East Java Province. The ZIOP model reveals that variables such as child labor status, PIP beneficiary status, and place of residence significantly affect the likelihood of school dropout. Furthermore, factors like age, child labor status, and the educational level of the household head influence the level at which students drop out, whether at the elementary, junior high, or senior high school level. These findings provide insights into the socioeconomic factors driving school dropout and can serve as a reference for policy-making. The government is expected to strengthen educational protection programs and improve the targeting of aid distribution to support the achievement of inclusive and quality education, in line with the Sustainable Development Goals (SDGs).

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Anak Putus Sekolah, Pendidikan, Provinsi Jawa Timur, Susenas, Zero-Inflated Ordered Probit (ZIOP), School Dropouts, Education, East Java Province
Subjects:	H Social Sciences > HA Statistics > HA31.3 Regression. Correlation. Logistic regression analysis. L Education > L Education (General)
Divisions:	Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Statistics > 49201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Ersa Adila Yuniarismaputri
Date Deposited:	01 Aug 2025 05:45
Last Modified:	01 Aug 2025 05:45
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/125555

Actions (login required)

View Item