Arsitektur Menari: Perancangan Cultural Center dengan Pendekatan Arsitektur Naratif dalam Gerak Tarian

Purwaningtyas, Roseta (2025) Arsitektur Menari: Perancangan Cultural Center dengan Pendekatan Arsitektur Naratif dalam Gerak Tarian. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5013211025_Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5013211025_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (7MB) | Request a copy

Abstract

Arsitektur naratif berperan sebagai perspektif tambahan untuk memahami hubungan antara ruang publik dan aktivitas sosial budaya, elemen budaya, sejarah, dan identitas lokal untuk menciptakan narasi arsitektur yang menarik, menjadikan arsitektur cerminan identitas dan warisan budaya lokal, mengundang partisipasi publik, serta menciptakan pengalaman interaktif. Peran arsitektur bukan hanya menjadi wadah aktivitas, tetapi juga sebuah panggung hidup yang mempertunjukkan budaya dan kehidupan masyarakat. Dengan mengintegrasikan elemen pada koreografi tarian tertentu, arsitektur dirancang untuk mengundang partisipasi publik dan mendorong interaksi aktif antara pengguna dan ruang. Perancangan cultural center yang terletak di Kabupaten Ponorogo menggunakan concept based framework yang bertujuan untuk mempelajari bagaimana ekplorasi gerakan tarian dapat memberikan narasi yang dapat diwujudkan dalam arsitektur. Konsep besar “arsitektur menari” merupakan narasi yang tercipta dari eksplorasi gerakan dalam tarian yang dirangkai secara utuh, sehingga mampu menarik partisipasi publik, menjadi bagian dari identitas budaya, dan dapat mentransformasikan ruang publik menjadi panggung interaktif. Dalam perancangan cultural center, bangunan tidak hanya berfungsi secara praktis tetapi juga selaras dengan narasi budaya dan aktivitas sosial komunitas yang terus berkembang.
=====================================================================================================================================
Narrative architecture serves as an additional perspective to understand the relationship between public spaces and socio-cultural activities, cultural elements, history, and local identity in creating compelling architectural narratives. It positions architecture as a reflection of local identity and cultural heritage, inviting public participation and fostering interactive experiences. Architecture is not merely a container for activities but also a living stage that showcases the culture and life of the community. By integrating elements of specific dance choreography, architecture is designed to encourage public participation and promote active interaction between users and space. The design of a cultural center located in Ponorogo Regency employs a concept-based framework aimed at exploring how dance movements can inform a narrative realized in architecture. The overarching concept of "dancing architecture" represents a narrative derived from the comprehensive exploration of dance movements, enabling public participation, becoming part of cultural identity, and transforming public spaces into interactive stages. In the design of the cultural center, the building not only serves a practical function but also aligns with the cultural narratives and evolving social activities of the community.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: arsitektur naratif, cultural center, sosial budaya, pengalaman interaktif, arsitektur menari, narrative architecture, cultural center, socio culture, interactive experience, dancing architecture.
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design.
N Fine Arts > NA Architecture > NA6695 Art museums and galleries
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Roseta Purwaningtyas
Date Deposited: 04 Aug 2025 04:05
Last Modified: 04 Aug 2025 04:05
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/125728

Actions (login required)

View Item View Item