Analisis Pengaruh Variasi Tutupan Lahan Terhadap Konservasi Daerah Aliran Sungai Kali Tawing, Kabupaten Trenggalek

Pratama, Athaya Rizky (2025) Analisis Pengaruh Variasi Tutupan Lahan Terhadap Konservasi Daerah Aliran Sungai Kali Tawing, Kabupaten Trenggalek. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 2036201001-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
2036201001-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (65MB) | Request a copy

Abstract

Penurunan fungsi Daerah Aliran Sungai (DAS) akibat perubahan penggunaan lahan merupakan tantangan krusial yang dihadapi dalam upaya pelestarian lingkungan hidup, terutama dalam menjaga keseimbangan ekosistem dan keberlanjutan sumber daya air. Perubahan tersebut, seperti alih fungsi hutan menjadi lahan pertanian, perkebunan, atau bahkan permukiman, dapat menyebabkan terganggunya siklus hidrologi, meningkatkan aliran permukaan, menurunkan kapasitas infiltrasi tanah, serta memperbesar risiko terjadinya banjir dan kekeringan. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis pengaruh variasi tutupan lahan terhadap karakteristik hidrologi dan upaya konservasi di DAS Kali Tawing, Kabupaten Trenggalek. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui besar debit aliran eksisting, mengevaluasi perubahan tata guna lahan, serta mengkaji skenario alternatif pengelolaan DAS guna mendukung konservasi yang berkelanjutan. Metode penelitian menggunakan pendekatan pemodelan hidrologi dengan Soil and Water Assessment Tool (SWAT) yang terintegrasi dalam perangkat lunak QSWAT dan QGIS 3.40.6. Tahapan utama meliputi pengumpulan data topografi, hidrometeorologi, jenis tanah, dan tata guna lahan, kemudian dilakukan delineasi DAS, pembentukan Hydrologic Response Unit (HRU), input iklim, serta kalibrasi model menggunakan parameter statistik Nash-Sutcliffe Efficiency (NSE) dan Percent Bias (PBIAS). Validasi model dilakukan berdasarkan data observasi debit periode 2017–2022. Hasil penelitian menunjukkan bahwa perubahan tutupan lahan dari tahun 2017 ke 2022 mengakibatkan penurunan luas hutan sebesar 20,28% dan peningkatan luas lahan perkebunan sebesar 18,17%, yang berdampak pada kenaikan debit aliran. Simulasi skenario menunjukkan bahwa Skenario 1 (peningkatan luas hutan) mampu menurunkan debit aliran dibanding kondisi eksisting, seperti pada tahun 2022 dari 3,689.25 m³/s menjadi 3,347.94 m³/s. Skenario 2 (alih fungsi kebun menjadi sawah) mampu menurunkan debit eksisting namun tidak signifikan seperti skenario 1, dimana hasilnya pada tahun 2022 debit yang dihasilkan yaitu 3,531.12 m³/s. Sedangkan Skenario 3 (peningkatan lahan permukiman) memberikan dampak kenaikan debit paling tinggi dengan hasil pada tahun 2022 sebesar 4,629.05 m³/s. Penambahan kolam retensi pada sub-DAS prioritas berhasil mengurangi debit puncak hingga 13,86%. Temuan ini menegaskan pentingnya perencanaan tata guna lahan berkelanjutan untuk pengelolaan sumber daya air di DAS Kali Tawing.
=====================================================================================================================================
The decline in the function of Watersheds (DAS) due to changes in land use presents a crucial challenge faced in efforts to preserve the environment, particularly in maintaining ecosystem balance and the sustainability of water resources. Changes such as the conversion of forests into agricultural land, plantations, or even settlements can disrupt the hydrological cycle, increase surface runoff, reduce soil infiltration capacity, and elevate the risk of floods and droughts. This research aims to analyze the impact of land cover variations on hydrological characteristics and conservation efforts within the Kali Tawing watershed, Trenggalek Regency. The objectives of this study are to determine the existing flow discharge, evaluate changes in land use, and assess alternative watershed management scenarios to support sustainable conservation. The research method uses a hydrological modeling approach with the Soil and Water Assessment Tool (SWAT) integrated into the QSWAT and QGIS 3.40.6 software. The main stages include collecting data on topography, hydrometeorology, soil types, and land use, followed by the delineation of watersheds, formation of Hydrologic Response Units (HRU), climate data input, and model calibration using statistical parameters NashSutcliffe Efficiency (NSE) and Percent Bias (PBIAS). Model validation is based on discharge observation data from the period of 2017 to 2022. The research results indicate that changes in land cover from 2017 to 2022 have resulted in a 20,28% decrease in forest area and an 18,17% increase in plantation area, impacting the increase in flow discharge. The scenario simulation shows that Scenario 1 (increasing forest area) is able to reduce flow discharge compared to the existing condition, from 3.689,25 m³/s in 2022 to 3.347,94 m³/s. Scenario 2 (converting gardens to rice fields) can reduce the existing discharge but not significantly like Scenario 1, with the result in 2022 being a discharge of 3.531,12 m³/s. Meanwhile, Scenario 3 (increasing residential land) has the highest impact on discharge, resulting in 4.629,05 m³/s in 2022. The addition of retention ponds in priority sub-watersheds successfully reduced peak discharge by up to 13,86%. This finding emphasizes the importance of sustainable land use planning for water resource management in the Tawing River watershed.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Banjir, DAS, Debit Aliran, Pemodelan Hidrologi, SWAT, Tata Guna Lahan, Flooding, Flow Discharge, Hydrological Modeling, Land Use Planning, SWAT, Watershed
Subjects: T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering
T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC530 Flood control
Divisions: Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User: Athaya Rizky Pratama
Date Deposited: 01 Aug 2025 08:35
Last Modified: 01 Aug 2025 08:35
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/125870

Actions (login required)

View Item View Item