Amanu, Muhammad Hatta (2025) Perbandingan Perilaku Struktur Gedung Apartemen di Kabupaten Malang dengan Penerapan Base Isolator Tipe High Damping Rubber Bearing (HDRB) terhadap Bangunan Eksisting. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
2035211036_Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (49MB) |
Abstract
Gedung apartemen yang ditinjau dalam tugas akhir ini merupakan gedung beton bertulang 11 lantai yang dibangun di Malang, Jawa Timur, daerah dengan tanah dasar sedang (SD) dan resiko gempa bumi tinggi menggunakan shearwall sebagai penahan gaya lateral akibat gempa (dual system). Perkembangan teknologi bangunan tahan gempa dalam dekade terakhir telah menghasilkan berbagai inovasi seismic device yang mampu meredam gaya lateral akibat gempa, salah satunya adalah base isolator. High Damping Rubber Bearing (HDRB) merupakan salah satu tipe base isolator yang memiliki sifat fleksibel terhadap gaya lateral dan juga mampu menahan berat bangunan dengan baik melalui kombinasi material karet dan pelat baja, sehingga dapat memberikan redaman gaya gempa yang diterima struktur diatasnya. Oleh karena itu, dalam penelitian ini dilakukan perbandingan antara struktur eksisting dual system (SRPMK + shearwall) terhadap struktur dengan penerapan base isolator tipe High Damping Rubber Bearing (HDRB).
Penelitian ini dilakukan dengan perbandingan antara dua tahapan, yaitu pemodelan, analisis pembebanan, dan kontrol perilaku struktur Tahap I pada struktur eksisting (SRPMK + shearwall) dan Tahap II pada struktur dengan isolasi dasar (SRPMB + HDRB). Peraturan yang digunakan pada analisis tersebut adalah SNI 1726: 2019. Selanjutnya, dilakukan perhitungan kebutuhan tulangan balok dan kolom, dan kebutuhan pondasi untuk membandingkan total biaya antara analisis Tahap I dan Tahap II.
Hasil analisis menunjukkan bahwa penggunaan HDRB menghasilkan perilaku struktur yang berbeda dengan sistem struktur eksisting. (1) Penggunaan HDRB menyebabkan periode fundamental struktur menjadi lebih panjang, yang berarti struktur menjadi lebih fleksibel dan mampu meredam getaran gempa dengan lebih baik. (2) Selain itu, terjadi penurunan gaya geser dasar sebesar 64,3% pada arah X dan 75,2% pada arah Y, namun simpangan antar lantai mengalami peningkatan sebesar 16,11% pada arah X dan 25,37% pada arah Y. Meskipun demikian, nilai simpangan tersebut masih berada dalam batas aman sesuai SNI 1726:2019. (3) Dari sisi efisiensi penulangan dan biaya, penggunaan HDRB menurunkan kebutuhan tulangan balok sebesar 0,97% dan kolom sebesar 16,02%. Namun, secara keseluruhan, struktur dengan HDRB mengalami peningkatan biaya sebesar 117,5% dibandingkan struktur eksisting, dilihat dari total kebutuhan tulangan dan biaya unit HDRB.
========================================================================================================================
The apartment building investigated in this study is an 11-story reinforced concrete structure located in Malang, East Java, an area characterized by medium soil conditions (Site Class SD) and high seismic hazard. The structural system utilizes a dual system, consisting of Special Moment Resisting Frames (SMRF) in conjunction with shear walls, to resist lateral seismic forces. In recent decades, advances in seismic engineering have led to the development of various seismic protection devices, including base isolation systems. One such device is the High Damping Rubber Bearing (HDRB), a type of base isolator that combines rubber layers with steel plates, providing both lateral flexibility and vertical load-bearing capacity. This configuration enhances energy dissipation and reduces seismic forces transmitted to the superstructure.
Accordingly, this study presents a comparative analysis between two structural configurations: (i) the existing dual system (SMRF + shear wall), and (ii) a base-isolated structure employing HDRB devices (OMRF + HDRB). The methodology includes structural modeling, seismic load analysis, and performance evaluation in accordance with the Indonesian seismic design code SNI 1726:2019. In addition to structural response assessment, detailed calculations of reinforcement requirements for beams and columns, as well as foundation demands, are conducted to evaluate cost implications between the two configurations.
The analysis results indicate that the use of HDRB produces different structural behavior compared to the existing structural system. (1) The use of HDRB increases the fundamental period of the structure, indicating a shift toward greater flexibility and enhanced seismic energy dissipation capacity. (2) A substantial reduction in base shear was observed, with decreases of 64.3% in the X-direction and 75.2% in the Y-direction. Conversely, inter-story drifts increased by 16.11% and 25.37% in the X and Y directions, respectively; however, these values remain within the allowable limits prescribed by SNI 1726:2019. (3) In terms of structural efficiency and cost, the HDRB system yielded reductions in reinforcement requirements 0.97% for beams and 16.02% for columns. Nevertheless, the overall construction cost increased by approximately 117.5%, primarily due to the additional expense associated with the HDRB units.
Item Type: | Thesis (Other) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | HDRB, base isolator, gaya geser dasar, simpangan antar lantai, periode fundamental, deformasi lateral. |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA444 Reinforced concrete T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA645 Structural analysis (Engineering) T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA658 Structural design T Technology > TH Building construction > TH1095 Earthquakes and building |
Divisions: | Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4) |
Depositing User: | Muhammad Hatta Amanu |
Date Deposited: | 04 Aug 2025 02:55 |
Last Modified: | 04 Aug 2025 02:55 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/125889 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |