Dyaksa, Gde Abhicanika Pranata (2025) Rekomendasi Strategi Optimalisasi Proses Evakuasi Berbasis Agent-Based Model Berdasarkan Perilaku Pengambilan Keputusan Masyarakat Terdampak Erupsi Gunung Semeru. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
![]() |
Text
6015241019-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (9MB) | Request a copy |
Abstract
Semakin banyak orang yang terpapar bahaya erupsi menjadikan evakuasi sebagai tindakan respons yang paling penting. Di sisi lain, kompleksitas perilaku evakuasi seringkali menyebabkan keputusan berisiko dan berakibat pada jatuhnya korban jiwa. Sebagaimana erupsi Semeru 2021 menyebabkan 51 orang meninggal dunia dan 10.395 orang mengungsi. Situasi ini tidak lepas dari pengaruh berbagai faktor terhadap perilaku evakuasi masyarakat. Untuk memahami hal tersebut, simulasi seperti agent-based model (ABM) dapat menjadi instrumen efektif yang memberikan perspektif komprehensif sehingga perilaku dan strategi evakuasi dapat dipelajari dengan baik. Oleh karena itu, penelitian ini bertujuan untuk memberikan rekomendasi strategi optimalisasi proses evakuasi, menggunakan simulasi ABM berdasarkan perilaku pengambilan keputusan evakuasi masyarakat terdampak erupsi Gunung Semeru. Desa Supiturang dan Desa Sumberwuluh di Kabupaten Lumajang sebagai wilayah paling terdampak erupsi 2021 dan 2022, dijadikan sebagai wilayah penelitian ini.Analisis statistik deskriptif penelitian ini menunjukkan terdapat empat dari tujuh faktor pendorong, mempengaruhi intensi masyarakat untuk segera melakukan evakuasi. Ancaman erupsi, seperti getaran tanah dan kemunculan abu vulkanik, menjadi kontributor utama disusul pengalaman dan ketersediaan fasilitas evakuasi. Dari tujuh faktor penghambat, hanya keselamatan keluarga dan perilaku evakuasi tetangga yang diketahui memicu keputusan menunda dan tidak melakukan evakuasi. Simulasi ABM menunjukkan bahwa orang-orang (agent) yang enggan evakuasi cenderung berkurang seiring meningkatnya keparahan erupsi yang diskenariokan. Beberapa faktor pendorong lain yang disimulasikan, seperti peringatan evakuasi lebih awal dan pelatihan, dapat meningkatkan persentase pengungsi dari 61,50% menjadi 78,71%. Simulasi juga menunjukkan adanya kepadatan lalu lintas selama fase puncak evakuasi. Selain itu, terdapat beberapa tempat evakuasi yang berada pada Kawasan Risiko Bencana (KRB) sehingga menyebabkan risiko tinggi bagi agent meskipun mereka telah melakukan evakuasi.Strategi optimalisasi proses evakuasi kemudian disusun berdasarkan faktor pendorong dan penghambat evakuasi serta hasil simulasi berbasis ABM. Strategi yang direkomendasikan adalah strategi yang belum diakomodasi pada dokumen Rencana Penanggulangan Bencana (RPB) dan Rencana Kontingensi (Renkon). Rekomendaasi tersebut antara lain: (1) Meningkatkan keterlibatan organisasi dan komunitas lokal dalam manajemen evakuasi masyarakat; (2) Menerapkan sistem peringatan bencana dan evakuasi berdasarkan skenario dan potensi keparahan bencana; (3) Menyediakan pemandu evakuasi serta dukungan transportasi; (4) Membangun pos dan tempat pengungsian di luar zona bahaya; (5) Membantu proses reunifikasi keluarga dan evakuasi bersama.
==================================================================================================================================
As exposure to volcanic hazards increases, evacuation emerges as the most critical response measure. However, the complexity of evacuation behavior often leads to high-risk decisions and casualties, as evidenced by the 2021 Semeru eruption, which resulted in 51 deaths and the displacement of 10,395 individuals. These outcomes underscore the influence of multiple factors on community evacuation behavior. To examine these dynamics, Agent-Based Modeling (ABM) offers a robust simulation tool that enables a comprehensive analysis of evacuation strategies and decision-making processes. This study aims to formulate recommendations for optimizing evacuation procedures through ABM simulations grounded in the behavioral patterns of communities affected by the Semeru eruption. The research focuses on Supiturang and Sumberwuluh Villages in Lumajang Regency, the areas most severely impacted during the 2021–2022 events.Descriptive statistical analysis identified four of seven driving factors that significantly influence the intention to evacuate: eruption threats (e.g., ground tremors and volcanic ash), prior experience, and the availability of evacuation facilities. Among the seven constraint factors, only concerns for family safety and neighbors’ evacuation behavior were found to contribute to delayed or refused evacuation. ABM simulations revealed that reluctance to evacuate diminishes as the severity of the eruption scenario increases. Additional simulated driving factors, such as early evacuation warnings and training, improved evacuation rates from 61.50% to 78.71%. The model also highlighted traffic congestion during peak evacuation phases and identified several shelters located within Disaster Risk Zones (KRB), posing residual risks to evacuees.Based on the identified driving and constraint factors, along with ABM simulation outcomes, a set of evacuation optimization strategies was developed. These strategies address gaps in existing Disaster Management Plans (RPB) and Contingency Plans (Renkon), and include: (1) Strengthening the involvement of local organizations and communities in evacuation management; (2) Implementing disaster and evacuation warning systems tailored to scenario-specific hazard severity; (3) Providing evacuation guides and transportation support; (4) Establishing evacuation posts and shelters outside hazard zones; and (5) Facilitating family reunification and coordinated group evacuations.
Item Type: | Thesis (Masters) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Agent-Based Model, Evakuasi, Pengambilan Keputusan, Erupsi Gunung Api, Semeru, Agent-Based Model, Evacuation, Decision-Making, Volcanic Eruption, Semeru |
Subjects: | H Social Sciences > H Social Sciences (General) > H61.4 Forecasting in the social sciences H Social Sciences > HA Statistics > HA30.6 Spatial analysis H Social Sciences > HD Industries. Land use. Labor > HD61 Risk Management H Social Sciences > HT Communities. Classes. Races > HT166 City Planning--Environmental aspects |
Divisions: | Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Regional & Urban Planning > 35101-(S2) Master Thesis |
Depositing User: | Gde Abhicanika Pranata Dyaksa |
Date Deposited: | 05 Aug 2025 01:50 |
Last Modified: | 06 Aug 2025 07:41 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/125994 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |