Ragam Waktu dan Makna Berbasis Teknologi Digital pada Rancangan Galeri Seni di Semarang

Adyatma, Radya Wafi (2025) Ragam Waktu dan Makna Berbasis Teknologi Digital pada Rancangan Galeri Seni di Semarang. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 6013231014-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (19MB)

Abstract

Digital placemaking memperluas praktik placemaking tradisional dengan memanfaatkan teknologi digital untuk memperkaya makna tempat. Namun, kehadiran teknologi digital dapat memicu fenomena placelessness, seperti yang tampak di Kawasan Kota Lama Semarang di mana mayoritas pengunjung hanya memanfaatkannya sebagai latar foto belaka. Secara teoritis, teknologi pada digital placemaking dapat menghadirkan sesuatu yang tidak hadir seperti makna dari beragam sejarah atau waktu sehingga fenomena placelessness dapat dihindari. Ini menimbulkan permasalahan perancangan: Bagaimana rancangan arsitektur yang didekati dengan digital placemaking dapat menghadirkan makna dari waktu yang beragam di Kawasan Kota Lama Semarang? Tesis perancangan menggunakan metode perancangan superimposed dengan concept-based framework yang didekati dengan digital placemaking. Metode dan kerangka kerja tersebut dipilih untuk menghadapi permasalahan teknis tentang keterbatasan fisik arsitektur untuk menghadirkan waktu dan makna yang beragam secara bersamaan yang akan direspon dengan teknologi digital dari implementasi metode hingga elemen arsitektur. Hal tersebut diterapkan pada rancangan galeri seni fleksibel di Semarang yang mengeksplorasi bentuk formal, spasial, sirkulasi, dan pengalaman spasial dari cahaya. Hasil akhir tesis perancangan ini berupa rancangan skematik galeri seni fleksibel dengan konsep “Digital Time Collage” yang menggunakan waktu digital untuk membentuk rancangan arsitektur. Rancangan yang terbentuk berbentuk dasar balok yang merupakan hasil dari penumpukan koleksi foto pixel di Kawasan Kota Lama Semarang dari berbagai waktu. Rancangan memiliki ketinggian lantai dan plafon yang beragam, sehingga menghasilkan pengalaman yang beragam di setiap ruangan. Sirkulasi yang terbentuk dari grid ruangan menghasilkan keambiguan untuk memancing eksplorasi. Cahaya buatan di setiap ruangan memiliki colour temperature yang beragam, merepresentasikan beragam waktu yang dapat dimaknai sesuai interpretasi pengunjung. Penggunaan LED panel disematkan ke dalam lantai dengan menampilkan peta dari beragam waktu untuk menghadirkan perasaan perubahan waktu yang hilang dan jarang dimaknai. Tesis perancangan ini menawarkan implementasi baru tentang digital placemaking dengan menjadikan arsip digital bukan sekadar elemen visual, melainkan objek utama yang membentuk arsitektur secara kontekstual, historis, dan kolektif.
========================================================================================================================================
Digital placemaking extends traditional placemaking practices by utilizing digital technology to enrich the meaning of place. However, the presence of digital technology can trigger the phenomenon of placelessness, as seen in Kota Lama Semarang where most visitors use the area merely as a photo backdrop. Theoretically, digital placemaking has the potential to present what is otherwise absent, such as the meaning derived from multiple layers of history or time, thus allowing placelessness to be avoided. This raises a design problem: how can architectural design, approached through digital placemaking, evoke the meanings of diverse temporalities in Kota Lama Semarang? This design thesis employs a superimposed design method within a concept-based framework, approached through digital placemaking. The method and framework were chosen to address the technical challenge of architecture's physical limitations in presenting multiple layers of time and meaning simultaneously, which will be responded to through digital technology—from the implementation of methods to the architectural elements. The approach is applied to the design of a flexible art gallery in Semarang, exploring formal composition, spatial configuration, circulation, and experiential lighting.The final outcome is a schematic design for a flexible art gallery based on the concept of “Digital Time Collage,” which uses digital time to inform architectural form. The design features a basic block form derived from the superimposition of pixelated photo archives of Kota Lama Semarang collected from different time periods. Varying floor and ceiling heights create diverse spatial experiences throughout the gallery. Circulation is guided by a grid of interconnected rooms, creating a sense of ambiguity to encourage exploration. Artificial lighting in each room employs different color temperatures, symbolizing various temporal moments open to visitor interpretation. The use of LED panels is embedded into the floor, displaying maps from various time periods to evoke a sense of temporal change that is often lost and rarely appreciated. This design thesis offers a new implementation for digital placemaking by positioning digital archives not merely as visual elements, but as primary architectural components that shape space in a contextual, historical, and collective manner.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	Arsitektur, Digital placemaking, Kota Lama Semarang, Metode Superimposed, Pengalaman Temporal.
Subjects:	N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design. N Fine Arts > NA Architecture > NA6695 Art museums and galleries
Divisions:	Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture > 23101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Radya Wafi Adyatma
Date Deposited:	04 Aug 2025 06:46
Last Modified:	04 Aug 2025 06:46
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/126317

Actions (login required)

View Item