Pengendalian Banjir Hulu Sungai Juana, Kabupaten Kudus dan Pati, Provinsi Jawa Tengah

Adila, Wirda (2025) Pengendalian Banjir Hulu Sungai Juana, Kabupaten Kudus dan Pati, Provinsi Jawa Tengah. Other thesis, Institut Teknplogi Sepuluh Nopember.

Text 2036211049-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (53MB) | Request a copy

Abstract

Sistem Sungai Seluna terdiri dari Sungai Serang, Sungai Lusi, dan Sungai Juana. Bagian hilir Sungai Lusi bertemu dengan Sungai Serang sebelum Bendung Klambu. Debit rilis dari Bendung Klambu kembali masuk ke Sungai Serang. Pada bagian hilir Sungai Serang terbagi ke Sungai Juana dan Sungai Wulan melalui pengaturan pintu air pada Bendung gerak Wilalung. Debit rilis dari Pintu air Wilalung cukup besar sehingga berdampak banjir yang terjadi di Sungai Juana. Dari kejadian banjir yang pernah terjadi menunjukkan bahwa kapasitas Sungai Juana tidak mampu untuk menampung inflow dari 21 anak sungai sehingga debit sebaiknya tidak dimasukkan ke dalam Sungai Juana. Melihat kondisi dan permasalahan yang terjadi, maka perlu upaya penanggulangan banjir di Sungai Juana. Analisis sebaran banjir menggunakan bantuan software HECRAS 2D. Perhitungan debit banjir rencana menggunakan metode Hidrograf Satuan Sintetik Nakayassu. Sedangkan pemodelan hidrolika menggunakan program bantu HECRAS 2D. Debit yang digunakan untuk pemodelan banjir hulu Sungai Juana berasal dari debit rilis Bendung Klambu, sedangkan boundary hilir dari Sungai Juana adalah Bendung Karet Juana pada kondisi bendung karet sedang mengembang dan pada kondisi bendung karet mengempis. Proyek Akhir ini dilakukan pemodelan banjir Sungai Juana dengan dua kondisi yaitu kondisi dimensi saluran eksisting dan kondisi dimensi saluran rencana. Dari kejadian banjir yang terjadi, dilakukan perencanaan normalisasi dengan penampang sungai majemuk pada STA 11+900 hingga STA 60+900, dengan lebar dasar 30 meter, lebar penampang berikutnya 15 meter ke kiri dan 15 meter ke kanan dengan kemiringan setiap lereng 1:2. Sehingga luas penampang sungai menjadi 177,0809 m2 dari yang semula 33,749 m2. Upaya ini dapat meningkatkan full bank capacity yang terbukti mampu mereduksi banjir. Berdasarkan hasil pemodelan, kondisi paling kritis yaitu saat boundary hilir Bendung Karet Juana sedang mengembang. Hasil analisis reduksi banjir pada kala ulang 25 tahun sebesar 13,40%, kala ulang 50 tahun sebesar 12,73%, dan kala ulang 100 tahun sebesar 11,64%.
========================================================================================================================================================
The Seluna River system consists of the Serang River, the Lusi River, and the Juana River. The downstream section of the Lusi River meets the Serang River before the Klambu Dam. The discharge from the Klambu Dam flows back into the Serang River. Downstream, the Serang River divides into the Juana River and the Wulan River through the sluice gates at the Wilalung movable dam. The discharge from the Wilalung sluice gate is large enough to cause flooding in the Juana River. Previous flooding events indicate that the Juana River's capacity is insufficient to accommodate the inflow from 21 tributaries, so the discharge should not be diverted to the Juana River. Given the conditions and problems that have occurred, flood mitigation efforts are needed in the Juana River. Flood distribution analysis uses HECRAS 2D software. The planned flood discharge calculation uses the Nakayassu Synthetic Unit Hydrograph method. Hydraulic modeling uses the HECRAS 2D program. The discharge used for the upstream flood modeling of the Juana River comes from the release discharge of the Klambu Dam, while the downstream boundary of the Juana River is the Karet Juana Dam when the rubber dam is expanding and when the rubber dam is deflating. This Final Project conducted flood modeling of the Juana River with two conditions, namely the existing channel dimension conditions and the planned channel dimension conditions. From the flood events that occurred, normalization planning was carried out with a compound river cross-section at STA 11 + 900 to STA 60 + 900, with a base width of 30 meters, the next cross-section width of 15 meters to the left and 15 meters to the right with a slope of each slope of 1: 2. So that the river cross-sectional area becomes 177.0809 m2 from the original 33.749 m2. This effort can increase the full bank capacity which is proven to be able to reduce flooding. Based on the modeling results, the most critical condition is when the downstream boundary of the Karet Juana Dam is expanding. The results of the flood reduction analysis at a 25-year return period were 13.40%, a 50-year return period was 12.73%, and a 100-year return period was 11.64%.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Banjir, Sungai Juana, Pengendalian Banjir, Normalisasi, HECRAS 2D, Flood, Juana River, Flood Control, Normalization, HECRAS 2D
Subjects:	T Technology > TC Hydraulic engineering. Ocean engineering > TC530 Flood control
Divisions:	Faculty of Vocational > Civil Infrastructure Engineering (D4)
Depositing User:	Wirda Adila
Date Deposited:	04 Aug 2025 03:16
Last Modified:	04 Aug 2025 03:16
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/126520

Actions (login required)

View Item