Project Genesis: Benteng Multi-Level Arcology Di Era Distopia Cyberpunk

Kuncoro, Fadilah Fajar (2025) Project Genesis: Benteng Multi-Level Arcology Di Era Distopia Cyberpunk. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5013211083-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5013211083-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (30MB) | Request a copy

Abstract

Percepatan perkembangan teknologi dari saat ini hingga jauh ke masa depan menimbulkan kekhawatiran akan tercapainya singularitas teknologi, suatu titik di mana teknologi melampaui kendali dan kapasitas intelektual manusia. Akibatnya teknologi tersebut punya kekuatan untuk mempengaruhi dan mengubah perilaku manusia sesuai dengan fenomena determinisme teknologi. Hal ini dicoba untuk dinarasikan dalam skenario masa depan distopia Cyberpunk, yaitu kombinasi kehidupan masyarakat dengan status sosial rendah dengan teknologi tinggi. Dimana saat itu manusia menghadapi tekanan ekologis, sosial, dan teknologi secara bersamaan. Perancangan ini bertujuan tidak hanya sebagai solusi fungsional terhadap krisis masa depan, tetapi juga sebagai kontribusi teoretis terhadap pengembangan arsitektur resilien yang relevan dengan tantangan zaman.
Perancangan ini didasarkan pada teori Ecological Resilience yang menekankan kemampuan sistem untuk menyerap gangguan, beradaptasi terhadap perubahan ekstrem, dan tetap stabil mempertahankan fungsinya. Teori akan diperkuat dengan pendekatan Arcology dari Paolo Soleri yang menggabungkan prinsip keberlanjutan ekologis dalam struktur arsitektur vertikal padat, terintegrasi, dan mandiri. Concept-Based Framework akan menjadi kerangka proses desain untuk mengeksplorasi masa depan Cyberpunk menjadi konteks setting tempat yang penuh gangguan untuk menguji kedua gagasan tersebut. Metode Datascape digunakan untuk menghasilkan rancangan yang paling optimal dari respon konteks urban secara makro yang diaplikasikan kedalam tapak, massa bangunan, dan zonasi fungsi ruang secara efektif dan efisien.
Dalam konteks benteng, teori Holling memberikan dasar adaptif dan transformatif terhadap sistem spasial, sementara pendekatan Soleri memberikan struktur dan integrasi fungsi yang efisien. Hasilnya adalah sebuah habitat bertahan yang relevan dalam menghadapi kompleksitas masa depan, melalui perancangan benteng sebagai unit terisolasi yang mencukupi kebutuhan dasar manusia secara mandiri, meliputi energi, air, pangan, limbah, dan ruang sosial, serta memiliki pertahanan pasif dan aktif dari ancaman serangan fisik teknologi. Bangunan ini memiliki skenario resiliensi dengan desain yang adaptif, fleksibel, dan antisipatif dengan tiga fase transformasi bangunan yaitu, fase normal, lockdown, dan escape sehingga bangunan dapat stabil dalam berbagai kondisi.
=========================================================================================================================================

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: Cyberpunk, Singularitas Teknologi, Ecological Resilience, Arcology, Fortress, Cyberpunk, Technological Singularity, Ecological Resilience, Arcology, Fortress
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design.
Divisions: Faculty of Architecture, Design, and Planning > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Fadilah Fajar Kuncoro
Date Deposited: 04 Aug 2025 01:04
Last Modified: 04 Aug 2025 01:04
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/126625

Actions (login required)

View Item View Item