Sasrabahu: Pengikat Interaksi Antargenerasi dan Kampung dalam Ruang Publik

Rahmadani, Novia (2025) Sasrabahu: Pengikat Interaksi Antargenerasi dan Kampung dalam Ruang Publik. Diploma thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 5013211009-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
5013211009-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (18MB) | Request a copy

Abstract

Struktur demografi di Indonesia mengalami perubahan signifikan setiap tahunnya yang
membawa dampak aging population. Kondisi ini menyebabkan pada tahun 2045 penduduk
Indonesia akan didominasi oleh penduduk lanjut usia dan diasumsikan akan menjadi beban
negara karena kondisinya sudah tidak diterima oleh industri. Dalam masa “kosong”-nya,
seharusnya lansia beraktivitas dalam komunitas untuk mendapatkan sokongan sosial dan agar
merasa diperankan lagi dalam masyarakat. Namun, lansia kampung memiliki keterbatasan
ekonomi untuk mencapainya. Di lain sisi, kampung mengalami krisis eksistensi karena
perkembangan urban yang dinamis dan signifikan mengikuti kebutuhan hidup manusia. Luasan
kampung mulai terkikis karena rumah mengalami pengalihfungsian bangunan menjadi area
komersil baik dalam bidang barang maupun jasa, terutama di area dengan tingkat
perkembangan urban yang pesat. Sebagai salah satu bentuk manifestasi definisi dari simbiosis
alam dan manusia, arsitektur berupa social hub berfungsi sebagai penghubung untuk
menyelesaikan krisis pada keduanya.
=====================================================================
The demographic structure in Indonesia undergoes significant changes every year, leading to
an aging population. This trend suggests that by 2045, Indonesia’s population will be
predominantly elderly, potentially becoming a burden on the state as they are no longer
accepted by industry. In this "idle" phase, seniors should engage in community activities to gain
social support and to feel valued once more within society. However, elderly residents in
villages face economic limitations that hinder their access to such opportunities. Additionally,
villages experience an existential crisis due to dynamic urban development that rapidly adapts
to human needs. Village land is diminishing as homes are converted into commercial areas,
either for goods or services, especially in areas with rapid urban growth. As one of
manifestation of a definition of symbiosis between nature and humanity, architecture in the
form of a social hub functioned as connector to resolve crises in both.

Item Type: Thesis (Diploma)
Uncontrolled Keywords: aging population, aktivitas, activity, eksistensi kampung, existence of the village, perkembangan urban, simbiosis arsitektur, social hub, social support, sokongan sosial, symbiosis architecture, urban development
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA2750 Architectural design.
N Fine Arts > NA Architecture > NA9053 City planning
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Architechture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Novia Rahmadani
Date Deposited: 04 Aug 2025 03:52
Last Modified: 04 Aug 2025 03:52
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/126885

Actions (login required)

View Item View Item