Analisis Perbandingan Penggunaan Hot Rolled Sheet (HRS-WC) dan Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) Pada Pemeliharaan Jalan ditinjau Dari Durabilitas dan Efisiensi Biaya

Hidayat, Alif Iqbal Nur (2025) Analisis Perbandingan Penggunaan Hot Rolled Sheet (HRS-WC) dan Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) Pada Pemeliharaan Jalan ditinjau Dari Durabilitas dan Efisiensi Biaya. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh November.

Text 6012201037-Master_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Deposit aspal alam (Asbuton) di Pulau Buton diperkirakan 677 juta ton (Kurniadji, 2010) namun belum termanfaatkan secara maksimal, selain itu peningkatan jumlah kendaraan serta permasalahan Over Dimension Over Load (ODOL) pada kendaraan niaga masih belum dapat terselesaikan. Dampak negatif yang timbul berupa kerusakan jalan yang semakin meluas dan umur perkerasan yang singkat. Solusi untuk melakukan pemeliharaan rutin jalan secara cepat adalah dengan penggunaan Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA). CPHMA merupakan produk perkerasan lentur yang telah dicampur secara panas namun dapat dihampar pada suhu dingin. Keuntungan lain dari CPHMA yaitu dapat meningkatkan penggunaan Aspal Buton.
Penelitian ini menggunakan material Hot Rolled Sheet (HRS-WC) dan Cold Paving Hot Mix Asbuton (CPHMA) sesuai dengan yang digunakan oleh Unit Pengelola Teknis (UPT) Pengelolaan Jalan dan Jembatan Malang untuk pemeliharaan rutin jalan di wilayah Malang Raya. HRS-WC diambil dari PT. Piranti Utomo Makmur sedangkan CPHMA diambil dari PT. Ketahanan Aspal Nasional. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan cara mengumpulkan sampel aspal dari produsen yang telah ditentukan. Sampel aspal selanjutnya dilakukan pengujian marshall. Hasil penelitian menunjukkan bahwa material agregat dan aspal sebagai bahan penyusun campuran beraspal telah sesuai dengan persyaratan sehingga dapat dilakukan pencampuran. Hasil pengujian marshall CPHMA untuk benda uji direndam 1x30 menit adalah 576,3 Kg sedangkan benda uji direndam 1x24 Jam adalah 508,4 Kg dengan indeks kekuatan sisa 88,22%. Pengujian marshall juga dilakukan pada benda uji HRS-WC dengan hasil untuk perendaman 1x30 menit 1091,2 Kg dan benda uji dengan perendaman 1x24 jam 986,3 Kg sehingga indeks kekuatan sisa 90,39 %. Dapat disimpulkan bahwa secara durabilitas Aspal HRS-WC lebih baik daripada CPHMA Hasil perhitungan efisiensi biaya didapati bahwa anggara biaya yang digunakan untuk pekerjaan penambalan lubang menggunakan aspal CPHMA adalah Rp. 245.500,00/m2 sedangkan pada aspal HRS-WC adalah Rp. 248.800,00/m2 sehingga terdapat selisih Rp 3.300,00/m2 lebih efisien menggunakan CPHMA.
===========================================================
===========================================================================
Buton Island has natural asphalt (Asbuton) deposits estimated at 677 million tons (Kurniadji, 2010) and is known to be underutilized. Then there are other unresolved problem, namely the increase in the number of vehicles and over dimension over load (ODOL) on commercial vehicles. The negative impact of these problem is widespread road damage and short pavement life. So that the solution that can be done for routine road maintenance quickly is the use of cold paving hot mix asbuton (CPHMA) which is flexible pavement product that has been mixed hot but can be overlaid at cold temperatures. The use of CPHMA is known to reduce asbuton deposits by increasing its usage. This study compres the use of hot rolled sheet (HRS-WC) and CPHMA materials which are also used by the Malang Road and Bridge Management Technical Management Unit for routine maintenance of roads in the Greater Malang Area. HRS-WC was obtained from PT Piranti Utomo Makmur while CPHMA was obtained from PT Ketahanan Aspal Nasional. The research method is marshall testing on asphalt samples from predetermined manufactures.
The results showed that the aggregate and asphalt materials as constituents of the asphalt mixture were in accordance with the requirements so that mixing could be carried out. The CPHMA marshall test results for the 1x30 minute soaked specimens were 576.3 kg while the 1x24 hour soaked specimens were 508.4 kg with a residual strength index of 88.22%. While the results of the marshall test on the HRS-WC specimen, namely the 1x30 minute soaking was 1091.2 kg and specimen with 1x24 hour soaking was 968.3 kg so that the residual strength index was 90.39%. The results of the cost efficiency calculation found that the cost budget used for patching holes using CPHMA asphalt is Rp. 245.500,00/m2 while on HRS-WC asphalt is Rp. 248.800,00/m2, so that there is a difference of Rp. 3.300,00/m2 more efficient using CPHMA. Based on the results obtained, the duarbility of using HRS-WC asphalt material is better than CPHMA material. However, based on cost efficiency calculations, it is more efficient to use CPHMA than HRS-WC material.

Item Type:	Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords:	pemeliharaan rutin jalan, hot rolled sheet, cold paving hot mix asbuton, durabilitas, efisiensi biaya. routine road maintenance, hot rolled sheet, cold paving hot mix asbuton, durability, cost efficiency.
Subjects:	T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE175 Road and highway design
Divisions:	Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22101-(S2) Master Thesis
Depositing User:	Alif Iqbal Nur Hidayat
Date Deposited:	06 Aug 2025 02:16
Last Modified:	06 Aug 2025 02:16
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/127698

Actions (login required)

View Item