Pengaruh Penambahan Mg(OH)2 Dari Bittern Sebagai Agen Presipitasi Alternatif Pada Pengendapan Nikel Dan Kobalt Dari Larutan Pelindian Bijih Nikel Laterit

Putra, Prahara Herwana (2025) Pengaruh Penambahan Mg(OH)2 Dari Bittern Sebagai Agen Presipitasi Alternatif Pada Pengendapan Nikel Dan Kobalt Dari Larutan Pelindian Bijih Nikel Laterit. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 5004211155-Undergraduate_Thesis.pdf - Accepted Version Restricted to Repository staff only Download (3MB) | Request a copy

Abstract

Bittern, yang merupakan produk samping berupa limbah dari industri pengolahan garam, memiliki kandungan magnesium yang tinggi namun selama ini belum dimanfaatkan dengan optimal. Penelitian ini bertujuan untuk mengolah bittern guna mendapatkan magnesium yang kemudian digunakan sebagai agen pengendap dalam proses ekstraksi nikel dan kobalt dari larutan hasil pelindian bijih nikel laterit. Proses pengolahan magnesium dari bittern melibatkan pengurangan kadar garam melalui evaporasi, kemudian ditambahkan basa berupa NaOH 2M. Penambahan NaOH ini menghasilkan endapan magnesium hidroksida (Mg(OH)₂). Sementara itu, nikel dan kobalt diekstraksi dari bijih nikel laterit yang telah dipanggang melalui proses pelindian menggunakan larutan asam sulfat dengan konsentrasi 3M. Larutan hasil pelindian bijih nikel laterit kemudian melewati proses presipitasi hidrolitik untuk mengendapkan nikel dan kobalt dalam bentuk hidroksida. Proses presipitasi ini dilakukan pada pH 8 dengan jumlah penambahan Mg(OH)₂ yang disesuaikan untuk mencapai pH yang diinginkan. Pada suhu 80°C selama 1 jam, campuran reaksi menunjukkan adanya aglomerasi (penggumpalan) yang menandakan bahwa nikel, kobalt, dan juga magnesium ikut terendapkan. Diperoleh kandungan nikel dan kobalt yang terendapkan dengan Mg(OH)2 dari bittern dan Mg(OH)2 komersial masing-masing sebesar 0.010%, 0.002% dan 0.005%, 0.001%. Untuk memurnikan produk dan memisahkan nikel serta kobalt dari magnesium yang ikut terendap, dilakukan tahap pelindian kedua. Proses pemurnian ini melibatkan pelindian endapan menggunakan larutan asam sulfat encer (0,05M) pada suhu 25°C selama 15 menit. Kandungan logam nikel dan kobalt yang diperoleh masing-masing sebesar 29.1952 dan 23.9886 ppm untuk Mg(OH)2 dari bittern serta 0.3457 dan 0.2840 ppm untuk Mg(OH)2 komersial. Analisa komposisi residu hasil pemurnian nikel dan kobalt dianalisis menggunakan XRD (X-Ray Diffraction) dan filtrat dianalisis lebih lanjut dengan AAS (Atomic Absorption Spectroscopy).
================================================================================================================================
Bittern, a by-product waste from the salt processing industry, contains a high concentration of magnesium but has not yet been utilized optimally. This study aims to process bittern to obtain magnesium, which is then used as a precipitating agent in the extraction of nickel and cobalt from the leach solution of laterite nickel ore. The magnesium recovery process from bittern involves salt reduction through evaporation, followed by the addition of a 2 M NaOH solution. The addition of NaOH leads to the formation of magnesium hydroxide (Mg(OH)₂) precipitate. Meanwhile, nickel and cobalt are extracted from roasted laterite nickel ore through leaching using a 3 M sulfuric acid solution. The resulting leachate then undergoes hydrolytic precipitation to precipitate nickel and cobalt in the form of hydroxides. This precipitation process is carried out at pH 8, with the amount of Mg(OH)₂ added adjusted to achieve the desired pH. At 80°C for 1 hour, the reaction mixture exhibits agglomeration, indicating that nickel, cobalt, and magnesium are co-precipitated. The precipitated contents of nickel and cobalt using Mg(OH)₂ from bittern and commercial Mg(OH)₂ were 0.010%, 0.002% and 0.005%, 0.001%, respectively. To purify the product and separate nickel and cobalt from coprecipitated magnesium, a second leaching stage was conducted. This purification process involved leaching the precipitate with a diluted sulfuric acid solution (0.05 M) at 25°C for 15 minutes. The concentrations of nickel and cobalt obtained were 29.1952 ppm and 23.9886 ppm for Mg(OH)₂ from bittern, and 0.3457 ppm and 0.2840 ppm for commercial Mg(OH)₂, respectively. The composition of the residue from the nickel and cobalt purification process was analyzed using X-Ray Diffraction (XRD), while the filtrate was further analyzed using Atomic Absorption Spectroscopy (AAS).

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	Bijih Nikel Laterit, Bittern, Kobalt, Nikel, Magnesium, Laterite Nickel Ore, Bittern, Cobalt, Nickel, Magnesium
Subjects:	Q Science Q Science > QD Chemistry Q Science > QD Chemistry > QD547 Flocculation, precipitation, adsorption, etc.
Divisions:	Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Chemistry > 47201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Prahara Herwana Putra
Date Deposited:	06 Aug 2025 07:21
Last Modified:	06 Aug 2025 07:21
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/127757

Actions (login required)

View Item