Pengembangan Pengukuran Tingkat Kepatuhan Terhadap Standar Keselamatan Kapal Ncvs Dan Solas

Ramadhani, Mardian (2025) Pengembangan Pengukuran Tingkat Kepatuhan Terhadap Standar Keselamatan Kapal Ncvs Dan Solas. Masters thesis, Institute Teknologi Sepuluh November.

[thumbnail of 6021231001-Master_Thesis.pdf] Text
6021231001-Master_Thesis.pdf - Accepted Version
Restricted to Repository staff only

Download (13MB) | Request a copy

Abstract

Setiap kapal yang akan berlayar diwajibkan memenuhi persyaratan kelaiklautan melalui sertifikat statutory maupun class. Di Indonesia, sertifikat statutory mencakup berbagai aspek teknis, salah satunya peralatan keselamatan kapal. Berdasarkan Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, setiap kapal wajib memiliki sertifikat keselamatan yang mengacu pada standar SOLAS untuk pelayaran internasional dan NCVS untuk pelayaran domestik. SOLAS merupakan konvensi internasional yang berlaku bagi kapal berbendera Indonesia yang beroperasi lintas negara. Sementara itu, NCVS diatur melalui Peraturan Menteri Perhubungan Nomor KM 65 Tahun 2009 sebagai standar nasional untuk kapal domestik. Meskipun tidak bersifat internasional, NCVS tetap mengadopsi prinsip-prinsip keselamatan sepadan dengan SOLAS namun disesuaikan dengan karakteristik pelayaran nasional. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi sejauh mana implementasi standar keselamatan dijalankan secara efektif, serta menelaah faktor-faktor yang menyebabkan sebagian perusahaan pelayaran memilih standar yang lebih rendah. Fokus utama diarahkan pada pengujian apakah standar NCVS mampu menjamin keselamatan setara dengan SOLAS, terutama dalam konteks kepatuhan terhadap regulasi. Penelitian ini menggunakan metode Failure Mode and Effect Analysis (FMEA) untuk menganalisis potensi kegagalan dalam sistem keselamatan kapal, melalui parameter severity, occurrence, dan detection. Hasil studi menunjukkan bahwa sebagian besar kapal domestik yang mengacu pada NCVS masih menunjukkan tingkat kepatuhan yang rendah. Salah satu temuan utama adalah tingginya risiko pada peralatan penyelamatan, seperti sistem lifeboat davit yang tidak dapat dioperasikan secara andal dalam keadaan darurat. Temuan ini mengindikasikan adanya kelemahan dalam implementasi regulasi, lemahnya pengawasan maritim, serta kurangnya budaya keselamatan di tingkat operator kapal. Ketidakhadiran sanksi yang tegas turut menjadi penyebab rendahnya kepatuhan. Oleh karena itu, penerapan sanksi administratif seperti pembekuan sertifikat atau pelarangan berlayar sementara perlu dilaksanakan secara konsisten. Penguatan pengawasan dan penegakan hukum sangat penting untuk menjamin keselamatan pelayaran, melindungi kapal dan muatan, serta meminimalkan risiko bagi awak kapal dalam kondisi darurat.
========================================================================================================================================
Every vessel intending to sail is required to fulfill seaworthiness requirements through both statutory and class certification. In Indonesia, statutory certificates cover various technical aspects, including the ship’s safety equipment. According to Law Number 17 of 2008 concerning Shipping, all vessels must possess safety equipment ertificates that refer to SOLAS standards for international voyages and NCVS standards for domestic operations.
SOLAS is an international convention applicable to Indonesian-flagged ships operating across borders, whereas NCVS is regulated under Minister of Transportation Regulation No. KM 65 of 2009 as a national standard for domestic vessels. Although not internationally recognized,
NCVS adopts safety principles equivalent to SOLAS but adapted to the characteristics of national shipping. This study aims to evaluate how effectively these safety standards are implemented and to examine the factors that lead some shipping companies to choose lower safety standards. The main focus is to assess whether the NCVS standard can ensure a level of safety comparable to SOLAS, particularly in terms of regulatory compliance. The Failure
Mode and Effect Analysis (FMEA) method is used to analyze potential failures in ship safety systems, using the parameters of severity, occurrence, and detection. The findings indicate that most domestic vessels operating under NCVS still show low levels of compliance. One major finding is the high risk related to lifesaving equipment, such as lifeboat davit systems that fail to function reliably in emergencies. This suggests weaknesses in regulation
implementation, inadequate maritime oversight, and a lack of safety culture among ship operators. The absence of strict sanctions also contributes to poor compliance. Therefore,
consistent enforcement of administrative penalties such as certificate suspension or temporary sailing bans is essential. Strengthening oversight and legal enforcement is crucial to ensure maritime safety, protect vessels and cargo, and minimize risks to crew members during
emergencies.

Item Type: Thesis (Masters)
Uncontrolled Keywords: Laiklaut, NCVS, SOLAS, Alat keselamatan, Seaworthiness, NCVS, SOLAS, Safety Equipment
Subjects: V Naval Science > VC Naval Maintenance > VC 270-279 Equipment of vessels, supplier,allowances,etc
Divisions: Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Marine Transportation Engineering > 21209-(S2) Master Thesis
Depositing User: Mardian Ramadhani
Date Deposited: 08 Aug 2025 00:51
Last Modified: 08 Aug 2025 00:51
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/127961

Actions (login required)

View Item View Item