Revitalisasi Gedung Siola Sebagai Bangunan Multifungsional

Ramadany, Maurania Kusuma (2022) Revitalisasi Gedung Siola Sebagai Bangunan Multifungsional. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 08111840000081-Undergraduate_Thesis.pdf] Text
08111840000081-Undergraduate_Thesis.pdf
Restricted to Repository staff only

Download (2MB) | Request a copy

Abstract

Kehadiran ruang dalam arsitektur tentunya penting karena ruang dapat diibaratkan seperti sebuah area atau wadah yang menampung kegiatan manusia. Manusia sebagai penggunanya pun memiliki keterkaitan tertentu pada sebuah ruang dimana ia berada, atau rasakan. Penyusunan ruang dalam arsitektur juga merupakan hal yang pasti dilakukan oleh sebuah perancang karena dalam penyusunan ruang inilah bentuk-bentuk dan hubungan antar ruang tercipta. Selama ini penyusunan memiliki hubungan yang erat dengan kekakuannya sehingga penyusunan ruang dalam arsitektur seperti memiliki kebutuhan-kebutuhan yang harus dipenuhi. Salah satunya adalah tentang penyusunan ruang pada sebuah bangunan pelayanan publik yang seringkali memiliki kekakuan antar batas ruang dan atmosfernya. Fasilitas ini juga menjadi fasilitas yang wajib memiliki aksesibilitas jelas karena kegunaannya sebagai sebuah bangunan pelayanan yang digunakan oleh masyarakat luas. Surabaya sendiri memiliki sebuah Mal Pelayanan Publik yang menggunakan bangunan eks Gedung SIOLA tetapi placement ruangnya memiliki percampuran dengan fungsi lain Gedung ini yaitu sebagai Museum Surabaya. Permasalahan pengguna terdapat pada ketidakjelasannya batasan ruang yang ada pada bangunan ini sehingga seringkali area-area lain yang ada di SIOLA menjadi negatif karena tidak terokupansi dan penyusunan program yang memang tidak ditujukan sebagai area yang dikunjungi
=====================================================================================================================================
The presence of space in architecture is certainly important because space can be likened to an area or container that accommodates human activities. Humans as users also have a certain connection to a space where they are, or feel. The arrangement of space in architecture is also something that must be done by a designer because it is in the arrangement of this space that forms and relationships between spaces are created. So far, the arrangement has a close relationship with its rigidity so that the arrangement of space in architecture seems to have needs that must be met. One of them is about the arrangement of space in a public service building which often has rigidity between the boundaries of space and its atmosphere. This facility is also a facility that must have clear accessibility because of its use as a service building used by the wider community. Surabaya itself has a Public Service Mall that uses the former SIOLA building, but the placement of the space is mixed with other functions of this building, namely the Surabaya Museum. The user's problem lies in the unclear space boundaries in this building so that other areas in SIOLA are often negative because they are not occupied and the program is not intended as an area to be visited.

Item Type: Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords: batas, kekakuan, placement, program, ruang. boundaries, placement, program, rigidity, space
Subjects: N Fine Arts > NA Architecture > NA1507.K45 Building, Wooden.
Divisions: Faculty of Civil, Planning, and Geo Engineering (CIVPLAN) > Architecture > 23201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: Mr. Marsudiyana -
Date Deposited: 23 Sep 2025 06:50
Last Modified: 23 Sep 2025 06:50
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/128385

Actions (login required)

View Item View Item