Studi Pengaruh Kondisi Rolling Terhadap Perhitungan Kekuatan Memanjang Kapal

Yunsun, Acrisius Prima Putra (2022) Studi Pengaruh Kondisi Rolling Terhadap Perhitungan Kekuatan Memanjang Kapal. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 04111840000049-Undergraduate_theisi.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Ketika sedang beroperasi kapal akan menerima banyak beban, salah satunya adalah gaya tekan ke atas air laut. Perhitungan kekuatan memanjang kapal dilakukan untuk mengetahui besar respon yang diberikan struktur kapal ketika menerima beban tersebut. Salah satu respon yang diberikan struktur kapal berupa lenturan. Dalam tahap perencanaan pembuatannya, kapal diasumsikan dalam kondisi air tenang dan bergelombang dengan kondisi even keel. Namun, pada kenyataannya baik dalam tahap perencanaan maupun saat beroperasi kapal tidak selalu berada pada kondisi even keel. Oleh karena itu, perlu dilakukan perhitungan kekuatan memanjang kapal pada kondisi lainnya. Pada penelitian ini akan dilakukan perhitungan kekuatan memanjang pada kondisi rolling dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi rolling terhadap perhitungan kekuatan memanjang kapal. Kondisi rolling diasumsikan garis air tidak melebihi geladak kapal, yaitu pada rolling 3°, rolling 5°, rolling 7° dan rolling 9°. Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang diakibatkan kondisi rolling, maka gaya lintang dan momen lengkung kondisi rolling dibandingkan dengan gaya lintang dan momen lengkung pada kondisi even keel. Berdasarkan hasil perhitungan yang diperoleh, dengan melihat perbedaan gaya lintang dan momen lengkung kondisi rolling terhadap gaya lintang dan momen lengkung kondisi even keel dapat dinyatakan bahwa gaya lintang dan momen lengkung akan semakin membesar seiring dengan bertambah besarnya kemiringan sudut rolling pada kapal. Perbedaan gaya lintang maksimum terkecil terjadi pada kondisi kapal mengalami rolling 3° yaitu 0.82%. Sedangkan, perbedaan gaya lintang maksimum terbesar terjadi pada kondisi kapal mengalami rolling 9° yaitu 4.21%. Dan untuk momen lengkung Perbedaan momen lengkung maksimum terkecil terjadi pada kondisi kapal mengalami rolling 3° yaitu 1.25%. Sedangkan, perbedaan momen lengkung maksimum terbesar terjadi pada kondisi kapal mengalami rolling 9° yaitu 6.99%.
===================================================================================================================================
When operating the ship will receive a lot of loads, one of which is the compressive force against sea water. The calculation of the longitudinal strength of the ship is carried out to determine how big of the response given by the ship’s structure when receiving a load. The response given by the structure of the ship is in the form of bending. At the planning stage of the manufacture, the ship was assumed to be in calm and wavy water conditions with an even keel condition. However, in reality both at the planning stage and when the ship is operating it is not always in even keel condition. Therefore, it is necessary to calculate the longitudinal strength of the ship in other conditions. In this research, the calculation of longitudinal strength in rolling conditions will be carried out with the aim of knowing the effect of rolling conditions on the calculation of the longitudinal strength of the ship. The rolling conditions are assumed water line to not exceed the ship’s deck, that is rolling 3°, rolling 5°, rolling 7° and rolling 9°. To find out how much influence the rolling conditions have, the shear force and bending moment in rolling condition are compared with the shear force and bending moment in even keel condition. Based on the calculation results obtained, by looking at the difference in the shear force and bending moment of rolling conditions against the shear force and bending
moment of the even keel condition, it can be stated that the shear force and bending moment will increase along with the increase in the slope of the rolling angle on the ship.. The smallest maximum shear force difference occurs when the ship rolls over by 3°, which is 0.82%. While the biggest difference in maximum shear force occurs when the ship experiences rolling 9°, which is 4.21%. And for the bending moment, the smallest difference in maximum bending moment occurs when the ship rolls by 3°, which is 1.25%. Meanwhile, the biggest difference in maximum bending moment occurs when the ship experiences rolling 9°, which is 6.99%.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	even keel, rolling, gaya lintang, momen lengkung, even keel, rolling, shear force, bending moment.
Subjects:	V Naval Science > VM Naval architecture. Shipbuilding. Marine engineering
Divisions:	Faculty of Marine Technology (MARTECH) > Naval Architecture and Shipbuilding Engineering > 36201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Mr. Marsudiyana -
Date Deposited:	11 Dec 2025 06:33
Last Modified:	11 Dec 2025 06:33
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/128924

Actions (login required)

View Item