Nasich, Firda Fortuna (2022) Respon Morfologi, Anatomi, Fisiologi, Dan Molekuler Tanaman Porang (Amorphophallus muelleri Blume.) Asal Bulbil Pada Cekaman Kekeringan. Masters thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
|
Text
6005201009-Master_thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (4MB) | Request a copy |
Abstract
Porang (Amorphophallus muelleri Blume.) merupakan salah satu komoditas tanaman umbi yang mempunyai potensi untuk dikembangkan sebagai sumber pangan alternatif karena kandungan glukomanan yang tinggi. Permasalahan utama dalam upaya pemenuhan dan peningkatan kebutuhan akan komoditas porang semakin sulit dipenuhi karena adanya perubahan iklim yang disebabkan oleh pemanasan global sehingga dapat menyebabkan kekeringan di banyak wilayah di Indonesia. Cekaman kekeringan merupakan salah satu jenis stres abiotik yang paling merusak karena dapat menurunkan pertumbuhan tanaman sehingga menjadi salah satu faktor pembatas pada tanaman. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui respon morfologi, anatomi, fisiologi dan molekuler asal bulbil tanaman porang pada cekaman kekeringan. Cekaman kekeringan dilakukan selama 21 hari dengan tingkat cekaman berdasarkan kapasitas lapang 75%, 50%, 25%, 0%. Parameter yang diukur yaitu aspek morfologi, anatomi, fisiologi, dan molekuler. Analisis data menggunakan ANOVA One-Way dilanjutkan dengan uji Tukey. Respon morfologi menunjukkan adanya beda nyata pada beberapa parameter seperti panjang akar (kapasitas lapang 0%), luas daun (kapasitas lapang 0%), berat umbi batang (kapasitas lapang 75%-0%), dan diameter umbi batang (kapasitas lapang 0%) dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan parameter tinggi tanaman menunjukkan tidak berbeda nyata dibandingkan dengan kontrol. Respon anatomi menunjukkan adanya peningkatan stomata tertutup pada bagian abaxial (96%) dan kerapatan stomata abaxial dibandingkan dengan kontrol. Respon fisiologi menunjukkan adanya beda nyata pada beberapa parameter seperti kandungan klorofil (kapasitas lapang 50%-0%), kecepatan transpirasi, serta kandungan glukomanan (kapasitas lapang 50%) dibandingkan dengan kontrol. Sedangkan parameter Net assimilation rate menunjukkan tidak berbeda nyata jika dibandingkan dengan kontrol. Respon molekuler ditandai dengan adanya peningkatan ekspresi relatif gen SuSy2 (1,3 kali lipat) dan penurunan (0,6-0,65 kali lipat) dibandingkan dengan kontrol. CSLA3 mengalami peningkatan (1,33-3,11 kali) jika dibandingkan dengan kontrol. Oleh karena itu, cekaman kekeringan berpengaruh terhadap respon morfologi, anatomi, fisiologi, dan molekuler tanaman porang.
===================================================================================================================================
Porang (Amorphophallus muelleri Blume.) is a plant commodity that has the potential to be developed as an alternative food source due to its high glucomannan content. The main problem in efforts to fulfill and increase demand will be difficult to meet due to climate change caused by global warming so that it can cause drought in many areas in Indonesia. Drought stress is one of the most destructive types of abiotic stress because it can reduce plant growth so that it becomes one of the limiting factors in plants. This study aims to determine the morphological, anatomical, physiological and molecular responses of porang bulbil to drought stress. Drought stress was carried out for 21 days with stress levels based on field capacity of 75%, 50%, 25%, 0%. Parameters measured were morphological, anatomical, physiological, and molecular aspects. Data analysis using One-Way ANOVA followed by Tukey's test. Morphological responses showed significant differences in several parameters such as root length (0% field capacity), leaf area (0% field capacity), stem tuber weight (75%-0% field capacity), and stem tuber diameter (0% field capacity) compared to controls. While the plant height parameters showed no significant difference compared to the control. Anatomical responses showed an increase in abaxial stomata closure (96%) and abaxial stomatal density compared to controls. The physiological response showed significant differences in several parameters such as chlorophyll content (50%-0% field capacity), transpiration rate, and glucomannan content (50% field capacity). Meanwhile, the Net assimilation rate parameter showed no significant difference when compared to the control. The response was characterized by an increase in the relative expression of the SuSy2 gene (1.3 fold) and a decrease (0.6-0.65 fold) compared to controls. CSLA3 increased (1.33-3.11 fold) when compared to the control. Therefore, drought stress affects the morphological, anatomical, physiological, and molecular responses of porang plants.
| Item Type: | Thesis (Masters) |
|---|---|
| Uncontrolled Keywords: | Amorphophallus muelleri Blume, CSLA3, Ekspresi gen, Kekeringan, SuSy2, Drought, Gene expression |
| Subjects: | Q Science > QK Botany > QK710 Plant physiology |
| Divisions: | Faculty of Science and Data Analytics (SCIENTICS) > Biology > 46101-(S2) Master Thesis |
| Depositing User: | Mr. Marsudiyana - |
| Date Deposited: | 15 Dec 2025 01:40 |
| Last Modified: | 15 Dec 2025 01:40 |
| URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/128958 |
Actions (login required)
![]() |
View Item |
