Eksplorasi Perhiasan Wanita Berbasis Material Limbah Kayu Sengon

Pagehgiri, Klara Assisi Sita Anggari (2022) Eksplorasi Perhiasan Wanita Berbasis Material Limbah Kayu Sengon. Other thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

Text 0831184000004-Undregraduate_thesis.pdf Restricted to Repository staff only Download (10MB) | Request a copy

Abstract

Paraserianthes falcataria (L.), atau disebut juga kayu sengon merupakan salah satu jenis kayu pionir serbaguna di Indonesia. Jenis sengon dipilih karena kemampuannya berdaptasi dengan berbagai jenis tanah dan lingkungan serta waktu pertumbuhannya yang sangat cepat. Dengan permintaan produksi kayu sengon yang banyak, tentu akan menghasilkan sisa produksi yang banyak pula. Namun, pemanfaatan limbah kayu sengon hingga saat ini belum maksimal sehingga diperlukan eksplorasi lebih lanjut pada limbah kayu sengon. Menurut laporan NielsenIQ’s Sustainable Shoppers Buy The Change They Wish To See In The World menyebut, 81% konsumen menghendaki kontribusi perusahaan untuk memperbaiki kondisi lingkungan sekitar. Artinya produk dengan material sustainable menjadi salah satu produk yang diminati oleh pasar saat ini sebagai salah satu bagian dari usaha meningkatkan kualitas lingkungan. Dari fenomena di atas, limbah kayu sengon punya peluang dan pasar peminat yang besar sehingga dapat diolah menjadi berbagai produk, salah satunya adalah produk aksesoris untuk meningkatkan nilai estetika dan nilai ekonomi sehingga dapat merambah pasar yang lebih luas bahkan meningkatkan kualitas produk lokal. Adapun metode penelitian yang digunakan meliputi metode literatur dari jurnal terhadulu dan in-depth interview serta metode eksperimen untuk mencari perlakuan yang paling tepat untuk digunakan pada material limbah kayu sengon. Penulis melakukan eksperimen terhadap pecahan kayu, jenis perekat, jenis pigmen pewarna dan resin, mix-material, dan finishing. Untuk mengatasi pecahan yang terletak pada limbah kayu sengon digunakan metode Kintsugi, yaitu teknik memperbaiki pecahan keramik yang berasal dari Jepang, dengan beberapa penyesuaian yang dilakukan terhadap material limbah kayu. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa limbah kayu sengon sangat berpotensi untuk dikembangkan menjadi perhiasan wanita. Perhiasan wanita mengusung konsep natural dengan mengadaptasi 3 elemen alam, yaitu air, api, dan tanah dengan menstilasi bentuk-bentuk alam yang terdapat di beberapa temapt di Indonesia. Selanjutnya, dilakukan analisis pengguna dan pasar sehingga diperoleh konsep bold and elegant untuk memperlihatkan ketidaksempurnaan kayu sengon secara mewah sebagai sebuah perhiasan. Konsep ini diaplikasikan pada produk perhiasan wanita dengan target pengguna wanita usia 21-31 tahun.
===================================================================================================================================
Paraserianthes falcataria (L.), or also known as sengon wood, is one of pioneer wood species in Indonesia. Sengon wood was chosen because of tis ability to adapt to various types of soil and environment as well as its very fast growth time. with a lot of demand for sengon wood production, of course it will produce a lot of remaining production as well. However, the utilization of sengon wood leftover to date has not been maximized, especially in jewellery and accessories products so that further exploration is needed on sengon wood leftover. According to NielsenIQ’s Sustainable Shoppers Buy The Change They Wish To See In The World report, 81% of the consumers want the company’s contribution to improve environmental conditions. This means that products with sustainable materials are one of the products that are in demand by the current market as part of efforts to improve environmental quality. Form the above phenomenon, sengon wood leftover has a large opportunity and market demand so that it can be processed into various products, one of which is accessories products to reach a wider market. The research methods used include literature methods from previous journals and in-depth interviews as well as experimental methods to find the most suitable treatment for use on sengon wood leftover material. The author conducted experiments on wood chips, types of adhesives, types of colouring pigments and resins, mix-materials, and finishing material. To overcome the shards that lie in the wood, the Kintsugi method is used with some adjustments made to the wood leftover material. The results of this study indicate that sengon wood leftover has the potential to be developed into women’s jewellery. Women’s jewellery carried a natural concept by adapting three natural elements, namely water, fire, and earth by stylizing natural forms found in several places in Indonesia. Furthermore, user and market analysis was carried out to obtain a bold and elegant concept to show the imperfections of sengon wood luxuriously as a piece of jewellery. This concept is applied to women’s jewellery products targeting female users aged 21 – 31 years old.

Item Type:	Thesis (Other)
Uncontrolled Keywords:	bold, elegan, Kintsugi, limbah kayu sengon, perhiasan wanita, bold, elegant, Kintsugi, sengon wood waste, women jewelry
Subjects:	T Technology > TS Manufactures > TS171 Product design
Divisions:	Faculty of Creative Design and Digital Business (CREABIZ) > Product Design > 90231-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User:	Mr. Marsudiyana -
Date Deposited:	15 Dec 2025 02:34
Last Modified:	15 Dec 2025 02:34
URI:	http://repository.its.ac.id/id/eprint/128963

Actions (login required)

View Item