Uji Penurunan Kandungan BOD, COD, Dan Warna Pada Limbah Cair Pewarnaan Batik Menggunakan Scirpus Grosuss Dan Iris Pseudacorus Dengan Sistem Pemaparan Intermittent

Ningsih, Dwi Agustiang (2017) Uji Penurunan Kandungan BOD, COD, Dan Warna Pada Limbah Cair Pewarnaan Batik Menggunakan Scirpus Grosuss Dan Iris Pseudacorus Dengan Sistem Pemaparan Intermittent. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.

[thumbnail of 3313100019-Undergraduate_Theses.pdf]
Preview
Text
3313100019-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version

Download (3MB) | Preview

Abstract

Limbah cair industri batik sebagian besar berasal dari proses pewarnaan batik. Salah satu sentra industri batik terletak di Jetis, Sidoarjo yang berdiri sejak tahun 1675. Produksi limbah cair pewarnaan dari industri batik di wilayah Jetis ini langsung dibuang ke Sungai Jetis atau drainase di sekitar rumah warga. Salah satu sistem pengolahan limbah yang efektif, efisien, dan tidak membutuhkan biaya yang mahal adalah menggunakan sistem phytotreatment.
Tumbuhan yang digunakan dalam penelitian ini adalah Scirpus grossus dan Iris pseudacorus. Kedua tumbuhan ini dapat hidup di lingkungan tercemar dan cocok dimanfaatkan untuk pengolahan limbah. Selain itu, kedua jenis tumbuhan ini merupakan jenis tumbuhan semi aquatic yang bisa hidup di lahan basah ataupun kering. Usaha dalam meningkatkan kinerja proses phytotreatment dalam mengolah air limbah batik dapat dilakukan dengan sistem pemaparan intermittent. Sistem pemaparan secara intermittent ini menghubungkan tumbuhan dengan limbah secara berkala melalui siklus flood and drain (F/D). Pemaparan ini dapat menambah kondisi redoks sehingga dapat menambah efisiensi penyisihan.
Variabel yang digunakan berupa variasi jenis tumbuhan yaitu Scirpus grossus dan Iris pseudacorus (single plant atau mixed plant) serta variasi sistem pemaparan secara intermittent yaitu F/D 2:1 dan F/D 1:2. Parameter utama yang digunakan adalah penurunan kandungan BOD, COD, dan warna. Adapun parameter pendukung seperti morfologi tumbuhan, berat basah, berat kering tumbuhan, pH dan suhu.
Penelitian pendahuluan yang dilakukan berupa aklimatisasi tumbuhan dan range finding test untuk menentukan konsentrasi air limbah pewarnaan yang akan digunakan dalam penelitian. Uji phytotreatment dilakukan selama 18 hari dengan pemaparan intermittent.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kemampuan terbesar dalam menyisihkan removal adalah reaktor mixed plant dengan sistem pemaparan intermittent F/D 2:1 mampu menyisihkan COD sebesar 89%, BOD sebesar 97% dan warna sebesar 99%. Berdasarkan hasil uji statistik, masing-masing varabel pada penelitian tidak berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi removal BOD dan COD yang ditunjukkan dengan nilai P-value>0,05, namun varibel sistem pemaparan berpengaruh secara signifikan terhadap efisiensi removal warna yang ditunjukkan dengan nilai P-value <5%
===============================================================================================================
Mostly, batik industrial wastewater is produced from batik coloring process. One of this batik industry is located in Jetis, Sidoarjo since 1675. The wastewater produced from the coloring process in this location is directly dumped to Jetis River or drainage system around the area. One of the effective, efficient, and not costly wastewater treatment is by using phytotreatment process.
Plants used in this research were Scirpus grossus and Iris pseudacorus. Both of this plants can grow in polluted environment and suitable to be used in wastewater treatment process. Moreover, both of those plants are semi aquatic plant that can grow in both wet and dry condition. Intermittent exposure system can be applied to increase the efficiency of the phytotreatment process for batik industry wastewater. This system connects plant and wastewater periodically through flood and drain cycle (F/D). This exposure can increase redox condition, so it can increase removal efficiency.
The study variables used in this research are species variation of plants Scirpus grossus and Iris pseudacorus (single plant or mixed plant) and intermittent exposure system variation, which is F/D 2:1 and F/D 1:2. The Primary parameter of this research is the concentration reduction of BOD, COD, and color. And the secondary parameter such as plant morphology, wet weight, and dry weight, pH, and temperature.
Preliminary research were plant acclimatization and range finding test to determine the wastewater concentration. Phytotreatment test is conducted for 18 days in intermittent phase.
The result shows that the best variable to remove pollutant is mixed plant reactor with intermittent exposure of F/D 2:1 is able to remove 89% of COD. 97% of BOD, and 99% of colour. Based on the statistic test, each variables of this experiment didn’t give any significant influences to the BOD and COD removal efficiency, it was known because the P-value >5%. But intermittent exposure variabels give significant influences to the colour removal efficiency, it was known because the P-value <5%.

Item Type: Thesis (Undergraduate)
Uncontrolled Keywords: BOD, COD, Phytotreatment, Intermittent, Iris pseudacorus, Limbah Cair Pewarnaan Industri Batik, Scirpus grossus, Warna
Subjects: T Technology > TD Environmental technology. Sanitary engineering > TD646 Sewage--Purification
Divisions: Faculty of Civil Engineering and Planning > Environment Engineering > 25201-(S1) Undergraduate Thesis
Depositing User: DWI AGUSTIANG NINGSIH
Date Deposited: 17 Mar 2017 02:53
Last Modified: 05 Mar 2019 02:25
URI: http://repository.its.ac.id/id/eprint/1884

Actions (login required)

View Item View Item