Widyawati, Mita Octavenia (2017) Perencanaan perkuatan Talud pada Kasus Tanah Longsor di RSUD Balikpapan menggunakan Ground Anchor dan Soldier Pile. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3113100033-Undergraduate-Theses.pdf - Published Version Download (5MB) | Preview |
Abstract
Topografi di wilayah Indonesia memiliki bentuk yang tidak rata, sehingga sangat rawan apabila dilakukan pembangunan infrastruktur di atasnya. Kondisi ini akan lebih berbahaya bagi konstruksi bangunan apabila disertai dengan intensitas hujan yang cukup tinggi. Karena pembangunan di Indonesia sebagian besar terletak pada topografi yang tidak rata dan intensitas hujan yang tinggi, tentunya akan menimbulkan berbagai macam masalah salah satunya adalah tanah longsor.
Kelongsoran yang terjadi pada proyek gedung RSUD Kota Balikpapan terjadi dua kali yang diakibatkan karena adanya pekerjaan land clearing disertai dengan hujan deras dalam jangka waktu yang relatif lama. Pada kelongsoran yang pertama, masalah tersebut telah diatasi dengan diberi perkuatan bored pile dan juga dilengkapi dengan pemasangan drainase horizontal pada permukaan tanah. Namun, terjadi kelongsoran baru pada bagian yang telah diperbaiki akibat adanya hujan dengan intensitas tinggi, padahal tanah asli di area tersebut cukup bagus yaitu lempung padat. Sebagai akibatnya, dinding bored pile pada bagian atas juga ikut ambruk membebani sisi gedung rumah sakit yang berdekatan.
Dari permasalahan tersebut, maka diperlukan studi dan perencanaan ulang perkuatan talud untuk mencegah terjadinya kelongsoran baru. Beberapa masalah yang harus dipecahkan adalah: a) Bagaimana stabilitas talud di daerah RSUD Balikpapan. b) Mengapa masih terjadi kelongsoran setelah dilakukan perbaikan tanah dengan perkuatan bored pile. c) Bagaimana desain dari perkuatan Ground Anchor dan Soldier Pile yang paling ekonomis dan paling mungkin dilaksanakan di lapangan.
Hasil dari analisa yang dilakukan, menunjukkan bahwa kelongsoran terjadi karena kejadian sesungguhnya di lapangan tidak sama dengan asumsi yang ada. Asumsi yang lebih mendekati kenyataan di lapangan adalah asumsi soil behaving like sand. Dengan asumsi ini, ternyata 1 deret bored pile beton bertulang dengan diameter 80 cm tidak memenuhi syarat stabilitas. Dari beberapa alternatif perkuatan, yang paling memungkinkan untuk dilaksanakan di lapangan adalah konstruksi ground anchor karena sempitnya lahan yang tersedia sehingga tidak mungkin untuk mengoperasikan alat-alat besar. Selain itu perlu dipasang subdrain untuk menurunkan muka air tanah di lapangan. Untuk konstruksi ground anchor menggunakan subdrain, direncanakan panjang total 19 meter termasuk dengan panjang grouting 9 meter dan tensile load 55 ton, serta jarak antar ground anchor 2 meter. Sedangkan untuk konstruksi bored pile eksisting, dapat dimodifikasi sebagai konstruksi turap penahan tanah tambahan.
=================================================================
Topography of Indonesia has an uneven shape, so it is very vulnerable if infrastructure development is on top of it. These conditions are more dangerous for the construction when rainfall
intensity is high enough. Due to construction in Indonesia in uneven
topography and high rainfall intensity, it will cause many problems
like a landslide.
Landslide that occurred in Balikpapan City Hospital building
project that happened twice caused due to land clearing when heavy
rain happened in a relatively long period of time. At first, the
landslide problem has been resolved with bored pile reinforcement
and the installation of horizontal drainage on the soil surface.
However, there was a new landslide on the part that has been
repaired due to high intensity rainfall, whereas the soil in that area is
good enough like clay shale. So the bored pile wall at the top of,
collapse and also weighed on the side of the building hospital.
Because of that, it is necessary to re-planning and studies of
slope reinforcement to prevent a new landslide. Some of the problems
to be solved are: a) How is the stability of the slope in the hospitals
Balikpapan area. b) Why do landslide occured after reinforcement
slope of bored piles is given. c) How does the design of Ground
Anchor and Soldier Pile and the most economical and the most likely
to be implemented in the field.
The results of this analysis indicate that the landslide occurred
because of the real events in the field is not equal to the assumptions made. The assumption is closer to the reality on the ground is
assuming behaving like sand. With this assumption, it turns out that
bored pile with diameter of 80 cm is ineligible stability. Based on
some alternative to be implemented on the ground, construction of
ground anchors is the best reinforcement combination for slope
stability because there was just a few land available so it is impossible
to operate large equipment. And then it is necessary to use subdrain to
lower the ground water level in the field. For construction using
ground anchor and subdrain, planned that total length of ground
anchor is 19 meters include with 9 meters a length of grouting and
tensile load 55 tons, and the distance between ground anchors is 2
meters. Existing bored pile construction can be modified to be the
construction of an additional plaster.
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Talud; Tanah Longsor; Stabilitas; Ground Anchor; Soldier Pile; Slope; Landslide; Stability |
Subjects: | T Technology > TA Engineering (General). Civil engineering (General) > TA749 Soil stabilization |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | MITA OCTAVENIA WIDYAWATI |
Date Deposited: | 15 Mar 2017 04:53 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 01:43 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/2107 |
Actions (login required)
View Item |