PUTRI, ANGGIT LESTARI (2017) PERENCANAAN STASIUN PEMBERHENTIAN MONOREL KORIDOR I PADA JALAN MERDEKA, KOTA BANDUNG. Undergraduate thesis, Institut Teknologi Sepuluh Nopember.
Preview |
Text
3114106040-Undergraduate_Theses.pdf - Published Version Download (4MB) | Preview |
Abstract
Pemerintah Kota Bandung merencanakan transportasi massal berbasis rel berupa Monorel untuk melayani pengguna transportasi publik di Kota Bandung. Monorel ini direncanakan memiliki dua koridor yaitu koridor I menghubungkan antara Bandung bagian utara ke bagian selatan dan koridor II menghubungkan antara bagian timur ke barat. Sistem transportasi monorel harus didukung stasiun pemberhentian yang berfungsi sebagai akses bagi penumpang untuk naik dan turun dari moda monorel.
Untuk mendapatkan bentuk dan luasan stasiun pemberhentian yang baik,maka perlu mempertimbangkan jumlah penumpang naik-turun yang dilayani dari perhitungan headway, monorel yang digunakan, dan antrian yang terjadi pada saat pembelian tiket.
Dengan analisais yang dilakukan, pada jalan Merdeka didapat jumlah penumpang naik rencana sebesar 269 penumpang/jam dan jumlah penumpang turun rencana sebesar 354 penumpang/jam dari analisis jumlah kendaraan keluar-masuk pusat kegiatan ditambah dengan jumlah penumpang naik-turun angkutan umum. Luasan peron yang diperlukan untuk umur rencana 10 tahun mendatang berdasarkan jumlah penumpang dalam waktu tunggu kedatangan monorel (headway) sebesar 2,63 m2 dan luasan bangunan stasiun sebesar 263,57 m2, dengan monorel berkapasitas 358 penumpang. Antrian yang terjadi di stasiun pemberhentian pada saat pembelian tiket adalah FIFO (First In First Out).
==================================================================================================================
Bandung City Government planned rail-based mass transit monorail to the airport users in the form of public transportation in the city of Bandung. The monorail is planned to have two corridors, namely corridors I connect the northern part of Bandung to the south and corridor II connects the east to the west. Monorail transport system must be supported termination station that serves as access for passengers to get on and off modes of the monorail.
To get the form and extent of station stops were good, it is necessary to consider the number of passengers up and down which is served from the calculation of headway, the monorail is used, and queues that occur at the time of ticket purchase.
With the analysis, the Merdeka obtained the number of passengers riding the plan was 269 passengers / hour and the number of passengers dropped plans for 354 passengers / hour of analysis of the number of vehicles in and out of the center of activity coupled with the number of passengers up and down public transportation.
The area of the platform required for a design life of 10 years based on the number of passengers in the waiting time of arrival monorail (Headway) amounted to 263,57 m2,
with a capacity of 358 passengers monorail. Queues that occurred at station stops at the time of ticket purchase is FIFO (First In First Out).
Item Type: | Thesis (Undergraduate) |
---|---|
Uncontrolled Keywords: | Monorel, Stasiun Pemberhentian Monorel, Demand Penumpang, Headway |
Subjects: | T Technology > TE Highway engineering. Roads and pavements > TE7 Transportation--Planning |
Divisions: | Faculty of Civil Engineering and Planning > Civil Engineering > 22201-(S1) Undergraduate Thesis |
Depositing User: | ANGGIT LESTARI PUTRI |
Date Deposited: | 23 Jan 2017 04:09 |
Last Modified: | 05 Mar 2019 06:27 |
URI: | http://repository.its.ac.id/id/eprint/2220 |
Actions (login required)
View Item |